37. Langsa

170 14 0
                                    

~happy reading~
...
~warning typo~
...

"Udah dapet berapa sekarang de?" Tanya Jaehan selaku calon kakak ipar Senja.

Senja yang asik menyemil kue kering kesukaannya hanya bisa mengacungkan ke empat jari nya guna menjawab pertanyaan Jaehan.

"Oh empat?" Tanyanya yang diangguki Senja dengan tersenyum.

"Eh Bang jalan-jalan yuk"

"Tiba-tiba? kemana"

"Keluar, tiba-tiba Senja pengen jalan sama Abang, ayoo" Ajaknya dengan semangat bahkan Senja sudah menarik-narik tangan Jaehan.

"Udah malem de, besok aja lagian ngga baik ibu hamil keluar malem-malem"

"Bilang aja ngga mau, ini yang minta ponakan Abang loh, emang mau Abang punya ponakan ileran nanti?"

"I-ya engga, tapii- oke oke tapi bilang dulu sama suami lo"

"Siap" Jawab nya dengan hormat.

Senja pun pergi menuju kamarnya baru saja dia akan menaiki tangga terlihat Langit berjalan menuruni tangga membuat Senja mengurungkan niatnya untuk menghampiri Langit.

"Cuami, mau izin jalan boleh?" Tanya Senja dengan bergelayut di lengan Langit kala Langit sudah didepannya.

"Jalan sama siapa?"

"Sama Bang Jaehan, boleh ya"

"Udah malem, besok lagi aja kasian Bang Jaehan nanti kecapean apa lagi dia baru aja pulang kerja bukan"

"Ihh tapi kan anak kamu yang mau"

"Kenapa ini ko cemberut gitu Senja?" Tanya Yuana yang baru saja datang dari arah dapur.

"Bunda Senja mau jalan-jalan sama Bang Jaehan tapi ngga dibolehin Langit"

"Kenapa nak, kasian lho istri kamu kan lagi ngidam, kamu mau nanti bayinya jadi ileran gara-gara ngga diturutin?"

"Ya engga Bun cuman udah malem, makanya Langit ngga boleh"

"Lo mau jalan sama Jaehan?" Tanya Amanda tiba-tiba.

"Emm iya kak, ngga lama ko bentar aja boleh ya" Mohon Senja dengan mata yang berbinar-binar membuat Amanda yang tadinya ingin melarang mendadak tidak jadi.

"Huft ya sudah sana, udahlah Lang biarin aja nanti juga kalo udah selesai balik lagi sama lo" Kata Manda setelahnya meninggalkan mereka untuk menuju sang kekasih.

Senja menatap Langit dengan raut wajah yang benar-benar menggemaskan, membuat Langit rasanya ingin lari dari sana sekarang juga, sebelum menjawab Langit sempat menarik nafasnya pasrah.

"Baiklah, tapi nanti jangan lama-lama"

"Siap cuami, maacihh emuah" Jawab nya dengan mengecup pipi Langit.

Setelahnya Senja pun pergi menghampiri Jaehan yang masih di ruang tv bersama Amanda.

"Sabar ya, kalo masalah gini kurangin cemburunya emang kadang ngeselin tapi harus sabar, anak Bunda kan penyabar" Kata Yuana dengan mengusap punggung Langit lembut.

Kini Senja dan Jaehan pun memutuskan untuk pergi keduanya menggunakan mobil guna mengelilingi kota, Langit yang ditinggal Senja hanya bisa diam menunggu di balkon kamarnya dengan sesekali bermain game.

LANGSA (on going)Where stories live. Discover now