27) Dalam Keheningan

2.5K 146 6
                                    

Rumah Sakit Yashfi.

"Kami yakin itu emboli jadi kami menyuntikkan obat trombolitik," ucap Azizan lantang saat berada di podium.

*Emboli adalah suatu kondisi di mana suatu benda asing seperti gumpalan darah, gelembung udara, atau potongan jaringan yang terlepas dari tempat asalnya, beredar dalam aliran darah dan menyumbat arteri yang lebih kecil di tempat lain dalam tubuh.

*Trombolitik adalah jenis obat yang digunakan untuk melarutkan gumpalan darah atau bekuan darah dalam pembuluh darah.

Ya, kini Azizan sedang diperhatikan oleh banyak dokter karena sedang mengadakan rapat.

"Meskipun ada gangguan pada jantungnya, ia masih menunggu efek dari obat yang diberikan," lanjut Azizan dengan percaya diri.

"Itu adalah sebuah tanggapan yang kurang rasional," kilah dokter Nando Arkasa⎯dokter bedah umum.

"Apa alasan kamu tidak mempertimbangkan syok hipovolemik? Apabila digunakan kondisi obat trombolitik?" tanya Nando seksama.

*Syok hipovolemik adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan sejumlah besar darah atau cairan lainnya, sehingga menyebabkan tekanan darah turun dan pasokan oksigen ke jaringan tubuh menjadi terganggu.

"Keadaan pasien sangat memprihatinkan meskipun pendarahan telah berhenti," jawab Azizan meyakinkan semua dokter.

"Berhentilah berdalih," tegas Nando dengan sorotan mata yang tajam.

"Ia terkena kanker paru-paru akut, bukannya seharusnya kamu mengasumsikan bahwa dia sedang mengalami keadaan yang tidak baik?" lanjut Nando menatap Azizan dengan tajam.

"Menurutku, setiap operasi memiliki resiko. Aku melakukan operasi ini karena aku sadar akan resikonya," balas Azizan yang tetap tenang.

"Maka hal tersebut menyebabkan pasien kehilangan nyawanya," sindir Nando dengan seringai di wajahnya.

"Aku mohon maaf atas kehilangan nyawa pasien karena tugas kita sebagai dokter itu berusaha menyelamatkan pasien agar tidak kehilangan nyawanya dan selebihnya soal kematian itu takdir dari Allah karena setiap yang hidup pasti akan merasakan mati," jelas Azizan dengan rasa bersalah.

"Kamu tidak perlu meminta maaf kepada kami karena kami juga merasakannya," timpal Arvid yang dari tadi bungkam.

"Kita berdiskusi mengenai faktor-faktor penyebab kematiannya agar kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan guna mencekal kejadian serupa terulang di masa depan," jelas Nando sehingga suasana semakin mencekam.

"Mengapa kau mengoperasinya? Sudah jelas bahwa operasi bedah bukanlah opsi yang dipertimbangkan untuknya," tanya Nando yang penuh emosi.

"Kemungkinan keberhasilan sangat rendah, tetapi dapat disimpulkan ulang sebagai⎯ " Belum selesai berbicara omongan Azizan sudah dipotong oleh Nando.

"Seberapa tinggi tingkat keberhasilan
menurutmu?" ujar Nando yang beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Azizan.

"Kira-kira 5%."

"Apa kamu melakukan operasi yang tidak rasional?"

"Tidak rasional dari mananya? Bukankah kita sebagai dokter harus berusaha untuk menyelamatkan?"

"Dimana-mana dokter itu menyembuhkan bukan membunuh. Kau hanya pamer mentang-mentang kau terlihat ahli dalam bidang bedah tetapi nyatanya tidak sama sekali. Kau terlalu sombong untuk menjadi dokter yang bodoh. "

Padahal keduanya sama-sama ahli dalam bidang bedah. Tapi, Nando enggan mengakui itu.

"Terserah kau mau bilang apa, aku tidak akan peduli dengan pandangan manusia," tegas Azizan yang mengalah.

KEPASTIAN DENGAN GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang