Explode 19

4.3K 226 10
                                    

Pagi ini benar-benar pagi yang melelahkan bagi Chloe dan hatinya. Bagaimana tidak? Menanggapi kelakuan Leon yang membuatnya tidak habis pikir, apalagi sekarang ia harus menerima kenyataan bahwa Leon akan tinggal bersamanya lagi.

"You handle these shits," ujar Chloe.

"Kau mau ke mana?" tanya Leon ketika Chloe kembali berjalan meninggalkan pekarangan ini.

"Mandi!"

Leon mengerucutkan bibirnya dan berkacak pinggang lalu kembali berpikir tentang apa yang akan ia rencanakan untuk menangani pekarangan yang penuh oleh ilalang liar ini.

Dalam perjalanannya masuk ke rumah, Chloe terus berpikir tentang Leon. Ia masih belum bisa menjelaskan perasaannya terhadap keberadaan Leon di sini bersamanya. Ia berniat untuk memberi pria itu kesempatan; jika ia sudah tidak menerima teror-teror lagi di rumah ini, setidaknya ia bisa berasumsi bahwa Leon ternyata adalah sosok yang aman.

Beberapa puluh menit kemudian, Chloe menatap pantulan dirinya di cermin. Begitu cantik. Matanya tak sengaja melihat kalung indah pemberian Clayton yang masih melingkar di lehernya. Jemarinya memegang liontin itu. Rasa rindu itu datang lagi dan lagi. Chloe menghela napas panjang sebelum akhirnya menilai dress biru yang tengah ia pakai.

Chloe keluar dari kamarnya bermaksud mengecek keberadaan Leon. Seketika ia melangkah, terdengar teriakan Leon yang memanggil namanya dari luar.

"CHLOEEE! CHLOEE!!" teriaknya antusias.

Chloe mengerutkan keningnya jengah. "Apalagi?!" gumamnya.

Leon yang mulai masuk ke rumah sambil berlari seketika terpaku beberapa radius dari berdirinya Chloe. Ia menganga seolah kagum terhadap apa yang dilihatnya sekarang. Kagum akan kecantikan Chloe yang terus menerus bertambah dengan paduan dress biru cantik yang menutupi tubuh sempurnanya hingga lutut.

"Chloe," panggilnya lagi saat ia tersadar. Ia memilih untuk mengabaikan kekagumannya sebentar.

"Ada apa?!"

Leon kembali berlari meneruskan langkahnya menghampiri Chloe. "Ayo!" ajaknya sambil menarik tangan Chloe.

"LEON!!!" Chloe marah saat tangannya dipegang oleh tangan Leon yang belepotan tanah.

Seketika Leon melepasnya. "Ups.."

Chloe menatap Leon penuh peringatan. Wanita itu lantas memutar kedua bola matanya jengah saat melihat Leon yang meringis minta maaf.

"Ayo! Kutunjukkan kau sesuatu!" ajaknya.

Chloe mengepalkan tangannya geram. "Bisakah kau.....sedikit tenang?!!!!" geramnya.

Leon menggeleng, "I'm too excited!"

Tak urung, Chloe pun berjalan menurut di belakang Leon yang setengah berlari.

"Lebih cepat, Chloe!"

Chloe memutar bola matanya, lagi.

"TADAAAAA!!" kejutnya sambil merentangkan kedua tangannya menunjukkan satu objek yang menjadi fokus mereka.

Ada sedikit rasa senang di dada Chloe. Tak bisa ia pungkiri, ayunan itu menjadi begitu indah. Ia hanya tak habis pikir dengan inisiatif Leon yang mengubah ini semua menjadi seindah ini.

"Kenapa kau diam saja?!" tanya Leon kesal.

Chloe menggeleng, "Well done."

Leon melongo, "Hanya itu?"

Lalu Chloe hanya mengangkat bahunya cuek.

Tubuh pria yang saat ini penuh dengan peluh dan kotoran lantas meluruh lemah tak bersemangat lagi. Rasanya sia-sia. Padahal ia berharap Chloe meresponnya lebih antusias lagi.

Beautiful PainWhere stories live. Discover now