Explode 16

6K 268 42
                                    

02.00 am

Leon melirik jam digital yang tergantung di atas televisi. Ia menghembuskan napas kasar.

Semarah itukah Chloe padanya? Tidak seharusnya Chloe berkata yang tidak-tidak padanya, bukan? Chloe tidak punya bukti, minus kaitan dirinya dengan Clayton.

Mengingat Clayton, dirinya kembali dihadapkan dengan perasaan bersalah yang seolah menampar wajahnya. Ia gagal menjaga Chloe. Ia tidak bisa membahagiakan Chloe seperti pesan Clayton terakhir kali-

Ting tung ting tung ting tung!

Itu pasti Chloe!

Leon melangkah lebar-lebar tidak sabar menyambut kepulangan Chloe.

Ting tung ting tung!

"Sebentar!"

Cklek.

"Astaga!"

Leon terperangah, memang benar Chloe pulang, tapi bukan dengan kondisi seperti ini yang diinginkannya.

Chloe yang dihadapannya kini tergeletak tak berdaya di depan pintu apartemennya. Wajahnya terlihat sembab dan juga tidak sadarkan diri.

Leon dengan -tidak- bersusah payah mengangkat Chloe, membawanya ke dalam apartemen miliknya dan menidurkan wanita itu di ranjang.

Leon melihat kening Chloe yang berkeringat dingin. Wanita itu mulai bergerak-gerak gelisah. Bibirnya meracau tidak jelas.

Leon panik. Jelas saja, ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi orang yang sedang bermimpi buruk.

"Ayo, sayang, Mommy tunggu di depan," ujar Jane pada bidadari kecilnya.

"Baik, Mommy."

"Nahh, selesai. Sayangku yang cantik, ayo kita berangkat," kata Joe setelah menyisir rambut Chloe dan mengecup puncak kepala putri kecilnya itu.

"Ayo, Daddy."

Ciuman lembut terjadi di antara bibir Jane dan Joe setelah sampai di ruang tamu rumah mereka dengan menggandeng Chloe.

"Bagaimana? Siap?" tanya Jane sambil membenarkan jas suaminya.

"Bagaimana, Chloe? Apa kita siaaap??"

"Yeaaah, Daddy!"

Tawa bahagia menghiasi malam mereka. Saat tangan Joe meraih knop pintu, tiba-tiba-

HLAP!!

Semua lampu di rumah mereka tiba-tiba padam.

"Mommy, di mana Mommy? Daddy? Aku tidak bisa melihat apapun."

"Ssst!" desis Joe dan Jane ketika mereka sadar bahwa pasti ada penyusup yang memasuki rumah mereka.

"Pasti mereka. Kalian jangan bergerak, oke?" perintah Joe sambil berbisik pada dua sosok cantik yang sangat ia cintai.

Chloe mengangguk menurut dalam kegelapan sambil membungkam mulutnya sendiri.

"Joe, apa kau membawanya?" tanya Jane dengan deru napas yang mulai terengah.

"Sialnya tidak. Tapi tenang saja, aku akan mengatasinya. Kalian sembunyi saja di bawah meja," ujar Joe bermaksud untuk mengatasi penyusup itu dan juga mengambil senjata apinya di nakas. "Aku mencintai kalian," ujarnya setelah mencium Chloe dan bibir Jane.

"Joe..." panggil Jane ketika Joe mengambil langkahnya.

Joe menoleh pada istri cantiknya dalam kegelapan.

Beautiful PainWhere stories live. Discover now