29. Kesialannya

5.2K 241 3
                                    

Salam sejahtera bagi para pembaca....
Sebagai seorang pembaca, ada kalanya berilah sebuah dukungan melalui vote kalian♥️♥️😙

Tak kasih spoiler.......... "Alur ceritanya nggak berat kog... Wkwkwkwkwk"

_________________________________

Happy Reading ♥️
.
.
.

Nazea di panggil ke ruangan bosnya saat setelah selesai bekerja hari ini. Mungkin bosnya ingin bertanya prihal alasan kemarin ia tidak bekerja.

Tok! Tok! Tok!

Nazea mengetuk pintu dari luar ruangan Pak Gilang. "Permisi pak..."

Tak menunggu jawaban Nazea segera masuk ke dalam ruangan pak Gilang.

Cklek'

"Ah... Nazea... Silahkan duduk." Gilang menyuruh Nazea untuk duduk di kursi depan meja kerja pak Gilang.

Nazea duduk dikursi tersebut.

"Begini.... Sebelumnya saya minta maaf jika saya memiliki banyak salah." Ucap Pak Gilang.

Nazea masih bingung, kenapa tiba-tiba? "Iya Pak... Tidak masalah.. kenapa tiba-tiba ya?"

Pak Gilang diam sejenak sebelum mengatakan kata-kata yang mengundang umpatan di mulut Nazea.

"Mulai besok kamu tidak usah kembali bekerja."

"Saya dipecat pak!?"

"Maafkan saya Nazea... Dan ini, ini uang kompensasi milik mu." Pak Gilang menyerahkan amplop coklat pada Nazea.

"Kalo boleh tau, alasan mendasar apa yang membuat saya dipecat?" Tanya Nazea, ada rasa tidak terima di hatinya.

Pak Gilang diam.

Karena Nazea malas untuk berdebat apa lagi mengemis pekerjaan, jadilah Nazea menerima keputusan itu dengan berat hati.

Nazea mengangguk. "Baik Pak... Terimakasih atas kerjasama selama ini."

Setelah mengucapkan itu Nazea bergegas keluar dari ruang pak Gilang dengan perasaan yang kecewa. Apakah hari ini kesialannya? Apa tuhan tidak berpihak pada kehidupan barunya?

Nazea berfikir, apa masalahnya hingga ia samapi di pecat. Apa karena ia membolos kemarin? Atau karena dia terlalu tua? Tapi kan dia masih cantik! Bocil SMA aja masih kepincut! (Poor Zidan)

Nazea membelakkan mata, ia ingat satu orang! Orang yang mengancamnya kemarin, apa ancaman itu benar!? Tapi Nazea yakin Ini semua pasti pekerjaan pria itu! Karena kata-kata pria itu terlihat sungguhan meski agak kekanak-kanakan. "Dasar Keanel anging! Tolol!"

∆∆∆∆

Dalam ruangannya Keanel sedang sibuk mengotak atik ponselnya.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk."

Orang itu masuk dan ternyata sekertaris Ajuna. "Salam Presiden." Ajuna membungkuk hormat.

Comeback ✔️ [End]Where stories live. Discover now