3) Terlalu Cepat

17.4K 838 27
                                    

*Flashback 11 November 2018

"Abang!" panggil Tata terhadap putra sulungnya.

"Ya, umi ada apa?" jawab Azizan dengan suara yang lembut.

"Bunda Alzena barusan ngabarin umi kalau Alzena alhamdulillah siap jadi istri kamu. Tapi, Umi boleh minta tolong?" tanya Tata dengan tatapan yang memohon.

Azizan sangat bersyukur atas kabar baik itu. "Alhamdulillah. Kenapa, Umi?"

"Rencana pernikahannya kita percepat, ya?" Tata berujar.

Kemudian Azizan mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

"Umur kamu sama Alzena emang masih muda. Tapi, kalian serumahnya nanti. Umi ingin kamu selesaikan s1 dulu setelah itu kamu sumpah dokter usai jadi dokter kalian baru bisa serumah tiap hari gimana? Terus hari ini kita ke rumah Alzena," ucap Tata.

"Sesudah akad umi beri izin buat tinggal bersama selama satu hari. Selesai itu kembali ke rumah masing-masing setuju enggak?" ajak Tata mencoba negosiasi.

Rasulullah Muhammad ﷺ mulai tinggal serumah dengan bunda Aisyah setelah akad pernikahan mereka dilakukan di Mekkah. Pernikahan ini terjadi tiga tahun setelah kewafatan istri pertama Nabi Muhammad ﷺ yaitu bunda Khadijah.

Dalam sejarah disebutkan bahwa Nabi Muhammad menikahi Aisyah karena Aisyah adalah anak gadis yang sangat cerdas dan berpengetahuan luas. Bahkan setelah Rasulullah wafat, Aisyah menjadi tempat bertanya para umat Islam. Pada akhirnya, Rasulullah dan Aisyah pun menikah. Menurut catatan sejarah, keduanya menikah pada bulan Syawal.

Akad pernikahan dilakukan ketika bunda Aisyah masih berusia enam tahun. Namun, bunda Aisyah baru tinggal serumah dengan Rasulullah ketika usianya mencapai sembilan tahun.

Kata Aisyah, aku dinikahi oleh nabi ﷺ saat aku berusia 6 tahun. Lalu kami datang ke Madinah, dan kami tinggal di Bani Harits bin Khazraj. Lalu aku menderita sakit sehingga rambutku rontok kemudian banyak lagi. Lalu ibuku, Ummu Ruman, mendatangiku saat aku berada di ayunan bersama teman-temanku. Lalu dia memanggilku, maka aku mendatanginya, aku tidak tahu apa yang dia inginkan.

Maka dia mengajakku hingga aku tiba di depan pintu sebuah rumah. Saya sempat merasa khawatir, namun akhirnya jiwaku tenang. Kemudian ibuku mengeluarkan sedikit udara dan mengusapnya ke wajah dan kepala. Kemudian dia mengajakku masuk ke rumah tersebut. Ternyata di dalamnya terdapat beberapa orang wanita kaum Anshar. Mereka berkata, "Selamat dan barokah, selamat dengan kebaikan."

Lalu ibuku menyerahkanku kepada mereka dan kemudian mereka mulai merapihkan aku. Tidak ada yang mengagendakan saya kecuali kedatangan Rasulullah ﷺ pada waktu Dhuha. Kemudian ibuku menyerahkan aku kepadanya dan ketika aku berusia 9 tahun. (HR Bukhari, no. 3894, Muslim, no. 1422)

Pernikahan ini terjadi setelah Nabi Muhammad ﷺ mengalami mimpi sebanyak tiga kali.

Dari Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, Aku bermimpi tentangmu selama tiga malam. Malaikat membawamu dalam sebuah tempat yang terbuat dari sutera. Malaikat itu kemudian berkata, Ini adalah istrimu, aku buka wajahmu ternyata engkau di dalamnya. Aisyah berkata, Jika ini datang dari Allah, maka akan berlanjut. (HR Muslim)

Ketika Rasulullah ﷺ bersama bunda Aisyah saja bisa serumahnya ditunda maka Azizan rela mengikuti itu dia yakin kalau ia dan Alzena juga pasti bisa.

"Ya udah, Umi. Kalau itu yang terbaik Abang rela kok," jawab Azizan nurut.

"Abang! Umi!" teriak seseorang dengan suara yang nyaring.

"Kenapa Alzam Arsala Sidik anaknya umi?" sahut Tata.

KEPASTIAN DENGAN GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang