35. Langsa

274 12 0
                                    

~happy reading~
...
~warning typo!!!~
...

4 bulan berlalu semenjak kejadian disekolah itu, namun semenjak kejadian gangguan itu Senja masih sering melamun bahkan kadang juga menangis sendiri membuat Langit terkadang ikutan bingung harus berbuat apa.

Sama halnya seperti sekarang Senja sendari tadi hanya diam bahkan enggan menyentuh makanan yang sudah menanti untuk dimakan, Langit menatap Senja dengan iba.

"Nja, sayang hey kenapa si ko ngelamun?" Tanya Langit lembut.

Bukannya menjawab Senja malah menitihkan air matanya membuat Langit membuang nafasnya lelah, Langit berdiri dari duduknya dan mendekap Senja mengusap punggung Senja sayang.

"Hiks takut Langit d-dia-"

"Ssutt ngga usah takut kan ada aku, tenang ya coba deh ceritain 4 bulan yang lalu, sampai sekarang banyak yang ngikut kamu Nja" Kata Langit akhirnya setelah mencoba untuk tidak menanyakan hal itu.

Yap 4 bulan berlalu namun Senja belum juga menceritakan semuanya, pernah Langit menanyakannya namun bukannya menjawab Senja pasti mengamuk atau bahkan menangis.

"Aku cuman duduk dibangku kosong yang itu, dari awal kan emang aku udah kenal sama cowok itu bahkan dia juga sering kesini, tapi dia berubah jadi Renzi hiks dia nyalahin aku Langit dia marah hiks d-dia bilang aku yang bu-nuhh hiks"

Langit diam menyimak semua cerita Senja setelahnya dia mengangguk paham, dia juga ingat ada lelaki yang tak dia kenali menatap Senja seakan-akan ingin mengungkapkan sesuatu.

"Sayang denger ya, itu hanya hasutan semata coba deh kamu pelan-pelan buat biasa aja aku jamin mereka ngga akan bisa hasut kamu dengan cara seperti itu karena mereka fikir mereka udah gagal bikin kamu menderita, dia mau bikin kamu jauh dari aku dan Nomiana mau bikin kamu semakin menderita" Jelas Langit lembut.

"Tapi kenapa, apa salah aku? selama ini juga aku ngga pernah jahat sama Nomiana kenapa dia jahat sama aku kenapa dia ganggu aku terus"

"Sekarang baru sadar? coba diingat-ingat kamu dari awal yang suka ngeiyain siapa pun mahluk halus buat ikut kamu tanpa tau asal usul mereka, yang lain memang masih bisa lepas tapi Nomiana ngga dia susah karena dia udah deket sama kamu apa lagi sampai dikasih nama kan" Jelas Langit lagi yang mana membuat Senja tersadar.

"Gini aja nanti besok kita kerumah omah aku" Ajak Langit yang diangguki Senja.

"Tapi mau apa? bukannya Omah kamu udah meninggal?"

"Mau ambil liontin, kata Bunda itu cara terakhir buat selesain semua ini" Jawabnya.

"Ya udah makan habis itu istirahat" Suruh Langit yang dihadiahi gelengan kepala.

"Ndak mau, mau nya es krim ayo beli es krim" Kata Senja dengan tersenyum.

"Makan nasi dulu ya nan-"

"Anak kamu lho yang mau, kamu mau anak kita nanti ileran gara-gara ngga diturutin?" Potong Senja dengan mengelus perut buncitnya.

"Hufh ya udah ayo, ganti baju dulu diluar dingin"

Senja pun dengan senang nya langsung beranjak dari duduknya mengambil Hoddy mint milik Langit.

LANGSA (on going)Where stories live. Discover now