Explode 13

6.3K 330 10
                                    

Perkataan Mr. Adam di telepon semalam sebenarnya membuat Chloe sangat kepikiran.

Kalau dipikir-pikir, semuanya memang serba kebetulan, bukan?

Leon yang datang setelah kematian Clayton.

Leon yang berjanji akan melindungi Chloe.

"Chloeeeeeeeee!!!! Banguuun! Aku sudah memasak sarapan untuk kita!"

Chloe mengerang malas. Perkataan Mr. Adam semalam membuatnya sulit tidur dan baru bisa terlelap pukul 2 pagi.

"Aku datang!"

Chloe sedikit tersedak ketika mendapati pemandangan langka di depannya. Leon dan apron pink bunga-bunga.

"Selamat pagi!"

"Astagaa! Apron itu benar-benar cocok denganmu!" Chloe tidak bisa menahan tawanya lagi.

Leon mendesah lega dalam hati mendengar suara tawa wanita itu, "Benarkah? Apa aku terlihat seksi? Hm? Begini?"

Chloe semakin terpingkal ketika Leon dengan konyolnya berpose seperti seorang model.

Oh my God! Bagaimana bisa ia tidak berhenti tertawa?

"Leon! Please... Kau membuat mataku sakit!"

"Oh ya?! Apakah ini bisa menyembuhkan matamu yang sakit itu?" Leon dengan jahilnya mencipratkan air ke Chloe.

"Akh! Kau!"

"Apa?!" Leon menjulurkan lidahnya mengejek Chloe. Chloe tertawa geli. Semakin lama mengenal Leon, membuatnya semakin mengenal pria itu dan semua tingkah konyolnya.

"Sudah, sudah! Ini masih pagi, oke? Kenapa kita tidak makan sarapan yang sudah susah payah kubuat?"

Chloe tersenyum geli, "Oke."

"Hm.. Apa nama masakanmu?"

Leon menyengir lebar, "Capellini with sausage mushroom meat and Cheese sprinkle mixed with barbeque sauce and milk ala Chef Leon!"

"Say what? Kenapa namanya panjang sekali?"

"Heh heh! Tidak usah cerewet. Makan saja lah!"

"Tetapi terlalu banyak karbohidrat dan lemak. Makanan ini terlalu berat untuk dikonsumsi sebagai sarapan."

Leon cemberut. Ia sebenarnya tahu jika makan karbohidrat terlalu banyak di pagi hari memang tidak sehat, tapi kan, Leon hanya mengkombinasikan bahan-bahan di kulkas sesuai kemampuannya.

"Jangan cemberut. Aku akan memakan ini!" hibur Chloe.

"Hmmm... Not bad," komentar Chloe.

Perlahan senyuman Leon terbit. Ia menyengir lebar memperlihatkan giginya, "Benarkah?"

Chloe mengangguk. "Oh! Aku ingin menanyakan sesuatu padamu."

"Auauaanyaawa?"

"Huh?"

Leon menelan makanannya, "kau ingin tanya apa?"

Chloe meletakkan garpunya dan berdehem, "Ehm, apa pekerjaanmu?"

Leon mengerutkan keningnya, "Aku pemilik Skydive, remember?"

"Yaah, tapi kurasa kau terlalu kaya untuk seorang pemilik club," gumam Chloe

"Hey! Skydive tersebar di beberapa kota. Tentu saja aku kaya."

"Oh oke."

Drrttt drrttt

Leon melirik ponsel di depannya yang sedang bergetar menandakan sebuah pesan masuk. Ia berdehem kemudian mengambil ponsel itu.

Sebuah pesan yang membuat dahi Leon mengerut itu sedikit membuat Chloe penasaran. Namun Chloe memilih pura-pura tidak memperhatikan Leon dan meneruskan sarapannya.

Beautiful PainWhere stories live. Discover now