T I G A P U L U H S E M B I L A N

Start from the beginning
                                    

Mereka masih diam, saling memuja dalam hati. Sampai akhirnya Daren menarik tubuh Gaia agar lebih dekat dengannya. Daren berhasil merengkuh Gaia ke dalam pelukan, dengan posisi tertidur.

"Kamu belum jawab pertanyaan kemarin."

"Pertanyaan apa? Yang kamu ngajak nikah?"

"Hmm."

Gaia sebenarnya tidak masalah tapi jika harus menikah disaat berita mengenai dirinya masih hangat itu sungguh mengganggu. Meski pada akhirnya ia akan masuk ke dalam dunia Daren, ia tetap dilanda rasa ragu yang luar biasa.

"Kamu nggak malu?"

Daren menghela napas berat, diusapnya surai Gaia yang terasa halus itu. "Aku lagi pusing sumpah. Jangan bahas kekuranganmu dulu."

Gaia terkekeh kecil, merasa tersinggung. "Aku takut kalau ada yang bilang 'masak keturunan Aldevara istrinya kayak Gaia'. Atau ada yang bandingin aku sama orang lain. Aku nggak sekolah Daren. Aku cuma punya ijazah SMA. Aku nggak worth it buat kamu."

Daren mendengus. "Emang kalau nikah pakai ijazah? Nggak kan?"

Memang tidak tapi bagaimana dengan pandangan publik yang pasti akan mencari kecacatan dalam keluarga Aldevara.

"Kuliah kamu gimana?"

"Ya tetap kuliah. Emang kalau jadi suami nggak boleh kuliah?" Daren agak merinding saat mengatakan kata 'suami'.

"Kalau orang lain bilang—"

"Nggak, aku jamin nggak akan ada yang komentar buruk di depan kamu."

"Tapi—"

"Kamu tuh ribet banget sih. Mau nikah apa engga? Udah, jawab aja!"

Gaia menipiskan bibir. "Emang aku boleh nolak?"

Daren tertawa gemas sembari mengacak rambut Gaia yang lembut "Nggak boleh dong."

***

Meski perut Daren terasa seperti diaduk-aduk plus dengan kepala yang amat berat, pria itu tetap memaksakan diri untuk menempuh perjalanan selama 1 jam guna bertemu dengan Geograf yang baru bisa bertemu malam itu. Sesekali Daren akan memijat kening dan menghirup aroma terapi agar tidak muntah di depan Geograf yang tengah berceloteh.

"Kamu umur berapa kok berani-beraninya mau nikahin anak saya?" tanya Geograf sok galak.

"Umur 22. Kan umur aku sama kayak Gea, Om."

Geograf menggaruk rambutnya yang hampir sebagian memutih, termakan usia. "Saya bingung mau tanya apaan. Coba kamu presentasi di depan, biar saya pertimbangkan untuk menerima kamu sebagai suami anak saya."

Dulu ketika Skala bercerita mengenai teman-temannya ada nama Geograf yang terkenal dengan tingkah random dan kerap membuat emosi. Dan ternyata tingkah Geograf yang seperti ini terbawa sampai sekarang. Daren yang tanpa persiapan apapun hanya bisa berdiri dengan pasrah. Ia pandai memanipulasi orang, jadi untuk membuat Geograf menuruti kemauannya itu bukan hal sulit kan?

"Aku kaya, Om. Masa depan Gaia akan terjamin kalau nikah sama aku. Rumah punya sendiri, mobil punya, semua punya. Kalau kuliah itu gampang lah, aku bisa nikah sambil kuliah, aku kan pinter. Kalau Om takut aku cuma bisa bergantung sama daddy jangan salah, Om. Aku punya kakek kaya raya. Kalau daddy bosan biayain hidup aku, aku masih punya kakek."

Geograf menahan napas. "Kamu nggak mau kerja?"

"Mau. Kalau udah lulus juga bakal dipaksa daddy kerja."

Bulu-bulu kasar yang berderet di dagu Geograf diusap sembari mengamati wajah tengil Daren. "Saya ngerti. Kamu kaya raya. Tapi itu nggak cukup. Masalahnya kamu itu bahaya, Daren. Baru pacaran aja anak saya udah hancur apalagi nikah sama kamu?" Gaograf menghela napas berat. "Dia nggak bahagia sama kamu."

"Emang nikah harus bahagia?" tanya Daren dengan alis mengerut.

Daren itu tidak tahu mengenai prinsip menikah, bagi pria itu menikah hanya kata yang akan membuat Gaia terikat lebih kencang dengannya. Lagipula tidak ada hal yang benar-benar Daren inginkan kecuali hidup bersama Gaia. Hidup bersama buminya.

TBC
1063 kata

aku tu sempet kesel soalnya aku nulis bab ini di wa tapi malah kehapus kayak AKHHHHH harus ngumpulin mood dan mencoba mengingat-ingat duluuuu

sayang kalian semuwaa
jangan lupa follow

sayang kalian semuwaajangan lupa follow

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pai paiiii

14 April 2024

Darenio [ON GOING]Where stories live. Discover now