2

34K 2.1K 6
                                    

Sherren terbangun jam 4 subuh, setelah bangun ia langsung mandi tak lupa juga membereskan tempat tidur.

setelah selesai, Sherren menuju dapur untuk memasak, saat membuka kulkas tak ada makanan atau bahkan bahan apapun didalamnya.

dikarenakan tak ada makanan, Sherren berencana untuk membeli bahan masakan kepasar sekalian lari pagi.

mengganti baju dengan kaos hitam dan celana training, tak lupa rambut yang di kucir kuda. Sherren berangkat dengan dompet dan handphone disaku celananya.

jarak rumah dan pasar lumayan jauh, dan jam juga masih menunjukan pukul 05.30 pagi, jadi Sherren berlari dengan santai menuju pasar.

dilihatnya jalanan sekitar yang asri dan tak terlalu macet membuat Sherren bahagia, ia jelas bahagia karena didunianya dulu, kemacetan selalu terjadi 24 jam atau mungkin setiap hari.

bahkan polusi udara yang sangat menggangu pernafasan nya, suasana kota yang panas dan padat menjadikan Sherren tak betah berlama-lama.

namun kini, kota dan dunia yang sekarang ia huni sangat berbeda jauh dengan kondisi kota sebelum nya, disini asri masih banyak pepohonan rindang.

jalan lenggang tanpa macet sedikit pun, rumah-rumah tertata rapi, tak banyak polusi udara karena disini banyak yang menggunakan sepeda atau berjalan kaki.

cuaca juga cerah, dan udara yang sejuk sangat membuat Sherren betah, apalagi rumahnya sekarang terletak di pinggir jalan yang sekelilingnya pepohonan rindang dan sebuah taman mini asri yang terletak dibelakang rumahnya.

jarak rumahnya dengan rumah yang lain pun sedikit jauh, menjadikan ia benar-benar sendirian.

keringat sudah membasahi tubuhnya, tak banyak tapi tubuhnya tetap harum, menempuh perjalanan yang lumayan akhirnya Sherren sampai dipasar Minggu yang ramai itu.

ia mulai masuk dan memilih bahan makanan yang ia butuhkan, uangnya tak banyak, masih banyak keperluan lain yang harus ia penuhi, jadi ia pun membeli bahan masakan untuk satu Minggu kedepan saja.

uang yang ia dapat pun merupakan gaji dari ia bekerja di cafe, ia meminta gaji dengan waktu perminggu, meskipun lumayan sedikit tapi Sherren bersyukur masih bisa membeli makan dan kebutuhan lainnya.

cukup lama, akhirnya Sherren berjalan untuk pulang karena hari sudah mulai siang dan jam menunjukkan pukul 07.56 AM.

Dalam perjalanan Sherren melihat tukang bubur pinggir jalan, dan Sherren memutuskan untuk sarapan bubur terlebih dahulu karena perutnya sudah keroncongan.

" Mang buburnya satu ya, campur" ucap Sherren

"siap neng cantik, makan disini atau bungkus?" tanya si emang bubur

"makan disini aja mang" ucap Sherren sopan dengan senyuman nya

"oke, sok atuh gera duduk neng cantik biar amang buatin dulu" ucap si emang ramah

"iya mang" balas Sherren tak kalah ramah

Sherren mencari tempat duduk tapi semua kursinya penuh, ada yang tersisa dua tapi Sherren malu dan canggung karena kursi tersebut berada didekat sekumpulan anak laki-laki yang ia tebak merupakan geng motor.

mencoba mencari lagi, tapi nihil tetap tak ada, sampai akhirnya ada yang memanggilnya diantara sekumpulan laki-laki itu.

"Sherren" panggilan itu berasal dari Arga yang ternyata salah satu dari geng motor Tersebut.

Sherren melihat Arga yang beranjak dan menghampiri nya dengan seulas senyum menawan.

"lagi ngapain disini hm?" tanya Arga lembut sembari tangannya mengusap keringat dipelipis Sherren

I'm not perfect Woman's!! {END}Where stories live. Discover now