64. Menuju Ending

4.4K 228 1
                                    

Akhirnya bisa Update setelah sekian lama.... Biasa, urusan real life terlalu banyak hehehehe.....

Btw, jangan lupa Votenya ya kawan 🔥

Awas! Typo ada di mana-mana... Bisa kog bantu menandai dengan komentar. :)

Kalo ada Part yang kurang nyambung, boleh juga di tandai kawan. ^^

Sedekah votenya untuk hari ini teman... Nge-Vote tu gratis loh 👀

__________________________________


Happy Reading 😙
.
.
.

Episode sebelumnya ___________

Rosa berbalik pergi ia membuka pintu kamar inap Nazea, sebelum menghilang dari baik pintu, Rosa berucap tanpa menoleh.

"Ya, aku memaafkan mu, dasar wanita gila dan pria bodoh."

Rosa berjalan pergi meninggalkan mereka tanpa merasa berdosa sedikitpun.

"Ka-"

"Dia benar, kau memang bodoh." Potong Nazea, setelah melihat Rosa pergi dan menghilang dari balik pintu.

Keanel mengingat sesuatu dan. Menoleh kearah Zea. Ia sampai lupa. "Apa kau tidak kembali Amnesia?"

_______________________________


Nazea terdiam, ia melirik ke arah Keanel sekilas. Ia belum memikirkan kata-kata apa yang ingin ia ungkapkan pada Keanel.

"Hei?"

Panggil Keanel lagi saat Nazea tidak menjawabnya dan malah melihat ke arah lain dengan diam.

"Apa aku membuat kesalahan?" Tanya El dengan nada putus asa.

Nazea menghembuskan nafasnya, ia tidak boleh selama-lamanya seperti ini. Terjebak dalam ingatan masa lalu yang kelam dan tak ingin perubahan.

"Aku hanya berfikir, betapa kecewanya pikiranku dan betapa rindunya perasaanku." Nazea menatap ke arah iris El dengan lekat, tak lupa memancarkan sorot mata terlukanya.

"Kau tau.... Bagaimana rasanya saat kau melupakan seseorang yang seharusnya kau ingat dan bahkan kau simpan di dalam hati, tapi tiba-tiba kau melupakannya?" Zea memegang dadanya.

"Rasanya sangat menyakitkan bila tau nama itu dan perasaan itu tapi tidak dapat mengingatnya." Wajah Zea berubah sendu.

Pikirannya melayang pada seseorang yang telah ia lupakan selama bertahun-tahun. Seseorang yang harusnya ia ingat, malah ia lupakan. "Rasanya hatiku seolah tercabik jika memikirkan ini."

Keanel diam, ia memperhatikan Nazea. Ia masih belum paham arah pembicaraan wanita di hadapannya ini. "Apa kau...."

"Kulian? Apa kau ingat nama itu?" Potong Nazea, Zea menatap Keanel sungguh-sungguh.

"Zea ap-"

"Aku tidak menerima pertanyaan darimu! Yang aku inginkan haya penjelasan!" Sorot mata Nazea berubah menjadi tajam.

Comeback ✔️ [End]Where stories live. Discover now