S E B E L A S

9.7K 303 6
                                    

"Ingat ya, lo cuma punya gue. Kalau lo berusaha lepas dari gue sekali aja, lo bakal gue kurung seumur hidup."
-Darenio Skalena Aldevara
a.k.a si sinting Daren

[S E B E L A S]

Sedari tadi Daren disibukkan dengan kegiatannya di dapur. Tangannya telaten memotong daging kecil-kecil dan beberapa bahan makan lainnya. Ia sempat mengikuti les masak, dulu Skala sempat menyewa chef untuk mengajarinya. Skala sangat ingin Daren sempurna.

Dan pria berusia 17 tahun itu tersenyum senang, akhirnya ada gunanya juga belajar memasak. Paling tidak masakannya bisa dimakan dan membuat Gaia senang.

"Gea suka jus strawberry nggak ya?" gumamnya menimang-nimang. Akhirnya ia tetap mengambil buah merah itu untuk diblender, sembari menunggu sup-nya matang.

Daren mengambil dada ayam yang sudah ia kukus. Pria itu selalu menjaga pola makan, menunya tak jauh-jauh dari dada ayam dan makanan penuh protein lain.

Pria itu berniat untuk membuat saus agar dada ayamnya tidak terlalu hambar. Tapi sialnya ketika ingin mengangkat dari teflon, saus panas itu malah mengenai perut yang tak terhalang sehelai kain pun.

"Shh bajingan ... panas," desisnya.

Daren segera melempar teflon ke wastafel tempat mencuci piring. Ia kesal lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan noda saus di sana. Kulitnya melepuh hingga terkelupas dan memperlihatkan daging tanpa kulit.

Mood-nya jadi buruk. Ia meletakkan sarapan dengan asal di atas meja makan. Daren berteriak dari bawah, memanggil Gaia agar gadis itu segera turun.

Menghela napas berat lantaran tak mendapati gadisnya turun, Daren berniat menghampiri Gaia ke kamar gadis itu. Tapi baru sempat di undakan tangga ke 3, Gaia sudah turun lengkap dengan seragam kotak-kotak khas baju identitas Heaven High School.

Fyi, Gaia emang dulu sempet dipaksa si sinting buat nginep, jadi buat antisipasi, Daren beli banyak seragam buat Gaia. 

"Wow, mau kemana?" tanya Daren dengan bibir terangkat ke atas, membentuk senyum miring.

"K-ke sekolah."

"Siapa yang izinin lo sekolah?" Daren bersandar pada pegangan tangga. Tangannya terlipat di depan dada dengan mata memicing penuh intimidasi.

Gaia menunduk takut, tak berani menatap Daren yang siap meledakkan amarah. "T-tapi aku harus sekolah."

"Sekarang sampe nanti ujian kelas 12 lo home schooling," ujar Daren ringan tanpa beban.

Gadis berambut sebahu itu terbelalak. Yang benar saja? Itu artinya tak ada waktu barang sedetik untuk lepas dari Daren.

Gaia ingin menolak tapi pria bermarga Aldevara itu langsung menyanggahnya dengan tawa di akhir kalimat.

"Lo udah kabur dari gue kemarin, jangan harap bisa keluar kali ini."

"Daren, kamu sadar nggak kalau kamu udah renggut masa SMA aku?"

Mengedikan bahu acuh, ia berjalan mendekati gadisnya hingga tubuh mereka sempurna bersentuhan. Gaia berontak dalam kukungannya membuat perut kotak-kotak yang sempat melepuh terkena lengan gadis itu. Daren memejamkan mata sejenak sembari mengumpat pelan. "Shh anjing."

"Terserah lo nyebutnya gimana. Salah siapa pergi dari gue kemarin. Ingat ya, lo cuma punya gue. Kalau lo berusaha lepas dari gue sekali aja, lo bakal gue kurung seumur hidup."

Gaia bergeming, ia menahan bulir bening yang akan segera turun. Gadis itu tertatih kala lengannya ditarik untuk turun, menuju dapur.

"Buruan makan," ujar Daren sembari mengambil piring.

Darenio [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang