"Gue kasih lo pilihan deh Cherly ... Kalo lo mau tetap di keluarga, ini lo harus mau nikah sama gu–"
brakk!
Sang papa menggebrak meja sangat keras membuat semua bungkam.
"DIA ADEK KAMU ARKANA JANGAN GILA YA KAMU!" Papanya menatap Arkan tak habis fikir.
Cherly berdiri dari tempatnya menimbulkan suara berderit membuat semua mata menatap ke arahnya.
"Memang harusnya saya yang gak ada di keluarga ini." Cherly menunduk mengambil nafas kemudian mengangkat wajahnya menatap semua orang yang berada di ruangan ini gamang.
"Saya pamit."
Namun bukan Cherly yang beranjak, justru Arkan yang melangkahkan kakinya dulu untuk pergi dari situ.
"ARKANA!!! KITA BELUM SELESAI BICARA!"
"Cherly! Duduk dan biarkan saja Arkan!" Gadis berambut sebahu itu menunduk masih berdiri di tempatnya.
"ARKAN!!" Dan kali ini neneknya di buat pingsan untuk yang ketiga kalinya.
Cherly terlihat kebingungan sebelum akhirnya ia menunduk pamit kemudian ikut menyusul kakaknya.
"Kak lo udah gila!" Teriak Cherly pada Arkan yang hendak masuk kedalam mobil.
Arkan menatap Cherly tanpa ekspresi kemudian melangkah pelan ke arahnya.
"Kenapa? Semua keluarga harus tau kalo gue suka sama lo!"
"Lo gila kak!" Cherly berteriak emosi nafasnya naik turun airmata berhasil turun tanpa perintah.
"Usaha gue bertahun-tahun supaya lo gak betah di keluarga gue, supaya kita berdua gak terikat ikatan keluarga sialan ini, supaya gue bisa sama lo!" Ia menyugar rambutnya kebelakang menatap Cherly yang menggeleng kuat.
"Lo salah kak ... Gak gini caranya sekeras apapun kita berusaha lo akan tetap jadi kakak gue."
"Arghtt!!! Berhenti panggil gue dengan sebutan kakak gue muak anjing!" Pemuda itu mencekal tangan Cherly kuat.
"Lo cuman obsesi kak! Dan itu jelas salah!" Cherly menatap tak habis fikir.
"Ikut gue."
"Gak ... Gue gak mau!" Gadis itu berusaha melepas cengkraman Arkan.
Pemuda itu menulikan pendengarannya dan menyeret Cherly masuk kedalam mobilnya kasar.
Cherly semakin menagis ketakutan takala ia telah berhasil masuk kedalam mobil dan Arkan mulai menyalakan mesin mobilnya.
"Karna lo udah ngelewatin batas lagi, Lo pasti tau apa hukuman dan konsekuensi kan?" Arkan menatap Cherly dengan seringai, Cherly menggeleng dengan airmata yang terus mengalir.
"Gue gak mau kak!" Cherly memberontak mencoba keluar dari mobil.
"Lo keras kepala sekali ya?" Arkan berkata santai kemudian menarik tengkuk Cherly kemudian memangut bibir Cherly kasar.
Gadis itu kembali memberontak ia mendorong tubuh Arkan keras, hingga satu tamparan membuat tubuh Arkan terhuyung gadis itu segera mengambil tindakan dengan menarik gagang pintu mobil kemudian segera berlari meninggalkan Arkan.
Cherly berlari tunggang-langgang ke jalanan ramai mencoba mencegat taxi-taxi yang lewat namun tak ada satupun yang berhenti. melihat mobil milik kakaknya ia segera masuk ke dalam sebuah kedai atau wartek? Atau apapun itu ... yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Tring!
"Cherly?" Suara prmuda terdengar kaget.
"Rayhan?" Gadis itu bergumam juga sedikit kaget, Cherly kemudian merapatkan jarinya pada bibir miliknya.
YOU ARE READING
Epilog tanpa prolog : From different way to same way
Teen FictionAttention!!!⚠️ Dilarang keras memplagiat cerita ini ... Mohon kerjasamanya ;) Dunia tak lagi sama, mata yang dulu menatap dengan dalam entah mengapa tidak lagi mengerjab, tangan yang dulu kokoh kini tak lagi bertenaga, hanya air mata menjadi saksi...
11.Seperti luka namun tak berwujud
Start from the beginning
