34

9.9K 859 50
                                    

keadaan Sherren memburuk, penyakit yang di deritanya semakin membuat kondisi Sherren melemah.

sekarang Sherren terbaring lemah dengan oksigen dan beberapa selang terpasang di tubuhnya.

Elang menatap kosong kearah Sherren, ia dengan pelan menggenggam tangan Sherren yang terasa dingin.

Jaxson dan Arga tengah pergi untuk memberi tau kondisi Sherren kepada Bima serta Cakra yang di rawat di kamar lain.

sedangkan Raja pergi entah kemana setelah tau kondisi Sherren memburuk, Raja pergi dengan baju penuh darah, luka di tubuhnya pun ia hiraukan, karena Raja sedang membutuhkan pelampiasan dan mencari tempat untuk menenangkan dirinya sendiri.

kini tinggallah Elang yang masih diam menatap kosong kearah Sherren, keadaan Sherren yang terbaring lemah mampu membuat Elang mengingat masa lalunya.

masa lalu kelam yang membuat nya menjadi sosok pendiam, masa lalu kelam yang membuat nya pergi meninggalkan rumah.

Elang tak mempedulikan beberapa lebam serta luka sobekan di wajahnya, ia mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang Sherren.

dengan pelan Elang membawa lengan dingin Sherren dan mengecupnya cukup lama sembari menutup matanya bersamaan dengan air mata mengalir dari mata kirinya.

"harusnya aku gak ngebiarin kamu pergi sendiri Sher, aku gak becus ngejaga kamu, aku gak becus Sher.." ucap Elang menyesal karena ia merasa gagal melindungi Sherren.

Elang menatap lamat wajah Sherren, saat ia menurunkan pandangan nya, matanya tak sengaja menangkap ruam kemerahan di leher jenjang milik Sherren.

lagi-lagi hatinya sakit, ia laki-laki, ia sudah sangat cukup umur untuk bisa mngartikan ruam tersebut, itu bukan hanya ruam biasa, namun itu sebuah kissmark yang di tinggalkan seseorang kepada Sherren.

Elang tak dapat berkata kembali, ia tak kuat menahan rasa sakit di dadanya, perempuan yang ia dan sahabat nya jaga telah mengalami hal yang berat dalam hidupnya.

Elang teringat dengan ucapan dokter, yang mengatakan bahwa kaki Sherren bengkak karena terkilir, buka itu saja yang membuat keempat laki-laki itu terguncang.

namun dokter juga mengatakan bahwa terdapat beberapa jejak kekerasan dalam tubuh Sherren.

luka lebam serta goresan di beberapa bagian tubuh Sherren mampu membuat hati mereka sesak.

kini Sherren tengah di rawat secara intensif, dan di satu sisi dokter mengatakan bahwa leukimia yang di derita Sherren belum memasuki tahap akhir.

namun kemungkinan untuk tetap hidup sangat kecil, hanya beberapa persen penderita leukimia yang berhasil sembuh dan tetap hidup.

namun itu tergantung usaha dan keinginan untuk tetap hidup dari pasien serta takdir tuhan yang dapat menentukan akhirnya.

-------------------------------------------------------
kepulan asap keluar dari mulut Raja, sudah 6 batang rokok yang Raja hisap habis agar pikiran nya sedikit tenang.

Raja menatap langit yang sebentar lagi gelap, kini ia tengah berada di Rooftop rumah sakit, bersandar di tembok pembatas dengan posisi terduduk.

hatinya tak tenang, pikiran nya kalut, masih ada badai yang harus ia lewati, badai yang harus membuat nya tegar dan kuat agar sosok tercinta tak melihatnya lemah.

Raja meratapi kehidupan nya, dimana ia selalu di tinggalkan oleh orang yang ia sayangi, Raja berpikir mengapa takdirnya tak seindah orang lain.

mengapa ia di takdir kan untuk menjadi anak yang tak diinginkan?, mengapa ia di takdir kan hanya untuk di tinggalkan oleh orang-orang yang ia sayangi? mengapa takdirnya begitu jahat?.

I'm not perfect Woman's!! {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang