25. Boleh Baikan?

5.7K 289 0
                                    

Happy Reading 😙
.
.
.

Sepeti yang Zidan katakan, ia akhirnya pergi ke Mie petir sendiri. Setelah memesan ia mencari tempat duduk yang strategis agar bisa melihat Kakak Cantiknya.

Zidan menengok sana-sini tapi tidak menemukan Kakak cantiknya. Apa Kakak Cantiknya tidak bekerja?

"Atas nama Kak Zidan?"

Zidan mengangguk tapi matanya mencari Zea kemana-mana. Karyawan yang mengantarkan Mie itu menatap bingung Zidan. Tapi ia tidak peduli, setelah meletakkan pesanan Zidan ia bergegas pergi.

Zidan lesu. Apa benar Kakak Cantik tidak masuk? Zidan mendesah kecewa, ia akhirnya memakan Mie nya tapi.

"Anjing!" Umpatnya saat ia memakannya tidak santai dan Mienya terlalu panas.

Mendengar umpatan Zidan beberapa orang menoleh ke arahnya. Zidan seketika cengengesan.

Rara yang baru saja mengantarkan pesanan di samping meja Zidan segera menghampiri Zidan.

"Apa ada masalah Kak?" Tanya Rara, ia tidak ingin pelanggan di sini merasa tidak nyaman.

Zidan menoleh pada Rara. "Tidak papa." Jawab Zidan sedikit tidak enak, dan diakhiri senyuman.

Rara sempat tertegun dengan ketampanan pria itu, gadis berusia 20an itu mengangguk dan pergi. Rara sempat tersipu. 'emang boleh.. cogan di mana-mana... Kikiki.' batin Rara.

Sedangkan Zidan menutupi wajahnya dengan satu tangan dan mencoba memakannya seperti tidak terjadi masalah. "Astaga malu anjir...." Gumma Zidan lirih.

∆∆∆∆


Setelah men-drama bersama Al, Nazea kini sedikit merasa canggung. Al mengambil air putih lalu memberikannya pada Nazea.

Nazea yang paham menerima gelas itu dan meminumnya. "Ah.. segarnya." Nazea meneguknya hingga tandas. Setelah habis, Zea lupa jiga belum berterima kasih. "Maaf lupa.... Terimakasih.."

Al mengangguk, Al duduk di samping Mommy-nya yang sangat berbeda dari yang terakhir kali Al lihat.

"Sepertinya aku pernah melihatmu?" Ucap Zea tiba-tiba, entah kenap ia seperti pernah melihat Al, dimana ya?

Al menanggapi dengan sebelah alisnya yang terangkat. Jujur, Al sendiri masih merasa canggung. Ia sendiri tidak yakin apa mereka sudah baikkan.

"Hm... Dimana ya tapi? Maaf, aku sering pelupa hehehe..."

Entah karena tawa garing Zea atau karena melihat Nazea yang berubah, Al tiba-tiba menerbitkan sedikit senyumnya.

"Eh...." Nazea terkejut melihat senyum Al, wah.. lelaki ini sangat tampan... Mungkin jika ia benar gadis usia 17 tahun, mungkin Al sudah ia gebet. "Kau sangat tampan jika tersenyum tulus."

Al yang mendengar pernyataan gamblang Zea kembali mendatarkan wajahnya, tapi ada rasa senang pada perasaanya. Apa ini pujian pertamanya setelah sekian lama?

"Wah.. kau sangat pintar sekalih mengendalikan ekspresimu. Apa kau juga pandai menyimpan masalah masalah mu sendiri?" Entah kenapa Nazea berucap demikian, tapi Nazea melihat Al seperti melihat ia di masa lalu yang selalu menyimpan dan menutupi semua masalahnya dengan sangat rapi.

Comeback ✔️ [End]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin