"Ngasih bapak mu ... kembaliin," koreksi Raysa.
"Lohhhh ...."
"Iya, itu cowok habis nginap di rumah gue ...."
"Nginap!?!?!" Pekik Cherly tak santai.
"Syuttt! kaget lo gak etis deh ...." Raysa menutup mulut Cherly cepat.
"Ya sorry gue kaget bzirrr, cowok nginap di rumah lo ... ngapain anjir, jangan-jangan lo—"
"Eee nauzubillah hilangkan fikiran-fikiran kotor mu itu!" Raysa mengutik dahi Cherly.
Cherly cengengesan,
"Kok bisa?" Tanya Cherly masih penasaran.
"Ceritanya panjang," ungkap Raysa.
"Pendekkan," ujar Cherly
Raysa menceritakan kejadiannya dari A-Z tak ada yang di lewatkan, sesekali Cherly menyahut mendengar Raysa yang bercerita dengan excited.
"Dihh mana tuhh ... orang yang bikin teman gue udah gak perawan," Kata Cherly sembari berdiri kemudian menyingkap lengannya.
"Hehh Omongan lo! santai aja kali gue bisa di jadiin barang gosipan kalo gini caranya!" panik Raysa.
"Gak bisa, gak bisa santai gue ... yok kita cari tu anak! geprek aja kali ya?" Cherly berkata dengan kesal, Gadis berambut sebahu itu menarik lengan Raysa.
"Ayok lo diem aja nih? Gak mau ngelawan? Mana khodam lo itu sya ... keluarkan!" Ucap Cherly menggebu-gebu.
"Eee tapi kita belom bayar cher ...."
"Yaudah lo bayarin gue dulu."
"Alah sia boyy!" Raysa memutar bola matanya malas. Gadis berhijab itu kemudian membayar untuk keduanya.
"Kembali lagi neng Raysa!" Teriak mang Ujang.
"Loh kok cuman Raysa ... Cherly enggak?"
"Yaudah kalian berdua balik lagi ya neng? kantin kesehatan sepi kalo gak ada kalian!"
"OKE MANG!!" keduanya menjawab kompak.
"Tunggu dulu ..." Cherly menghentikan langkahnya mendadak, di ikuti Raysa yang juga ikut berhenti.
"Nama dia siape? perasaan dari tadi gak ada tu pembahasan tentang nama tu cowok!" tanya Cherly.
"Lah lo kan gak nanyak!"
"Ya uding siapa namanya atuh ...."
"Dirga."
"Dirga panjangan nya Siapa?"
"Gue juga gak tau."
"Dirga disini banyak njirr ada Dirga areksa, Dirga Saputra, Dirga Nicol, painemtadirga—"
"Itu siapa Cher?" Raysa bertanya bingung.
"Tetangga gue, beberapa juga gue ngawur," Ucap Cherly jujur.
"Allahuakbar!" Raysa takbir sangking gemas nya.
"Ya uding klo gitu jurusannya."
"Ya mana saya tau, kok tanya saya?" Raysa berkata polos.
"Innalillahi! lo niat kembaliin gak sih?" Kali ini Cherly yang di buat gemas.
Raysa menggeleng "ya emang enggak," Jawabannya santai.
"Yaudah ciri-cirinya yang lo ingat, awas aja kalo ini gak tau," ancam Cherly.
"Tenang-tenang kalo yang ini gue tau."
"Yaudah gimana ...." Keduanya kemudian melanjutkan langkah mereka yang sempat terhenti.
"Tinggi."
"Putih."
YOU ARE READING
Epilog tanpa prolog : From different way to same way
Teen FictionAttention!!!⚠️ Dilarang keras memplagiat cerita ini ... Mohon kerjasamanya ;) Dunia tak lagi sama, mata yang dulu menatap dengan dalam entah mengapa tidak lagi mengerjab, tangan yang dulu kokoh kini tak lagi bertenaga, hanya air mata menjadi saksi...
05.Bad day
Start from the beginning
