Chapter 55. Dia(2)

51 12 1
                                    

Anyla kecil dengan takut-takut mengangkat kepalanya untuk melihat para pelayan yang mendorongnya jatuh.

Meskipun mereka disebut pelayan, mereka adalah pelayan yang bekerja di Istana Kerajaan, jadi tentu saja mereka memiliki status mereka sendiri.

Normalnya, hanya para putri dari bangsawan dan anak perempuan beberapa saudagar terkemuka saja yang dibolehkan untuk menjadi pelayan disini.

Karena Anyla sejak lahir telah di kucilkan dari segala kemewahan, statusnya secara alami tidak akan dapat dibandingkan bahkan dengan para pelayan ini.

Menyadari arah tatapan Anyla, pelayan yang berdiri paling depan mengerutkan keningnya.

"Apa yang anda lihat NONA ANYLA?" dia melotot.

Dia merasa kesal ditatap oleh gadis menyeramkan ini. Tanpa pikir panjang lagi, dia mengangkat kakinya dan menendang wajah gadis itu.

Anyla kecil tidak bersuara apapun. Dia bahkan tidak berteriak ketika dia menerima tendangan di wajah.

Dia hanya menutupi wajahnya dalam kesunyian.

"Cih. Dasar aneh..." merasa kesal hanya dengan melihat Anyla kecil, para pelayan itu pergi setelah meludahinya.

Anyla kecil ditinggalkan sendirian di dalam kamarnya yang terbilang sempit untuk seorang putri dari sebuah kerajaan besar seperti Vogast.

Ketika sudah tidak ada orang lain disekitar, Anyla kecil berhenti menahan diri dan mulai menangis.

Tubuh kecilnya bergetar seolah menunjukan betapa sedihnya dia saat ini.

"Wendy..."

Dalam upaya untuk mengobati rasa sakit di hati kecilnya, dia mengingat kembali sosok satu-satunya orang yang pernah menunjukan kebaikan kepadanya.

Pelayan pertamanya sekaligus seseorang yang membesarkan Anyla kecil sejak dia masih bayi.

Karena dianggap sebagai bayi terkutuk, Anyla kecil bahkan belum pernah dibiarkan untuk melihat wajah ibu kandungnya sendiri.

Ketika dia lahir, dia dirawat oleh pelayan tua bernama Wendy.

Sayangnya, belum lama ini, Wendy akhirnya pensiun, atau lebih tepatnya, dipaksa untuk pensiun. Alasannya kemungkinan besar karena beberapa oknum yang merasa itu tidak benar untuk membiarkan Anyla kecil untuk tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang seperti itu.

Anyla kecil merasa sedih harus berpisah dengan Wendy, tetapi dia yang tidak mengetahui apa-apa sebenarnya sedikit menantikan untuk melihat pelayan macam apa yang akan bersamanya mulai sekarang.

Dan jawaban atas penantian itu adalah... Fakta.

Untuk pertama kalinya, dia menyadari bagaimana masyarakat memandang dirinya.

Dia menyadari betapa susah payahnya selama ini Wendy mencoba untuk menjauhkan dirinya dari fakta ini.

"Aku adalah Anyla Tia Vogast, Putri kesebelas yang terkutuk..."

Itu adalah identitas dirinya dimata masyarakat.

Sangat tidak adil mengingat dia tidak melakukan apapun yang layak untuk menerima perlakuan kejam seperti ini.

Setelah itu, kehidupan Anyla kecil terus ditampilkan dihadapan Anyla.

Selama 6 tahun kedepannya, kehidupan penuh pelecehan - baik secara verbal maupun fisik, terus berlanjut.

Hingga pada suatu hari, ketika Anyla kecil sedang berjalan sendirian dalam keadaan gaun sederhananya yang basah kuyup dan tertutupi lumpur, dia bertemu dengan Ariana.

Isekai Mom - They Are My ChildsWhere stories live. Discover now