Chapter 29. Menanam Benih

165 24 7
                                    

"Semuanya. Perkenalkan. Nama saya Lyanne. Saya adalah pelayan baru nona Lucia."

"An - Lyanne?"

Bahkan Lucia pun tidak menduga bahwa Anyla akan maju sekarang.

Alasan dia membawa Anyla kesini hari ini adalah hanya untuk menumbuhkan ketertarikan Demon lord kearahnya dengan menggunakan kecantikan Anyla.

Farrack mungkin tidak akan menunjukan ketertarikan itu di wajahnya, tapi Lucia tahu bahwa pria itu adalah seseorang yang sangat menyukai wanita. Dia bahkan sudah memiliki lebih dari 20 anak sekarang.

Dia bagaikan manusia.

Dengan menarik perhatian Farrack menggunakan Anyla, Lucia berniat untuk secara bertahap menggiring Farrack ke perangkap sosial yang akan dia siapkan nantinya bersama dengan beberapa sekutunya yang kemungkinan akan dia dapatkan hari ini disini.

Pada akhirnya, bahkan Lucia pun tidak bisa benar-benar mampu mengetahui apa yang dapat Anyla lakukan dengan 'Potensi' miliknya.

Anyla kuat dan sangat cantik untuk seorang manusia yang berlevel 4, tapi selain itu, Lucia benar-benar tidak mengetahui kemampuan Anyla yang lain.

Pada akhirnya, potensi hanyalah potensi. Itu adalah sesuatu yang bahkan belum dicapai oleh Anyla. Bahkan Lucia juga tidak benar-benar tahu apa pengaruh Anyla pada rencananya.

Dia seperti sedang berjudi ketika dia menemui Anyla dan menyebutkan ambisi dan kesepakatan diantara mereka.

Apakah Anyla benar-benar akan membantunya atau tidak dengan potensi nya, Lucia tidak benar-benar yakin.

Dan kini, Lucia menyaksikan secara langsung bagaimana perubahan luar biasa terjadi pada potensi milik Anyla dimatanya.

Tidak, bukan hanya pada Anyla saja... Lucia melebarkan matanya.

Ketika Anyla berjalan kesisinya, Lucia merasakan dan melihat bagaimana potensi semua orang termasuk dirinya sendiri tiba-tiba saja mengalami perubahan seolah Anyla secara langsung mempengaruhi mereka.

Ketika Lucia menatap wajah Anyla, sosok wanita itu mengingatkan dirinya akan sosok legenda dari Succubus terkuat dan tercantik yang pernah ada; Evil God of Lust - Lilith.

Anyla berbicara dengan senyum diwajahnya.

"Dari sudut pandang saya sebagai Manusia, saya berpikir bahwa manusia tidak akan mengungkit masalah ini dengan lebih lanjut selama pihak kita tidak memulai masalah lain mengingat kekuatan Demonic Gamma kita yang luar biasa."

Anyla menatap Farrack. Seringai tipis muncul di wajahnya.

"Tentu saja, itu hanya jika kita tidak memprovokasi mereka secara lebih lanjut."

"!!"

Farrack merasa terhina untuk beberapa alasan. Dia baru saja akan membalas ucapan Lyanne ini, tapi Lyanne(Anyla) telah kembali berbicara dengan para bangsawan iblis.

"Umat manusia juga tidaklah bodoh. Mereka mungkin akan mentolelir beberapa serangan iblis ACAK, tetapi jika itu terus berlanjut, saya yakin beberapa negara akan mulai mengajukan masalah ke pihak kita. Terlebih lagi, jika mereka memiliki negara yang tak kalah dengan Demonic Gamma dipihak mereka."

Semua orang, termasuk Lucia, langsung mengingat keberadaan Republik Magy yang ada di benua lain. Negara itu adalah satu-satunya negara manusia yang kemungkinan besar akan dapat menandingi kekuatan nasional seluruh Demonic Gamma. Dan fakta itu tidak akan berubah bahkan jika para leluhur dari setiap Ras iblis disini bergabung dalam perang.

Ketika Anyla baru saja akan berbicara lagi, Wolc; wanita tua yang berdiri di dekat tahta Farrack, maju.

"Sang Sage memiliki banyak ilmu sihir kuno dan bahkan artefak pada dirinya. Diantaranya, bahkan ada beberapa yang pernah menjadi milik kita para iblis. Apakah kau, yang hanya seorang pelayan, berniat untuk mengatakan bahwa kita harus menyerahkan semua itu ke tangan manusia?"

