BAB V : NEW PHASE

5 1 0
                                    

Membutuhkan waktu yang lama untuk Annabeth agar bisa menenangkan teman sekamar asramanya yang benar-benar tidak ingin dia pergi ke kastil dan melaksanakan tugas yang diberikan Aland. Bagi Alice, itu adalah sesuatu yang mengerikan, karena pada awalnya Annabeth sudah bertekad untuk tidak ingin menemui Arthur lagi, tetapi justru sekarang dia terikat dengan vampir itu dan bertanggungjawab untuk mendampinginya sampai ia pulih.

Hingga akhirnya Annabeth membuat Alice mengerti meskipun sebenarnya dirinya sendiri tidak yakin kalau Alice dapat memaklumi, karena itu adalah suatu hal yang tidak dapat dimaklumi. Ada kalanya Annabeth berpikir untuk melarikan diri meski saat ini dia sudah berada begitu dekat dengan kastil kerajaan. Gadis itu benar-benar tidak mempunyai pilihan lain dan hanya bisa menikmati jantungnya yang terasa begitu berantakan, hatinya pun mengatakan dia ingin bertemu Arthur, hanya saja logikanya mengatakan untuk dia lebih baik tidak bertemu.

"Sudah sampai, Nona."

Annabeth tertegun kaget mendengar Ronin yang berucap dan bahkan sudah berada di luar kereta kuda siap menyambut dirinya turun. Sementara itu para pelayan mengangkut barang-barang Annabeth dan membawanya ke dalam kastil diikuti dengan Annabeth yang melangkah masuk bersama Ronin.

Di sore hari, kastil terlihat begitu sepi dan senyap. Entah apakah itu adalah tempat tinggal vampir atau karena memang tuan rumah yang sedang sibuk di tempat lain, tetap saja Annabeth merasa bersyukur dia tidak harus bertemu dengan Aland lagi ataupun lebih buruknya adalah Hera. Entah apa yang akan gadis vampir itu lakukan ketika tahu kalau Annabeth ada di hadapannya, karena Annabeth mulai menyadari kalau Hera sangat tidak menyukai keberadaannya di dekat Arthur sejak malam Arthur meminum darahnya.

"Kamar tidur Tuan Arthur ada di sini dan ini kamarmu."

Annabeth mengerjap, melihat kembali ke arah pintu kamar tidur Arthur yang sangat berdekatan dengan kamar tidur milik Annabeth selama tinggal di sana.

"Apakah... ini tidak terlalu dekat?" Tanya Annabeth dengan hati-hati.

Ronin tersenyum kecil, "sengaja didekatkan agar kau dapat lebih mudah menggapai Tuan Muda, Nona."

Jawaban macam apa itu? Bukan jawaban itu yang Anmabeth inginkan. Gadis itu berharap dia ditanya apakah ingin pindah ke kamar tidur lain yang lebih jauh tetapi ternyata tidak. Tentu saja Annabeth tidak mempunyai pilihan lain.

Ronin mempersilahkan Annabeth untuk masuk ke kamar barunya selama berada di kastil. Di dalam kamar itu tertata barang yang sangat rapi dan hampir semua kebutuhan Annabeth sudah ada di sana. Gadis itu menghela napas panjang, melihat ke sekeliling kamar tidurnya yang cukup luas dari apa yang ia bayangkan selama di perjalanan.

"Aku sudah menyiapkan kegiatanmu lengkap dengan waktunya, jika berhubungan dengan Tuan Arthur dimohon untuk tidak terlambat, ya, Nona. Kemudian, kalau kau butuh sesuatu kau bisa mencariku atau Emma. Emma adalah pelayan pribadimu selama di sini dan dia akan mengurus kebutuhanmu selagi aku tidak berada di sini." Jelas Ronin sembari menyerahkan sepucuk surat kepada Annabeth.

Gadis itu menyambut surat tersebut dan mengangguk sopan. "Terima kasih, Ronin. Mohon arahan dan bantuannya, ya."

"Tentu, Nona. Selamat beraktivitas dan istirahat. Aku pamit."

Ronin berbalik pergi, menutup pintu kamar tidur Annabeth rapat-rapat. Gadis itu berjalan ke arah dinding yang ia yakini tepat bersebelahan dengan kamar Arthur. Gadis itu menyentuh permukaan dinding itu dan mengusapnya lembut sembari tersenyum sedih.

"Aku tidak menyangka akan sedekat ini denganmu dalam waktu lama, Arthur." Lirih Annabeth.

***<>***

Annabeth membaca kegiatannya yang akan dimulai hari ini dengan seksama. Usai dia makan malam, gadis itu harus pergi ke kamar tidur Arthur dan memberi darahnya untuk vampir itu setiap jam sembilan malam. Kemudian, setelah melakukan itu Annabeth akan memiliki kondisi yang cukup buruk dan dia membutuhkan tambahan cairan serta waktu istirahat hingga pagi tanpa hambatan. Di sana dijelaskan bahwa kondisi prima seseorang yang telah dihisap darahnya oleh vampir untuk pertama kali akan lebih baik ketimbang saat pertama kali, jadi Annabeth mampu mengatasinya sendiri. Itu sebabnya kamar tidurnya diletakkan dekat dengan Arthur.

Blood Line DarknessWhere stories live. Discover now