Chapter 04. Ikan Pertamaku Adalah Kerang Sungai

289 35 2
                                    

Yo guys, ngomong-ngomong, aku juga bakal merobak link Trakteer punyaku juga.

Mulai sekarang, disana bakal kujadiin tempat aku memposting chapter-chapter spesial atau bonus. Jika tertarik, mampir aja setelah aku merobaknya!

 Jika tertarik, mampir aja setelah aku merobaknya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy reading!

♣️♣️♣️

"Apakah sungai ini aman?"

Hal pertama yang kulakukan sejak menemukan sungai adalah memeriksa apakah sungai ini benar-benar aman.

Sejauh apa yang kutemukan dihutan, hutan itu cukup aman.

Aku sesekali melihat makhluk Humanoid hijau kecil atau pun yang besar, tapi aku dapat menyelinap dari mereka dengan mudah, jadi itu bukan masalah.

Pada sungai, aku memiliki banyak hal yang harus kulakukan di sini.

Aku butuh air untuk mandi, minum, mandi, minum, dan banyak lagi... Pokoknya, sungai dan air sangat krusial ketika kau ingin bertahan hidup di hutan belantara.

Kau masih membutuhkan air bahkan jika kau terdampar di hutan yang... Biru-biru seperti ini.

Sebelum berjalan memasuki air, aku menatap gambar wajahku yang terpantulkan pada air.

"C-cantik..."

Itu benar... Aku tampaknya telah terlahir kembali sebagai wanita yang sangat cantik. Proposi wajah wanita berumur 20-an yang sangat terawat dan cukup. Kulit putih merona, bibir merah muda yang sehat, mata merah...

"Dayum, I am too beautiful..."

Aku bahkan merasa malu untuk terus menatapnya. Itu aku, namun juga terasa asing karena aku adalah laki-laki sampai sebelum aku terbangun di dunia ini.

Menghela napas, aku melepas sepatuku dan mulai melangkah ke sungai.

Aku sudah memeriksanya sebelumnya dan dari kelihatannya, tidak ada monster di sungai ini.

Ketika air telah naik sampai betisku, aku berhenti melangkah.

"Ini aneh..."

Airnya sangat dingin dan nyaman dan membuat aku ingin selamanya berendam di sini, tapi aku menyadari betapa tak wajarnya ekosistem di sungai.

"Tidak ada ikan."

Bukan hanya ikan, bahkan katak, udang, dan berbagai jenis serangga air pun tidak terlihat sama sekali di sungai ini.

Dan jawaban dari fenomena ini adalah...

"!? - Ah! Gruuummpp..."

... Tentunya, karena sungai ini sudah memiliki seorang tuan yang kuat.

Sebelum aku menyadarinya, sesuatu yang tipis dan semi-transparan telah menarik kakiku dan membawaku kebagian terdalam sungai; tepat di bawah air terjun.

20 meter... 30 meter... 50 meter... Aku terus menerus terseret kebawah dengan sangat cepat.

Karena terkejut, aku tidak bisa merespon dengan benar, tapi sekarang setelah terseret sedalam ini, aku harus segera tenang.

Aku tau itu akan buruk jika aku terus membiarkan apapun yang menarikku ini membawaku terus lebih dalam, jadi aku melawan arus air, menggenggam sesuatu seperti tali transparan itu.

"Ghhmmmppp!"

Aku mengerahkan kekuatanku untuk menarik balik benda yang menarikku.

Sudah beberapa jam berlalu sejak aku terbangun di tubuh ini.

Aku tidak tau betapa kuatnya otot tubuh wanita ini, tapi aku tau satu hal.

Aku dapat menangani hal ini!

Sesaat setelah aku mulai mencoba menarik tentakel itu, getaran teredam terdengar dari kedalaman air.

Lumpur yang bercampur dengan air mulai memenuhi sekitar dari kedalaman.

Dari sana, batu - sebuah kerang seukuran rumah kecil datang kearahku.

Aku dapat melihat banyak tentakel lain yang menjulur keluar dari rongga yang terbuka pada cangkangnya, jadi aku yakin bahwa kerang ini adalah sang pelaku.

Kerang itu tampaknya menyadari bahwa aku telah menariknya keluar dengan menarik tentakel yang melilit kakiku, jadi dia menarik kembali tentakel itu dan mengayunkan tentakel lain kearahku seolah berniat untuk menjauhkan diriku dari nya.

Haha, jadi kau mulai menyesal menggangguku? Sayang sekali, ya! Aku tidak akan memaafkan kerang yang jahil sepertimu!

Alih-alih mencoba untuk berlindung dari serangan tentakel sang kerang, aku menerimanya secara langsung.

"...!"

Aku hampir terhempas jauh dikarenakan efek dari menerima serangan tentakel. Selain itu, ini sangat sakit!

Namun, rasa sakit ini sepadan karena aku sudah berhasil menangkap tentakel kerang ini.

Aku melilitkan tentakel-tentakel ini ketubuhku, lalu mulai berenang kembali keatas.

Aku harus menangani kerang ini ditempat yang tidak ia kuasai yaitu daratan.

Kerang itu bergetar beberapa kali dan mencoba untuk melepaskan tentakelnya dariku, tapi aku menahannya dengan sekuat tenaga.

Energi tampaknya meningkat dari dalam diriku untuk menghilangkan rasa lelah dan memperkuat fisikku ketika aku berenang ke permukaan.

Aku tau apa energi ini karena aku pernah mendengarnya dari malaikat tingkat rendah itu.

Sihir.

Benar, ini pasti adalah sihir!

Sekarang setelah aku menyadari keberadaan sihir, aku menggunakan energi misterius ini untuk semakin memperkuat tubuhku secara sadar.

Kecepatan berenangku meningkat setiap detik nya.

Dan, ketika aku mulai merasa kesulitan, aku akhirnya menembus permukaan air.

Air sungai yang menyegarkan terbentang kemana-mana bagaikan tirai yang robek.

Seluruh tubuhku basah kusup dan beberapa helai rambutku masuk ke mulutku, tapi mengabaikan semua itu.

"HAAAAAAA!!"

Aku menarik tubuh kerang itu bahkan lebih keras ketika aku masih melayang di udara.

Tak lama kemudian, tubuh kerang itu menyusul dan terlempar keatas. Menarik lebih banyak air ke udara bersamanya.

Aku tidak melewatkan kesempatan itu.

Menarik tentakel kerang itu lebih dekat, aku menuntun kerang itu untuk jatuh ke sisi sungai.

Melayang diudara, kerang itu tampaknya terlalu terkejut sehingga bahkan tidak bisa bereaksi dengan benar.

Dia hanya bisa menggelepar menggunakan tentakelnya ketika aku membantingnya ke permukaan batu.

Dengan suara hentakan keras dan hancurnya batu, kerang itu akhirnya menemukan dirinya di dunia tanpa air.

Sementara itu, aku telah lama kehilangan momentumku dan akhirnya terjatuh kembali ke permukaan air.

***

"... Kau masih hidup?"

Dengan tubuh basah, aku yang membawa sebuah batu besar di tanganku menatap kerang seukuran rumah yang sekarang terpatri di batuan.

Walau lemah, dia masih bisa menggunakan tentakelnya untuk melakukan gerakan yang seolah berusaha mengusir diriku dari dirinya.

Sebagai tanggapan, aku hanya tertawa, lalu mengangkat batu yang kupegang.

"Sayang sekali, tapi kau akan menjadi ikan tangkapanku hari ini!"

Isekai Mom - They Are My ChildsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang