Chapter 39. Reruntuhan

94 17 0
                                    

Waktu terus berjalan.

Tanpa siapapun menyadarinya, hari sudah mulai gelap dan hutan pun mulai memancarkan cahayanya.

Di pintu masuk Gua, Anyla menyandarkan tubuhnya ke dinding Gua.

Dia menghela napas.

"Mereka belum juga kembali..."

Tak jauh di dalam Gua, Clarenne dan Ferrene mengawasi sosok Anyla yang terlihat kecil dan kesepian.

Mereka mulai berbisik.

"Hei, Ferrene, apa yang harus kita lakukan? Bibi Anyla terlihat sangat menyedihkan!" kata Clarenne dengan cemas.

Ferrene memaksakan senyum, "Entahlah..."

Dari waktu-waktu, Anyla akan mengeluarkan suara mirip terisak. Segalanya menjadi sangat canggung sampai-sampai kembar ini mulai kebingungan.

"Ferrene, kita harus melakukan sesuatu!" Tidak tahan lagi, Clarenne mulai mengguncangkan tubuh Ferrene.

"Bibi Anyla adalah orang yang baik dan telah menjaga kita sejak Tuan Curt pergi, kita harus membantunya!"

"Tapi bagaimana caranya?"

"..." Clarenne.

Kata-kata Ferrene membuat Clarenne terdiam.

"... Lihat, 'kan?"

Itu benar, mereka tidak bisa membantu sama sekali!

Sebenarnya, itu bukan salah mereka berdua.

Mereka masih sangat muda jika umur mereka di konversi ke umur manusia. Bahkan penampilan mereka pun masih terlihat sangat muda.

Mereka sama sekali tidak mengerti apa yang seorang Ibu seperti Anyla sedang khawatirkan!

***

Sementara segalanya tampaknya mulai menjadi semakin mengkhawatirkan di sisi Anyla dan yang lainnya, Doretha saat ini juga menjadi sangat khawatir.

"Silk dan Thena, tetap disini. Doretha, antar aku ke Reruntuhan Makam itu."

"..."

"Doretha?"

"B-baik!"

Hal yang paling dia takuti ternyata malah terjadi!

Doretha sangat khawatir bahwa nyawa kecilnya akan hilang setelah Lena mengetahui tentang kebohongan kecilnya, tapi dia hanya bisa pasrah pada titik ini.

Apapun yang bisa terjadi, terjadilah.

Sementara sepasang matanya mulai kehilangan cahayanya, Doretha akhirnya menuntun Lena ke dasar Danau.

100 meter, 200 meter, 300 meter, mereka berdua terus menerus menyelam semakin dalam.

Secara tidak terduga, Danau ini ternyata sangat dalam dan luas di kedalaman ini. Danau ini bagai sebuah gua bawah tanah yang telah dituangi oleh air. Terlihat kecil dan cukup sederhana diatas, tapi luar biasa didalam.

Dengan tubuh Level 25 dan kemampuannya, Lena dapat dengan mudah menahan napas untuk waktu yang lama walaupun dia bukanlah monster yang hidup di air seperti Doretha.

Di masa lalu, Lena bahkan sempat terpaksa harus bertarung di kedalaman laut selama sebulan penuh untuk mengalahkan sepasukan monster laut. Menyelam di Danau ini tampak sangat sepele baginya.

Setelah beberapa waktu, Doretha yang memimpin akhirnya berhenti setelah Lena dapat melihat reruntuhan berbentuk altar dengan sebuah peti mati batu putih yang dipenuhi oleh lumut.

Isekai Mom - They Are My ChildsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang