Part-22 Back home

21K 1K 34
                                    

Pray for jakarta :(

Sebelum minta Vote, saran dan kritiknya.

Aku mau minta tolong request buat dibikinin cover. Soalnya mau bikin cerita baru. Yang judulnya

Our promise

Siapa tahu ada yang minat gitu?? Coment aja nggak usah ragu-ragu atau nggak, kirim pesan langsung aja kalau ada yang mau :D

Nggak sempat bikin cover sendiri soalnya :( :( #TerimaKasih

AYOO JANGAN LUPA VOTE YAA :D

HappyReading ^^

Alfran yang baru saja selesai mandi. Menutup kembali pintu kamar mandi sembari menggosok kepalanya dengan handuk.

"Alfran" panggil Natasya girang.

"Apa?" Tanya Alfran berjalan menghampiri Natasya.
"Pakai bajumu dulu" kata Natasya melemparkan kaos kearah Alfan yang ia dapat disekitarnya.

"Kau ingin mengatakan apa?" Tanya Alfran yang sudah selesai memasang kaosnya.
"Kau tahu?? Besok pagi aku sudah bisa pulang" Girang Natasya.
"Bagaimana caranya kalau besok pagi? Aku kesekolah"

"Aku bisa mengabari ibuku dan memintanya menjemputku besok. Kau tenang saja" Kata Natasya tersenyum lebar.

"Kau lupa? Ibumu sedang keluar kota" Ucap Alfran, mendudukkan dirinya dikursi. Natasya mengikuti pergerakan Alfran "Dia tidak memberitahuku" Ucap Natasya berkaca-kaca, lalu menundukkan kepalanya "bahkan ia tidak mengabariku" tambahnya yang terdengar sedih. Alfran menatap Natasya yang tertunduk membuat wajah gadis itu sebagian tertutupi rambut.

"Natasya" panggil Alfran yang tidak membuat Natasya bergeming. "Natasya" Alfran berdiri dari duduk meraih dagu Natasya agar gadis itu mendongak memandangnya.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Alfran yang melihat Natasya menghapus cepat air matanya.
"Ku tanya kenapa kau menangis?"

Natasya menatap Alfran yang menatapnya dengan pandangan nenuntut jawaban. "Aku hanya.. aku hanya merasa sedih, tidak tahu hal sesulit ini akan terjadi padaku" air mata kembali lolos dari pelupuk mata Natasya.

"Aku tidak tahu apa salahku mereka melakukan perjodohan ini, dan aku merasa sedih mengingat ibuku tak lagi perduli padaku. Bahkan ia hanya menjenguk saat hari pertama aku beradah disini" Natasya mengigit bibirnya menahan isakan.

"Aku tahu ini sulit, dan maaff semua kesalahan ini karenaku" Untuk pertama kalinya Alfran mengakui sebuah kesalahan dihadapan seseorang. Tangisan Natasya semakin menjadi ketika Alfran merengkuh tubuhnya untuk didekap. Menenangkan gadis itu.

Natasya meluapkan semua rasa sesak yang ia rasakan dengan cara menangis sepuasnya dipelukan Alfran. Dan Alfran dengan senang hati mempersilahkan Natasya membasahi kaosnya dengan air mata.

Natasya merasakan sebuah lengan memeluknya dengan erat.
Ia mengangkat sedikit kepalanya untuk memandang wajah seseorang yang tidur dengan posisi memeluknya itu.

Dengan gerakan hati-hati Natasya mencoba bangun merubah posisinya menjadi duduk. Alfran sedikit melengguh lalu memeluk pinggang Natasya dari samping.

Natasya tersenyum geli mengingat ia menangis dipelukan Alfran begitu lama hingga lelaki itu mengeluh lelah. Tapi tetap saja Natasya tidak mau melepaskan diri. Hingga lelaki itu memutuskan merelakan badannya dipeluk Natasya sepanjang malam.

Jodoh?? Mungkin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang