Attention!!!⚠️ Dilarang keras memplagiat cerita ini ... Mohon kerjasamanya ;)
Dunia tak lagi sama, mata yang dulu menatap dengan dalam entah mengapa tidak lagi mengerjab, tangan yang dulu kokoh kini tak lagi bertenaga, hanya air mata menjadi saksi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah hari itu ... Arkan kakak-Cherly sudah sembuh dan di izinkan untuk pulang, tentu saja membawa angin segar untuk Cherly meski ia tak benar-benar tenang.
Namun penyelidikan itu masih berlanjut, setidaknya sampai hari ini Cherly di buat was-was dengan sikap Dirga yang selalu di luar dugaan. Bagaimana tidak? Kali ini amplop surat gugatan dari Polsek telah sampai dengan selamat bahkan telah di baca oleh papanya.
Menyebabkan keluarga besar 'Mahendra' jauh-jauh meninggalkan perkerjaan mereka, ada Tante Sandra, om Hendrik bibi Talia, paman Sam dan oh ... jangan lupakan kakek dan nenek–tirinya juga ikut eksis dengan masalah ini. Demi mengurus masalah yang sialnya terlihat besar di mata publik.
Cherly melihat penampilannya sekali lagi di kaca, hari ini Cherly mengenakan dress selutut berwarna navy ia menambahkan anting sebagai pemanis, kemudian memakai Sling bag miliknya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Terakhir kali ia ingat acara keluarga di adakan di rumah miliknya. bertepatan dengan ulang tahun kakaknya, dan dia rasa ini tidak setegang hari ini.
Malam ini ... semua telah berkumpul di restoran yang merupakan janji temu keluarga, dan di sewa hanya untuk mereka, satu persatu anggota keluarga dari papanya telah duduk di kursi masing sambil melempar obrolan ringan sesekali Cherly ikut nimbrung meski jantungnya terus terusan di buat berdetak tak karuan.
"Cherly sekarang masih kuliah ya?" Tanya Tante Sandra. Cherly menggangguk kecil sebagai jawaban.
"Duh saran Tante jangan nikah dulu ya? Selesaiin aja kuliahnya dulu, gak kebayang repotnya nanti ujian akhir terus kamu gendongin bayi."
"Cherly belum ada pikiran kesana sih tan." Gadis itu mengangguk sambil meringis kecil, membayangkannya saja ia merinding!
"Bagus itu kamu fokus study kamu dulu jangan mikir yang aneh-aneh." Suara berat papanya menyahut di tengah-tengah obrolan yang terdengar hangat, maminya menimpali "lebih bagus lagi kamu ambil S2." Cherly hanya mengangguk sembari tersenyum tipis tangannya bergerak mengambil minuman yang tersedia dan menegakkan canggung.
"Hahahaha ... Sepertinya sudah lama ya kita tidak berkumpul?"
"Dan ngobrol ringan kayak gini?" Ujar kakek Cherly menatap anak dan juga cucu-cucunya bergantian.