38

8.2K 754 42
                                    

waktu telah menunjukkan pukul 9 malam, namun di luar hujan deras yang membuat keenam laki-laki itu terjebak di rumah Sherren.

"kalian gimana tidurnya?" tanya Sherren tak enak karena rumahnya tak mempunyai banyak kamar, hanya terdapat kamarnya dan kamar tamu yang tak begitu besar.

Sherren semakin tak enak juga jika keenam laki-laki itu harus tidur di ruang santai tempat mereka biasa menghabiskan waktu.

"gak gimana-gimana, tidur ya tidur" ucap Arga santai.

"ihk maksud aku masa kalian tidur di sini? aku gak enak sama kalian" ucap Sherren sedikit kesal, sedangkan keenam nya hanya terkekeh lucu.

"gak papa Sher, sekalian jaga-jaga takut ada maling" balas Bagas yang merebahkan tubuhnya di atas karpet bulu dengan santai nya.

"iya Sher, mending kamu istirahat ya? udah malem" ucap Jaxson penuh perhatian, ia tak tega melihat wajah Sherren yang terlihat pucat.

"em, bentar" setelah mengucapkan nya Sherren berjalan cepat menuju kamar nya yang tak jauh dari ruangan tersebut.

cukup lama, Sherren keluar dari kamar nya dengan beberapa bantal dan selimut tebal hangat milik orang tua 'nya' yang masih terlihat baru dan bersih.

Sherren meletakkan nya di dekat mereka, setelah itu kembali lagi ke kamar nya hendak membawa sesuatu yang tertinggal, tak berhenti di situ Sherren terlebih dahulu melangkah menuju kamar tamu di sebelah nya untuk mengambil kasur lipat empuk nan hangat.

keenam laki-laki itu hanya diam memandang aktivitas Sherren yang menurut mereka sangat lucu saat tubuh kecil itu berjalan mondar-mandir di hadapan mereka, sesekali juga Cakra mengeluarkan handphone nya dan menyalakan tombol video mengabadikan tingkah Sherren.

Sherren tersenyum puas melihat barang yang ia bawa kini telah tergeletak di hadapan Arga dkk nya yang sedari tadi hanya menatap nya.

"nah sekarang kita rapihin" ucap Sherren semangat, meskipun rasa nyeri kembali ia rasakan namun sekuat mungkin Sherren menahan nya.

Raja yang melihat itupun dengan cepat dan cekatan membantu Sherren diikuti oleh kelima laki-laki lainnya.

tak lama, kini ruang tengah sudah terasa nyaman untuk ke-enam laki-laki itu tiduri, Sherren tersenyum puas.

"nah sekarang kalian tidur yang nyaman dan nyenyak ya? kalau butuh sesuatu panggil aku aja" ucap Sherren yang di hadiahi usapan penuh kasih sayang di rambutnya dari Arga.

"harusnya kita yang bilang gitu, sekarang kamu tidur dan kalau butuh sesuatu bilang sama kita hm?" ucap Arga lembut, Sherren mengangguk dan tersenyum setelah itu berpamitan untuk ke kamarnya.

keenam laki-laki itu terus memantau Sherren sampai sang empu telah masuk ke dalam kamar nya.

Cakra dan Bagas langsung memposisikan tubuh mereka dengan nyaman kecuali dengan Jaxson, Arga, Elang dan Raja, yang masih duduk di posisinya masing-masing.

"ekhem"

deheman keras dari Bagas tak di gubris oleh kelimanya, ketahuilah bahwa mereka tak bisa tidur, keenam nya memiliki insomnia yang membuat mereka sulit untuk tertidur nyenyak.

"gue mau ngomong sesuatu sama kalian" ucap Bagas terdengar serius, ia bangkit dari posisinya dan melihat bahwa kelima temannya belum terlihat tanda-tanda ingin tidur.

"ngomong apa?" tanya Cakra yang ikut bangkit dan duduk di sebelah Bagas.

"ini penting, soal Sherren dan kalian berempat" ucap Bagas yang mampu mengalihkan atensi Arga, Jaxson, Elang dan Raja.

sedangkan Cakra berdecak sebal, dan ia pun hanya akan mendengar saat mengetahui kearah mana pembicaraan Bagas tertuju.

"Sherren? berempat? maksud lo?" tanya Jaxson yang tak mengerti.

I'm not perfect Woman's!! {END}Onde histórias criam vida. Descubra agora