Explode 5

16.8K 574 32
                                    

A/N :

Hai guys! Terima kasih ya buat yang setia baca, vote, dan comment.

Oh iya, kami lihat, viewers di beberapa partnya kok terlihat tidak sesuai. Maksudnya seperti ini, misal, part 2 viewersnya 100, tapi part 3 kok 200.

Jadi intinya gini, saran dari kami, kalian kalo baca harus berurutan, soalnya dikhawatirkan ketinggalan 1 part atau 1 kalimat aja bikin kalian jadi nggak paham sama jalan ceritanya.

Oke, gitu aja.
Keep vote & comment! :)
Terima kasih :)

***

Sinar matahari memaksa masuk melewati celah tirai kamar untuk membangunkan Chloe. Chloe mengerjap-ngerjapkan matanya dan bangun dengan kepala yang terasa begitu berat.

"Aah.. Pusing," Chloe memegang kepalanya dan memijit-mijit pelipisnya berusaha menghilangkan pusing yang menyerang akibat mabuk tadi malam.

"Aaah.. Ya Tuhan.. Apa yang telah terjadi padaku?"

Chloe bangkit dan bersandar pada kepala tempat tidur.

"Bagaimana bisa aku di sini? Apa yang telah terjadi?" Chloe masih dilanda kebingungan sambil sesekali memegangi kepalanya yang masih terasa pening.

"Seingatku, tadi malam aku pergi ke Skydive dan....mabuk. Lalu Clayton datang menghampiriku."

Chloe meraih ponsel di dalam tas yang berada di sudut tempat tidur.

"Aku rindu sekali," kata Chloe sambil mencari nama Clayton dan melakukan panggilan padanya.

Maaf, nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif.

Bagaikan baru saja terbangun dari tidur yang sangat panjang, Chloe baru sadar bahwa Clayton telah tiada, telah pergi untuk selamanya.
Tak terasa tiba-tiba air mata perlahan membasahi pipi Chloe dan melunturkan maskara hitamnya bekas semalam.

"Aku lupa," ujar Chloe di tengah isakannya.

"Aku lupa."

"Aku lupa. AAAAH!!!!" Chloe membanting ponselnya ke dinding hingga pecah. Pecah seperti tangisnya.

"Aku begitu bodoh! Aku benar-benar bodoh! Aku bahkan lupa kalau kekasihku sudah pergi. Clayton.. Apa kau tidak kembali padaku? Kembali dan tetap berada di sisiku? Akankah kau memelukku lagi? Aku merindukanmu, sayang.." Chloe menangis sejadi-jadinya. Ia membentur-benturkan kepalanya pada tempat di mana ia sekarang bersandar.

"Saat aku menangis karena kebahagiaan, kau yang selalu mengusap lembut air mataku. Tapi sekarang? Saat aku menangis karena kehilangan, bahkan untuk melihat kehadiranmu pun aku tak mampu, Clay."

"Pada siapa lagi aku akan mengeluh? Aku telah kehilangan kedua orangtua yang sangat aku cintai. Dan sekarang.. Aku kehilangan kau, kau yang terakhir kumiliki!"

Chloe bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju nakas masih dengan sisa-sisa tangisnya. Ia lalu mengambil sebuah frame cantik yang memuat foto romantis mereka berdua. Chloe memandanginya lama.

"Kau kejam!" bisiknya, lalu diletakkannya kembali frame itu kemudian ia berlalu ke kamar mandi.

*

Di tengah mandinya, Chloe bertanya-tanya, jadi siapa yang mendatanginya tadi malam? Siapa juga yang membuatnya bisa kembali pulang? Kalau pria yang ia lihat kemarin malam bukan Clayton, lalu siapa?

Ia membasuh badannya dari busa-busa sabun yang membuatnya bersih dan menghilangkan segala pertanyaan-pertanyaannya. Yang penting, ia sudah berada di sini sekarang dalam keadaan baik-baik saja.

Beautiful PainWhere stories live. Discover now