58) Jangan Sedih

Mulai dari awal
                                    

***

Suatu malam di kediaman Azizan dan Alzena. Azizan baru pulang kerja. Dia melihat Alzena sedang duduk di teras, menatap langit yang berbintang. Dia mendekati Alzena dan duduk di sampingnya.

"Kenapa kamu duduk sendirian di sini, sayang?" tanya Azizan.

Alzena menoleh ke Azizan dan tersenyum. "Aku cuma mau nikmati malam yang indah ciptaan Allah ini."

Azizan menggenggam tangan Alzena dan berkata, "Malam ini emang indah, tapi enggak seindah kamu."

Alzena tertawa mendengar pujian Azizan. Dia membalas, "Kamu itu selalu aja gombal."

Azizan hanya tersenyum dan memandang Alzena dengan penuh cinta. Dia kemudian memutar cincin kawin di jari Alzena dan berkata, "Aku beruntung punya kamu. Kamu adalah bintang paling indah buat aku."

Alzena merasa hangat dan bahagia mendengar kata-kata Azizan. Dia memandang Azizan dan berbisik, "Dan kamu adalah matahari aku. Kamu selalu menerangi hidup aku."

***

*Flashback 2 Februari 2015

Rezki merasa gelisah dan tidak dapat tidur malam itu. Dia terus memikirkan Alzena dan perasaannya padanya. Dia menatap foto-foto Alzena di ponselnya dan tidak bisa berhenti memikirkan wajahnya.

"Ia sangat cantik dan menarik," gumam Rezki sendiri.

Namun, dia merasa bahwa Alzena tidak begitu tertarik padanya. Ia tidak bisa mengerti mengapa dia terus mendapat penolakan dari gadis itu. Rezki mulai merasa terobsesi dengan Alzena dan merasa bahwa dia harus melakukan segalanya untuk memenangkan hatinya.

Setiap kali dia melihat Alzena, lelaki itu merasa semakin terpesona padanya. Dia mencoba berbicara dengannya di kafe atau ketika mereka memiliki kesempatan di tempat yang sama. Namun, hampir selalu setiap usahanya dijawab dengan penolakan yang mengecewakan.

"Kenapa dia enggak tertarik sama gue? Kenapa dia sama Rayno terus?" bertanya Rezki pada dirinya sendiri.

Rezki merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak bisa membuat Alzena menyukainya seperti yang dia inginkan. Namun, Rezki tidak bisa berhenti berusaha dan terus berusaha mendekatinya.

Rezki merasa frustrasi ketika Alzena terus menolaknya. Dia merasa tidak bisa hidup tanpa Alzena dan merasa terobsesi dengannya dan mulai mencari tahu tentang Alzena hingga mencoba mencuri perhatiannya.

Namun, semakin banyak dia mencoba, semakin dekat Alzena merasa tidak nyaman dengannya. Alzena tidak dapat merasakan perasaan yang sama untuk Rezki seperti yang diinginkannya. Dari situ Rezki memilih menghadapi Alzena dengan kekerasan fisik seperti melemparinya dengan buku atau apapun saat di kelas. Tapi, Rayno selalu membela Alzena. Bahkan beberapa kali dipanggil guru hanya karena Rayno membela Alzena. Para guru yang mendengar bully di sekolah tutup mulut. Enggan membicarakan kebenaran.

***

"Aku merasa aneh sama surat Al-A'raf ayat 179 kalau dilihat-lihat sekilas," ujar Alzena.

"Aku bacain ya artinya, dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai harta tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang- orang yang lalai." Alzena menutup Al-Qurannya.

"Allah meminta kita untuk fahami dengan hati, bukan hanya menggunakan otak. Meskipun otak adalah organ yang canggih dan bertanggung jawab atas kemampuan kita dalam memahami, berpikir, analisis, dan gunain logika, Allah pertegas pentingnya pemahaman dengan hati," jelas Azizan berusaha dengan menjelaskan perlahan-lahan agar mudah dimengerti.

"Mungkin alasannya adalah manusia sering kali terjebak dalam kebanggaan akan hasil intelektual yang mereka capai melalui otak. Mereka merasa benar dengan logika dan argumentasi yang mereka pake, dan sering kali berusaha untuk bikin patah pendapat orang lain dengan argumen-argumen mereka sendiri. Tapi, hal ini sering kali berakhir dengan kesimpulan bahwa kebenaran itu relatif," lanjutnya dengan suara yang damai.

"Kebenaran sejati sebenarnya enggak bisa ditentuin oleh logika semata. Kebenaran sejati bersifat absolut dan enggak bisa dipengaruhi oleh pendapat atau argumen seseorang. Allah minta kita untuk fahami dengan hati karena hati adalah tempat di mana kita dapat merasakan dan kebenaran yang lebih dalam sama universal." Azizan mengibaskan rambutnya.

Dengan memahami dengan hati, kita dapat merasakan kebenaran yang lebih luas dan mendalam, yang tidak hanya terbatas pada pemikiran dan logika kita. Pemahaman dengan hati memungkinkan kita untuk terhubung dengan kebenaran yang lebih tinggi dan lebih luas, yang berasal dari Allah sendiri.

Jadi, meskipun otak kita memiliki kemampuan yang luar biasa, Allah mengingatkan kita untuk tidak hanya mengandalkan logika semata. Kita perlu membuka hati kita untuk memahami kebenaran yang lebih dalam dan universal, yang tidak dapat dipengaruhi oleh pendapat atau argumentasi kita sendiri.

Sampai akhirnya, mereka merenung dan sampai pada kesimpulan bahwa kebenaran sesungguhnya adalah mutlak. Meskipun orang dapat memahaminya dengan akal, tetapi kebenaran itu sendiri tidak pernah bisa bersifat relatif. Kebenaran itu hanya milik Allah Yang Maha Esa dan tidak bisa dibantah oleh argumentasi manusia.

Perzinahan, riba, korupsi, kecurangan, pembunuhan, bahkan penjahat bisa dianggap benar. Tergantung bagaimana orang pintar berpendapat. Bermain dengan kekuatan pikiran, mempengaruhi dan membujuk orang lain. Semuanya bisa menjadi kenyataan.Oleh karena itu Allah meminta kita untuk memahami dengan hati, dengan hati yang suci, dan selalu dekat dengan Al-Quran. Hati yang diterangi cahaya, menjadi petunjuk bagi manusia untuk kembali kepada-Nya.

Hati penuh cinta, cukup taat dan beribadah kepada-Nya.Karena untuk memahami hari akhir, surga, neraka, bidadari, peristiwa Isra Miraj, terbelahnya laut, terbelahnya bulan, manusia tidur 300 tahun, kita tidak memerlukan rasionalisasi dan bukti empiris. Pahami saja dengan hati yang penuh iman. Begitu pula dengan segala ilmu, hikmah, hukum dan cerita Al-Quran. Kita memahaminya dengan hati. Maka kepala kita tidak akan tampak besar lagi. Otak yang kita banggakan jatuh menempel di tanah karena kelaparan. Lalu kita memahami betapa besar ilmu-Nya. Betapa indahnya hikmah-Nya. Betapa berharganya aturan-aturan-Nya. Betapa bodoh, lemah dan sombongnya makhluk yang disebut manusia. Semoga kita, bisa memahami dengan hati.

****

Makasih udah mau baca sampai bab ini 😻

KEPASTIAN DENGAN GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang