Hilang sudah ke badas-an Cherly;(

                         *******

Dirga berdiri di depan ruangan Raysa bingung, sesekali mengintip dari jendela kecil di pintu itu entah mengapa rasa bersalahnya kembali mengusiknya, Dirga menghembuskan nafas berat kenapa malah dia yang di buat pusing?

Kini di dalam ruangan Raysa telah di penuhi dengan gelak tawa entah apa yang mereka tertawakan, Raysa kedatangan satu personil yang Dirga bisa simpulkan mereka cukup dekat.

Rayhan yang baru datang bergerak cepat menuju ruangan Raysa pergerakannya berhenti takala melihat, Dirga bolak-balik di depan pintu ruangan terlihat kebingungan.

"Gimana keadaan adek gue ga? Oke?"
Dirga mengangguk "Udah siuman dia bang."

Rayhan manggut-manggut tanda mengerti, kemudian ia merangkul pundak Dirga Santai membawa pemuda itu masuk ke dalam ruangan Raysa ... 'udah berusaha menghindar malah di ajak ke kandang harimau lagi!' batin Dirga tak tenang.

Mereka bertiga menatap ke arah pintu Raysa menatap Dirga sinis, di ikuti Cherly yang juga mengalihkan pandangannya. Raysa kemudian berdehem untuk mengubah air wajahnya.

"Abang!!" Teriak Raysa heboh hendak turun dari brangkar.

"Heh sya, seng eling ... lu lagi sick loo!"
Ujar Cherly menahan pergerakan Raysa.

"Sakit malahan tambah powerfull lu!" Sambung Nadia menggeleng-gelengkan kepala takjub.

Yang di tegur cuman nyengir, tangan Rayhan mengusap puncak kepala Raysa yang di tutupi jilbab di sana.

"Gimana kata dokter?" Tanya Rayhan lembut menatap Raysa penuh kasih sayang.

"Aman hehe ... cuman agak kecapaian sama nyeri haid yang agak lebih strong dari biasanya, plusss asam lambung naik dikitttt," Kata Raysa sedikit hati-hati sembari memperaktekkan kata kecil dengan tangannya.

Rayhan tertawa merasa gemas dengan gadis itu, sedetik kemudian wajah nya berubah datar ...

"Makan sambel lagi hm?" Raysa meneguk Salivanya perlahan, kenapa pula mulutnya kali ini gak bisa di ajak kerjasama!

"Hehe iya ...." Raysa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Bagus, tingkatkan sya ... entar masuk liang lahat gak ada yang tolongin!"

"Lhh jangan gitu lhh bang ... Belom juga ikut konser Treasure di New York ...."

"Setuju! Jangan dulu, Dia belom bayar utang di gue!" Cetus Cherly tanpa dosa.

"Dia juga masih gagal gombalin pak solikin jangan!" Ucap Nadia dramatis.

"Heh chersii yang ada elu yang ada utang sama gue!" Jawab Raysa.

"Hehh cangkem kamu sopan sekali yaa Raysa?" Cherly memasang senyum manis.

"Resign mereka berdua dari sahabatan sama gue plisss," Jawab Raysa dramatis.

"Pak solikin saha bzirrr?" Bingung Rayhan.

"Duren tetangga si Cherly itu sugar Dady, kaya, ganteng, green flag minusnya sih itu punya anak satu," Nadia menjawab penuh semangat.

"Ini lo yang demen apa Raysa?" tanya Rayhan.

"Raysa lhhh masa gue, gue dah ada pacar kali."

"Mana ada bucin dedek Jeongwoo dia," timpal Cherly.

"Raysa lo yang bener aja ... masih ada banyak cowok yang lebih, masih perjaka lagi, lo ketabrak asteroid ya makanya gak jelas gini?" Rayhan melihat Raysa tak percaya.

Epilog tanpa prolog : From different way to same wayWhere stories live. Discover now