Chapter 28. Menghadap Demon Lord(2)

99 19 3
                                    

♣️♣️♣️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♣️♣️♣️

"Apa aku benar-benar harus berpakaian seperti ini?"

Aku dengan canggung menutupi belahan dadaku yang dapat terlihat secara samar-samar dibalik kain hitam pelapis yang menutupi tubuhku yang diselimuti oleh gaun merah yang sangat sexy.

Bahkan paha kiriku pun hanya tertutupi oleh stoking hitam yang naik hingga ke setengah paha.

Lucia menyeringai melihat penampilanku.

"Ya, itu harus. Kau adalah seorang wanita, jadi kau harus memamerkan kecantikanmu!"

Dia mengacungkan jempol kepadaku.

"Tapi bukankah ini sedikit berlebihan?"

Beberapa pelayan yang diperintahkan oleh Lucia telah mendandani dan bahkan merapikan dan memotong rambutku.

Ketika aku melihat kearah cermin, aku menemukan penampakan seorang wanita super cantik yang bahkan tidak akan kalah dengan seorang artis tercantik di bumi yang aku pernah lihat.

Apa-apaan? Siapa wanita cantik ini!?

Anyla memang memiliki kecantikan dasar yang luar biasa, tapi sekarang kecantikan itu tampaknya telah dipoles dengan sangat indah.

Ketika aku sedang kebingungan didalam, Lucia yang masih tetap mengenakan kemeja tangan panjang putih dan celana hitam dengan hak tinggi tanpa perubahan apapun tiba-tiba saja menyentuh pundakku.

"Ya, benar, kau sangat-sangat cantik..."

"..."

Untuk beberapa alasan, aku merasakan hawa dingin yang menusuk punggungku ketika aku mendengar kata-kata Lucia yang menggelitik telingaku.

***

Ketika aku dan Lucia melangkah ke dalam lingkaran sihir, kami langsung dipindahkan ke hadapan kastil yang sekitar 10 kali lebih besar dari kastil hitam tempat para leluhur Vampir tinggal.

Seperti halnya apa yang Lucia katakan sebelumnya, tempat ini mungkin saja berada di semacam dimensi lain.

Sebuah tanah penuh lahar dan batuan hitam dan abu-abu serta langit tanpa cahaya mentari, semuanya benar-benar mengingatkanku akan penampilan neraka yang seringkali di deskripsikan oleh berbagai kitab religius yang ada Bumi.

Dengan jembatan batu kokoh yang menghubungkan tempat kami berdiri dan kastil diantara danau lahar merah menyala, aku berjalan dengan tenang dibelakang Lucia.

Setelah beberapa saat berlalu, kami melewati gerbang gelap yang dijaga oleh seseorang atau sesuatu yang mengenakan baju zirah hitam kemerahan seolah terbakar.

Mereka tak bergerak bagai patung, tapi aku jelas-jelas merasakan tatapan tajam yang mengarah kepadaku dari mereka.

Dan masing-masing dari mereka juga sangat kuat. Aku tidak tahu kekuatan pastinya, tapi setidaknya mereka pasti jauh lebih kuat daripada Lucia.

Isekai Mom - They Are My ChildsWhere stories live. Discover now