"Sakit ga!" Bella memukul-mukul tangan Dirga keras pemuda itu tak bergeming.

"PAK MURSID!" Teriak Dirga keras. Tak ada jawaban pria itu berteriak lagi.

"PAK MURSID!"

"Iya den ... ada apa?" Jawab sopir pribadi keluarga Dirga, sembari berlari tergopoh-gopoh. Dirga melepas cengkraman tangannya pada lengan Bella.

"Ga ...." Gadis itu masih berusaha membujuk Dirga.

"Tolong antar dia ke rumahnya pak ...." Ucap Dirga sembari mendorong tubuh Bella kasar.

Pemuda itu terlihat memainkan handphone nya kemudian, bunyi notifikasi berbunyi dari dalam tas Bella.

"Udah gue transfer uang ke rekening lo,
Jangan pernah datang lagi, atau ... lo dapat konsekuensinya."

                            *******

Dirga menopang dagunya pada kedua tangannya, sembari menghembuskan nafas panjang, kemudian ia menyadarkan dirinya pada sofa yang didudukinya lalu memainkan handphonenya.

"Dirga!! katanya tadi Bella main ke rumah?" Sapa mawar, yang baru tiba di rumah.

Dirga mengangguk tanpa minat mengalihkan pandangannya dari handphonenya.

"Ini kalo di ajak ngomong malah mamanya di cuekin ...." Ujar mawar menjewer telinga Dirga.

"Aww ... iya itu ... dia tadi kesini." Jawab
Dirga kesal sembari mengelus telinga nya yang terasa panas.

"Padahal tadi mama ajakin dia bikin kue," Cetus mawar lalu ikut duduk di samping Dirga.

"Kamu ada masalah ya sama Bella?"

Dirga menggeleng "Kita udah putus ma ...." lirih Dirga.

"Sejak kapan? Kok Mama gak tau?" mawar terdengar kaget.

"Semenjak Dirga kabur dari rumah."

"Masalahnya apa sampe bisa putus?"
Dirga hanya diam tak menjawab.

"Cerita sama mama, siapa tau bisa di perbaiki kan?" Kata Mawar lembut sambil mengusap bahu Dirga menguatkan.

"Udah gak ada yang bisa di perbaiki, dia udah keterlaluan!" Dirga berkata emosi rahangnya mengeras.

"Mama liat sendiri." Dirga memberikan handphonenya pada mawar wanita paruh baya itu menyerngit tak paham.

"Ini kan emang hal lumrah yang di lakuin anak-anak remaja sekarang kan? Wajar saja?"

Dirga menggeleng "Keningnya di cium orang lain itu bukan Dirga!" Dirga mendengus, mawar tampak sedikit terkejut namun, ia masih dapat mengontrol air wajahnya.

Dirga lanjut berbicara "Mama tau selama ini dia cuman manfaatin Dirga ... semua uang yang Dirga transfer ke dia, malah dia kasih buat belanjain cowoknya, mama coba geser semua bukti chat udah Dirga simpen semua."

"Wajar kan? dia cuman hidup sama ayahnya–"

"Ma! ini udah gak bisa di toleransi lagi!" Potong Dirga.

"Dirga selalu jaga kehormatan dia sebagai perempuan ma! Dirga gak pernah ambil first kiss nya dia! Peluk dan pegang tangan pun sewajarnya ...btapi dia? Selingkuh sama sugar Daddy lahh, brondong lahh, dan orang-orang gak jelas lainnya, dan mama bakal lihat seberapa bejatnya cewek yang mama banggakan itu!" Pemuda itu berkata emosi, kemudian ia memutar vidio itu, ya! Vidio yang sama saat di putarkan di depan Bella.

"Lihat apa ini masih bisa masuk di dalam daftar wajar?" Tukas Dirga mawar menutup mulutnya tak percaya.

"Bella udah gak–"

"Itu yang aku maksud!" potong Dirga.

"Tapi bisa aja kan itu di edit." Mawar terlihat masih berusaha membela Bella.

Dirga menggeleng lemah "Dirga udah minta tolong Riky buat priksa vidio ini dan bener ini vidio original tanpa edit."

Mawar mengembalikan handphone itu pada Dirga, wanita paruh baya itu memijat keningnya yang terasa berdenyut.

Dirga menghembuskan nafas panjang.
"Dirga juga sama ma ... awalnya gak terima, marah, gak percaya teman-teman Dirga juga sampe bilang kalo Bella gak berani begituan, tapi bukti ini benar-benar nyata dan gak bisa di elak."

"Tapi dia keliatan polos dan baik banget." ujar mawar, Dirga tertawa hambar.

"Itu di depan publik, dan di balik layar seperti vampir yang haus darah!" Dirga menggidik.

"Gak usahlah pikirin dia ma, Dirga rasa Emang seharusnya kita jauh-jauh dari keluarga dia kan?"

Mawar tampak terdiam, kemudian menjawab pelan. "Tapi kamu tau sendiri kan seberapa dekat keluarga Andre Nicolas dan sinarjaya?" Dirga mendengus.

"Ayahmu dan ayah Dirga dulu adalah sahabat jangan lupakan itu." Mawar berjalan kearah meja nakas, sembari mengelap pelan bingkai foto yang di dalamnya terdapat foto mendiang suaminya dan ayah Bella.

Tanpa sadar tangan Dirga mengepal kuat, apa semua ini ada hubungannya dengan ayah Bella? Pemuda tampan itu menggeleng berusaha menghilangkan fikiran-fikiran negatif itu, tidak mungkin kan?

                             *******

Kalian bingung? Sama aku juga bingung,
Kita sama" bingung 😔🤚

Jangan lupa vote dan komen❤️ kritik dan saran juga di perlukan, supaya aku bisa perbaikin lagi tulisanku.

See you in next chapter!💃
Bubay...

Kuyy follow sebagian part bakal di private 😌 🙏

To be continued 💃bubay💅

Epilog tanpa prolog : From different way to same wayWhere stories live. Discover now