Sebagian bangsawan mulai setuju dengan pendapat Wolc.

Selain karena kredibilitas dari kata-kata Wolc yang telah menjadi penasihat langsung para Demon lord bahkan sejak kepemimpinan ayah Farrack, memang benar juga bahwa sang Sage saat ini memegang banyak Artefak dari zaman kuno.

Tak hanya milik iblis, Sage Nevadash diduga bahkan memiliki Artefak dari para pejuang kuat Ras Peri, Ras Elf, Ras Dwarf, Ras Beastpeople, hingga bahkan Ras dari zaman para dewa seperti Ras Raksasa yang hampir punah dan Ras Sky yang menguasai Benua langit.

Dugaan ini didukung oleh keberadaan literatur-literatur tua yang mengatakan hal yang serupa serta fakta bahwa Sage Nevadash adalah murid dari Hero King yang dahulu diutus para dewa untuk membunuh sosok jahat yang mengancam untuk menguasai dunia.

Namun, Anyla masih dapat tersenyum tenang mendengar semua itu. Tampaknya dia bahkan tak tertarik dengan artefak-artefak ini.

"Saya tidak mengatakan bahwa kita harus menyerahkan artefak. Kita bisa saja menuntut atau bernegosiasi dengan sang Sage untuk mengembalikannya, bukan? Kita tidak harus menggunakan kekerasan untuk segalanya."

Kali ini, para iblis mulai merubah ekspresi mereka.

Itu benar, mereka tidak harus berperang. Selama mereka bisa menemukan keberadaan sang Sage dan mendekatinya dengan beberapa kekayaan, bukankah mereka akan mampu mendapatkan kembali artefak-artefak yang menjadi milik para leluhur mereka?

Atau lebih tepatnya, kenapa mereka tidak terpikirkan akan hal ini sejak awal?

Ketika mereka mulai mempertanyakan hal itu, mereka bertemu dengan sosok Farrack.

"Para iblis juga adalah makhluk dengan kecerdasan! Sebagai bukti, kita bahkan mampu bersatu alih-alih terpisah-pisah seperti halnya negara-negara yang dimiliki oleh para manusia. Dengan kekuatan dan kekayaan Demonic Gamma, bukankah itu adalah perkara mudah untuk membujuk Sage!?"

Kata-kata Anyla bagaikan pencerahan bagi kelompok bangsawan iblis yang sebelumnya menolak untuk menerima ucapan Lucia.

Daripada mengorbankan nyawa tentara dan pejuang kuat mereka di medan perang, bukankah menggunakan uang akan jauh lebih mudah?

Selain dari kata-kata Anyla, semua orang di dalam ruangan itu tidak menyadari bahwa mereka saat ini juga sedang dipengaruhi oleh sihir gelap milik Anyla.

Sihirnya secara perlahan menarik pola pikir semua orang. Tindakannya bagaikan mencoba untuk mencuci otak mereka semua walau dia sebenarnya hanya menggunakan sihir sepele.

Pada titik ini, kontrol sihir Anyla meningkat dengan kecepatan yang menakutkan.

Bahkan beberapa orang yang berlevel lebih dari 20 sekalipun tidak akan menyadari bahwa mereka tengah dipengaruhi oleh sihir Anyla.

Kata-kata Anyla benar-benar diterima dan diproses sebagai kebenaran oleh otak mereka, dan mereka yakin bahwa itu adalah keputusan mereka sendiri.

Pada saat itu, Farrack tiba-tiba saja merasakan ancaman dan berteriak.

"Itu tidak benar! Apakah kalian lupa bahwa Sage dikenal sebagai pemburu iblis dalam kitab Bashak!? Dia akan membunuh kalian bahkan sebelum kalian mulai berdagang dengan nya!"

Farrack mengatakan itu, tapi tidak ada yang mendengarkan.

Pikiran mereka sudah bulat.

Mereka berbicara secara serempak.

""""""""Paduka Demon lord, berdamai dengan manusia akan menjadi yang terbaik.""""""""

Pada saat yang sama ketika senyuman Anyla tumbuh semakin lebar, suara notifikasi yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya terdengar.

[Anda telah naik level!]

[Sifat baru telah tumbuh didalam Skill Predator anda.]

[Kebanggaan Arcene atas sihir dan nasfu besarnya akan pengetahuan dan kekuasaan telah ditambahkan.]

Benih telah ditanam oleh Anyla, sisanya akan diserahkan kepada Lucia apakah dia mampu membesarkannya atau tidak.

Isekai Mom - They Are My ChildsWhere stories live. Discover now