"Kyaaa!!!" Perempuan dari semua kalangan yang melihat itu berteriak heboh.

"Ganteng banget astagahhh."

"Idaman bat!"

"Pangeran tanpa kuda!"

"Jadiin gue pacar lo plisss!!"

"Jadi menantu saya ya?"

Dan pekikan-pekikan lainya yang membuatnya sedikit penging, tapi tetap tak membuat nya berhenti menebar kan pesonanya ke segala penjuru.

"Untung gak ngejar," bantinnya, pemuda itu tertawa kecil, ia kembali melanjutkan perjalanan nya. kemudian mencegat salah satu taksi, setelah berhenti sempurna Dirga kemudian masuk ke dalamnya.

Citt ...

Mobil melaju di antara pengendara lain, di suasana pagi yang semakin memadat tak ada pembicaraan dari sang sopir taksi dan dirinya, tapi senyum di bibirnya tetap terpatri sembari melihat kaca depan supir dan memperbaiki rambutnya.

Dirga akhirnya membuka handphone nya setelah di rasa bertambah tampan karna memperbaiki rambut miliknya.
Pemuda itu membuka aplikasi Instagram, layar handphonenya menunjukkan instastory milik Bella di Instagram, memperlihatkan foto Bella tengah berangkulan dengan cowok lain dengan senyum yang terlihat sangat bahagia. Dari situ lah senyum yang tadi sumringah perlahan luntur.

"Cih penipu!" Decaknya memandang sinis story Bella, beberapa saat dia melihat story Bella, story itu terhapus menyusul chat masuk dari gadis itu.

.bellaaaa_
Ga...lo di mn? Pulang ya? Gue
Udah masakin makanan kesukaan lo.

Read

.bellaaaa_
Kok cumn di baca doang?
Dibalas dong.

Read

.bellaaaa_
Ini lo kan ga?

Read

.bellaaaa_
Ga!

.bellaaaa_
Maafin gue, gue tau gue salah
Maafin ya?

Read

.bellaaaa_
Ga!

Cting!

Cting!

Cting!

Dan pesan-pesan yang membuat Dirga muak lainnya, pemuda itu membiarkan pesan demi pesan dari Bella masuk begitu saja, karna merasa terusik ia memblokir akun Bella tanpa beban, kemudian ia tersenyum puas.

"And done, see you!" Dirga melihat handphone nya dengan smiriknya, seketika ekspresi nya berubah.

"Ah anjir lo sialan!" Pekiknya frustasi sembari mengacak rambutnya pelan.

Sang sopir menyerngit kan dahi. 'Perasaan tadi ni orang happy-happy aja deh kenapa Sekarang kayak orang marah ya?' Batinnya.

'Apa jangan-jangan? ... gak enggak jangan berfikir yang aneh-aneh!' Sang sopir  menggeleng kan kepalanya. Karna penasaran akhirnya ia memutuskan bertanya kepada penumpang satu-satunya itu.

"Permisi mas ... mas gak apa-apa kan?" Tak ada jawaban dari lawan bicara, pemuda tampan itu terus mengoceh tanpa jeda dan terkesan seperti orang kesurupan.

"Mas ... mas gak apa-apa kan mas?!" Tanyanya lagi mulai khawatir takut-takut pemuda yang di bawanya ini benar-benar kesurupan!

Dirga menghentikan ocehannya seketika sunyi, membuat bulu kuduk supir taksi itu meremang ... Dirga hanya berucap malas.

Epilog tanpa prolog : From different way to same wayWhere stories live. Discover now