19. Langsa

236 9 0
                                    

~happy reading~
...
.
.
.
.
...


Masih di hari yang sama, terlihat dua gadis yang masih asik bercanda bergurau sampai suara laki-laki yang mereka kenali bersuara membuat keduanya berhenti bercanda.

"Nja, mata lo kenapa, habis nangis lo?" Cletuk Angga.

Senja yang sedang asik mengoda Aura seketika berhenti, menatap Angga dan setelahnya ke arah Langit yang hanya diam menyimak.

"Oh nggak, kurang tidur aja" Jawabnya.

Angga hanya mengangguk namun tidak dengan Aura, dengan cepat Aura menarik dagu Senja sampai muka keduanya saling hadapan, bahkan wajah Aura sudah dekat, mata bulat Aura menatap Senja tajam.

"Bohong, kenapa nangis?" Tanya Aura ketus, sedikit mendorong wajah Senja menjauhinya.

"Aduh, pelan bisa ga sih lo?!" Kesal Senja namun tak digubris Aura, Aura hanya diam menatap Senja tajam dengan berkacak pinggang sudah seperti ibu-ibu yang marah dengan anaknya.

"A-apa sih, gue ga habis nangis udah deh tuh mata ga usah melotot gitu"

"Lo kira gue bocah? Gue tau orang yang kurang tidur sama yang habis nangis, nangis kenapa Lo bocah, hah?!!" Kata Aura dengan tajamnya.

Beginilah walaupun dia sering diam namun akan jadi orang pertama yang siap memarahi Senja atau Kayla jika keduanya berbohong.

"Ihss, ini privasi tau!!" Kesal Senja.

"Privat-private, gaya Lo private! Semuanya juga lo ga tuh di private-privat segala" Cetus Aura.

Langit dan Angga hanya menyimak keributan yang ditimbulkan keduanya, yang tadinya saling menjahili kini mendadak debat.

"Emang lo ya, ini tuh masalah gue ama my cuami" Katanya dengan mengedipkan satu matanya, membuat Langit tertawa pelan dibuat nya.

"Cuami-cuami, janji lo mana bocah?!!" Kata Aura kesal, benar-benar kesal dia sampai memberikan tatapan sinis nya.

"Bilangnya 'gue janji ko walaupun udah nikah kita harus tetap sering curhat walaupun itu masalah yang cukup privasi'" Kata Aura, menirukan gaya bicara Senja.

"Ihss, orang gue habis cerita masalah-"

"Renzi" Potong Aura dengan cepat membuat Senja dan Langit sedikit terkejut, namun tidak dengan Angga karna dia tidak tau apapun.

"KO? kalo udah tau kenapa Lo nanya terus tadi, heh?!!" Kesal Senja akhirnya, bahkan sudah mengeluarkan teriakan mautnya.

"Berisik lo, ya apa sih yang nggak gue tau tentang lo?, Kalo udah nangis sampai tuh mata bengkak gitu ya cuman Renzi, siapa lagi yang bisa ganttin Renzi coba?"

"Dih, sok tau, lagian kan pasti sedih lah di tinggal mati sama orang yang udah di sayang" Cicit Senja pelan.

Langit yang mendengar suara kecil Senja, meliriknya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Lah iyak kan, makanya ga usah bilang sok tau" Ketus Aura.

Hening, setelah acara adu mulut keduanya saling diam membuat suasana mendadak jadi canggung, bahkan Langit dan Angga sudah saling tatapan.

LANGSA (on going)Where stories live. Discover now