Explode 10

10.4K 440 50
                                    

"Hey, melamun lagi?"

Chloe tersentak. Sudah beberapa kali Leon mendapatinya melamun, namun untungnya Leon tidak bertanya apapun tentang apa yang Chloe lamunkan.

"Kau sudah pulang?"

"Ya. Baru saja," ujar Leon, "Aku membeli sop daging untukmu. Makanlah. Aku akan ke kamar mandi dulu."

Chloe mengangguk. Leon meninggalkan Chloe diikuti oleh kernyitan di keningnya. Lalu Chloe membuka kotak sterofoam tersebut, namun tiba-tiba bayangan bangkai kucing yang berada di laci kerjanya muncul kembali dan membuat Chloe mual.

Chloe berlari menuju kamar mandi tanpa peduli dengan Leon yang juga berada di dalam kamar mandi yang sama.

Chloe menumpahkan seluruh makan siangnya di wastafel. Leon yang sedang kencing menjadi panik.

"What?! Fuck! Chloe! Apa yang kau lakukan?!"

Leon panik, Chloe tidak peduli. Leon cepat-cepat menuntaskan hajatnya dan menaikkan resletingnya, namun..

"ARRGH FUCK!!"

Leon menjerit keras. Benda pusakanya, masa depannya, terjepit oleh resleting sialannya.

Leon menggelepar kesakitan sambil menaikkan resletingnya hingga tuntas. Chloe tersedak muntahannya sendiri, tidak tahan melihat tingkah aneh Leon ketika panik, apalagi ditambah dengan tragedi terjepitnya his dick.

Namun, Chloe tetap kembali tidak mempedulikan Leon yang kini masih panik berlebihan.

"Chloe!! Arkgh! Chloe apa yang terjadi padamu?" tanya Leon dengan ekspresi yang tak karuan antara terkejut, agak jijik, malu, dan......kesakitan.

Chloe tetap terdiam sambil mengatur napasnya kembali. Wanita cantik ini terlihat sangat lemas dan lemah.

Namun kamar mandi ini menjadi begitu berisik karena suara dan tingkah Leon. Ia memejamkan matanya dan meringis menahan sakit sambil sesekali melirik ke arah wastafel yang masih ada muntahan Chloe.

Eewhh

Dengan secepat kilat Leon memejamkan matanya lagi setelah berhasil melirik ke arah wastafel tersebut. Leon menarik-narik rambutnya panik sambil sesekali mengelus kejantanannya yang masih terasa ngilu. Gerakan mondar-mandirnya pun semakin melengkapi keanehannya saat ini.

Leon sedikit mengernyit jijik ketika lagi-lagi Chloe menumpahkan makanannya. Leon sedikit berlari untuk mengambilkan handuk untuk Chloe, sayangnya, dengan cerobohnya, Leon malah terpeleset akibat lantai kamar mandi yang basah.

Dengan tangan kekarnya, ia refleks mencari pegangan pada pinggiran wastafel. Tetapi lagi-lagi sialnya, lelaki itu malah memasukkan tangan kanannya ke dalam wastafel dan tenggelam dalam muntahan Chloe.

"AAAAAAACHH!!!!" teriak Leon layaknya banci. Ia menarik tangan sialnya dan menaruhnya tepat di depan kedua matanya.
Jeritnya terdengar semakin pilu. Ia terus memandangi tangannya dengan semakin mendramatisir suasana yang disempurnakan oleh teriakan histerisnya.

"A..apa tanganku akan diamputasi?" tanyanya dengan nada polos.

Dengan ragu namun yakin, Leon mendekatkan tangan terkutuknya pada hidung mancungnya, bermaksud untuk mencium seberapa busuk baunya.

Teriakannya terdengar kembali.

"Chloe?!! Apa yang telah kau makan?! Apa kau memakan tai cicak?"

Tak terasa, kedua sudut bibir Chloe terangkat pasti tanpa paksaan. Gigi rapi nan putihnya pun terlihat jelas saat bibir indahnya terbuka semakin lebar. Suara yang keluar adalah tawa. Ya, tawa.
Chloe tertawa begitu lepas melihat kelakuan konyol Leon di dekatnya. Leon pun ikut hanyut bersama tawanya. Hingga suara kucuran air terdengar dari wastafelnya.

Beautiful Painحيث تعيش القصص. اكتشف الآن