47. Langsa

28 2 0
                                    

~happy reading~
...
~warning typo!!~
...

Pagi pun tiba kini Langit bangun yang ternyata sudah tidak ada Senja disampingnya namun masih ada sang bayi yang ada dikeranjang bayi.

Langit menghampiri sang bayi dan menggendongnya keluar kamar, dia turun guna mencari Senja, ternyata kini Senja sedang membantu Bi Kokom masak, Langit menghampiri Senja dengan membawa Abian.

"Nja" Panggilnya.

"Iya, eh udah bangun, kamu hari ini ada kelas pagi kan" Katanya dengan menghampiri dua laki-laki tercintanya.

"Hm, nih mau mandi" Katanya dengan menyerahkan Abian setelahnya dia pun pergi begitu saja membuat Senja menghela nafasnya.

"Hufftt~ baba masih marah dek sama bubu" Monolognya dengan sendu, membuat sang bayi hanya menatapnya dengan tatapan polos.

Senja pergi menuju ke kamarnya dia akan menyiapkan pakaian Langit dan pakaian sang bayi.

"Kamu mau bawa bekal atau makan dulu?" Tanya Senja kala Langit keluar dari kamar mandi.

"Gak perlu, nanti makan di kantin aja" Jawabnya tanpa mengalihkan pandanganya.

Dia menghampiri Senja yang tengah duduk ditepi kasur dengan memangku Abian, Senja fikir Langit akan mengatakan sesuatu ternyata dia hanya mengambil baju dan pergi masuk kamar mandi begitu saja membuat Senja terdiam terpaku.

Ternyata diam-diam an dalam satu rumah itu memang gak enak.

Setelah Langit selesai Senja pun memandikan Abian dan memakai kan baju rumahan karena hari ini Senja tidak akan keluar kemana-mana, lagian nanti siang juga Langit pasti akan pulang.

Langit menghampiri Senja yang tengah memakai kan baju untuk Abian dia duduk dan menatap Abian yang tertawa dan tersenyum.

"Gantengnya baba, baba berangkat dulu yaa" Katanya dengan mengecup kening sang bayi.

Senja menatap Langit yang juga menatapnya sebelum Langit pergi Senja sempat salim dan berkata.

"Udah dong marahnya, maafin aku, janji aku gak ngulangin lagi" Katanya pelan.

"Suami mana sih yang gak marah kalo istrinya pergi gak ada kabar, udah gitu ninggalin anaknya gitu aja!"

"Iya tau, maaf aku juga lupa karena asikan nemenin mereka beli baju" Cicit Senja pelan.

"Ck~ lupa apa sengaja? tau gak lo pergi selama itu Abian nangis mulu dia nyariin bubu nya yang gak inget pulang!!" Kata Langit sedikit meninggikan suaranya.

Senja tentu saja terkejut, Langit tak pernah berantem dengan dirinya dengan nada yang tinggi namun kali ini dia sudah meninggikan suaranya.

Senja terdiam dengan menahan air matanya entahlah rasanya sakit banget melihat Langit yang hanya menatap dirinya.

"Gak usah nangis deh!, lagian ini salah lo ngapain nangis" Katanya membuat Senja menggeleng kan kepala nya.

"M-maaf, aku janji gak ngulangin hal itu" Katanya dengan menahan sesak yang ada di dada nya.

"Udah lah, percuma janji nanti juga ujung-ujungnya diulangi lagi" Sarkas Langit setelahnya dia pun mengambil tas miliknya.

LANGSA (on going)Where stories live. Discover now