Chapter 32. Iblis Kembar

124 22 0
                                    

"Ini oleh-oleh untuk Silk dan Thena!"

Di hari kedua sejak aku pulang ke Hutan ini, aku yang telah memasang berbagai barang yang dibutuhkan seperti lemari, meja, kursi, dan kasur sebagai interior gua itu, saat ini sedang menyerahkan beberapa potong daging dari orang-orang yang berasal dari Cavieree Grub kepada Silk dan Thena.

"Mama!"

"Mama!"

Mereka meneteskan air liur ketika mereka menatap daging yang masih segar karena tersimpan di dalam Tas penyimpanan.

Mereka berdua memakannya dengan sangat rakus ketika aku memberikannya kepada mereka.

Aku makan lengan dari pria kadal bernama Breyd, sementara Silk dan Thena melahap potongan dari tangan, paha, hingga beberapa organ dalam seperti jantung dari para preman yang berasal dari Cavieree Grub.

Darah segar menetes dari mulut kami, dan Lena menatap kami dengan dingin.

"Daging manusia?"

"Lena juga mau?"

Ketika aku menyerahkan satu potong lengan kepadanya, Lena mengangkat tangannya seolah berniat untuk memukulku, tapi pada akhirnya dia hanya berjalan cepat keluar gua.

Karena khawatir, aku mengejarnya.

"Lena, ada apa?"

Sungguh, ada apa dengannya? Kami hanya makan, kenapa dia terlihat semarah itu? Aku juga bahkan melihat beberapa kekecewaan di tatapannya.

Lena berbalik ketika aku memanggilnya.

"Apakah itu daging manusia?"

Lena tidak menjawab dan malah melontarkan pertanyaan kearahku.

"Y-ya-"

Itu terjadi dengan sangat cepat tepat setelah aku mulai menganggukkan kepalaku.

"Jadi kau adalah seorang monster...!"

Ketika aku menyadarinya, tinju Lena telah berada tepat di depan mataku. Tinjunya bergetar.

Dia terlihat ragu-ragu sementara air mata terlihat disisi matanya.

"Padahal aku mulai mempercayaimu... Kenapa..."

Setelah aku melihat mata penuh rasa pengkhianatan itu, aku akhirnya mengerti apa yang telah terjadi.

... Aku tahu. Itu memang tidak wajar untuk memakan manusia dengan tenangnya. Namun sayangnya, memang seperti itulah diriku yang sekarang.

Aku tidak memiliki hak untuk meminta maaf atau bahkan mencoba untuk mengubah diriku, jadi aku hanya mengatakan fakta kepada Lena.

"Lena. Daging-daging ini berasal dari orang-orang jahat yang kutemukan di kota manusia terdekat."

Lena masih terlihat tidak dapat menerimanya.

"Lalu mengapa jika mereka adalah orang-orang jahat!? Mereka tetaplah manusia!"

Aku mengangguk dan tidak menyangkal kata-katanya.

"Ya, aku tahu. Tapi," Aku melanjutkan sambil menatap mata Lena dengan tenang, "Aku adalah monster."

"-!!"

Lena melebarkan matanya mendengar kata-kataku.

Dia terlihat terkejut dan tampaknya masih belum dapat menerima kata-kataku, tapi dia akhirnya hanya berlari keluar.

Kali ini aku tidak mengejarnya. Aku yakin dia butuh waktu untuk sendirian.

Aku mengatakan itu bukan karena aku tidak takut Lena akan membunuhku.

Isekai Mom - They Are My ChildsOù les histoires vivent. Découvrez maintenant