03.Kembali

45 7 1
                                        

Hai-hai kembali lagi dengan aku di siniii!

Udah mulai tertarik buat baca?

Aku kenalin tokohnya dikit-dikit, untuk visualnya kalian bebas membayangkan siapapun okeyyy.

Hihihi oke langsung aja jgn lupa vote dan komen ❤️

Happy reading!

                              *******

Mental yang kuat terlahir dari keadaan yang berat.
Dirga Andre Nicolas

"Allahuakbar ... Allahuakbar ...." Suara azan subuh sayup-sayup terdengar di telinga Dirga, karna merasa tak memiliki kewajiban di sana ia kembali menutup matanya.

"Woii ... bangun lo!" panggil Rayhan yang sudah berpakaian rapi itu, sembari menarik lengan Dirga agar pemuda itu bergerak.

"Emmm ...." Dirga hanya memoletkan tubuhnya.

"Bangun sholat woi!" Rayhan masih berusaha membangunkan Dirga.

"Hah ... apaan sih orang masih ngantuk juga!" Protes Dirga ia menarik tangannya, kemudian menutup matanya dengan punggung tangannya.

"Sabar ... sabar ... orang sabar banyak duit ...." Gumam Rayhan mengelus dadanya pelan.

"Yaudah gue duluan ke mushola lo sholat sendiri aja."
tak ada suara dari lawan bicara, hanya suara dengkuran pelan yang terdengar teratur.

"Mungkin kecapean ...." Pikir Rayhan, pemuda itu akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri ke mushola dan melangkahkan dirinya ke luar dari kamar.

"RAYSA ... ABANG KE MUSHOLA!" pamit Rayhan sedikit berteriak.

"IYAA!" Jawab Raysa juga sedikit berteriak, gadis itu kemudian melangkah kan kakinya masuk ke dalam kamar mandi.

5 minute later ...

"Alhamdulillah ...." Gumam Raysa sembari mengusap wajahnya, kemudian melangkah pelan keluar dari kamar mandi.

"Lo dah selesai?" Suara berat nan serak itu sontak membuat Raysa tersontak kaget.

"Astaghfirullah!" Teriaknya heboh kemudian kembali masuk ke dalam kamar mandi sembari menutup pintunya keras, nafas Raysa naik turun tak beraturan ia mencubit pelan pipi kanannya.

"Awh! Gue kira mimpi!" Raysa meringis kecil mengelus pipinya.

"Harusnya gue ingat kalo di rumah ini masih ada orang asing itu!" Raysa menggembungkan pipi kesal.

"Lo gak jadi keluar? Cepetan dong gue dah kebelet nih!" Suara Dirga membuyarkan lamunan Raysa, di tambah gedoran keras di pintu kamar mandinya membuat Raysa memutar bola matanya malas.

"Sabar gue gak bisa keluar, gue gak bawa jilbab!" Tukas Raysa akhirnya, membuat pemuda itu menghentikan gedorannya.

"Hah, Jilbab? Jilbab apaan sih ... lo pake baju kan? Gue gak bakal makan lo juga!" Balas Dirga dahinya menyerngit.

"Aurat tauk ... lo gimana sih?" Pemuda itu semakin menyerngit bingung.

"Aurat-aurat apaan sih! gue gak ngerti, mending sekarang lo keluar gue tutup mata. cepet gue dah kebelet!" Raysa mendengus mendengar itu seriously?
Dia pikir semudah itu?

"Udah nih gue udah tutup mata keluar dah!" Raysa mengintip kecil, benar saja pemuda itu tengah menutup matanya. Tapi selanjutnya gadis itu malah menutup pintu kamar mandinya kembali.

Epilog tanpa prolog : From different way to same wayWhere stories live. Discover now