61. Antagonis yang sebenarnya

Start from the beginning
                                    

"Baik Dok."

"Saya permisi Tuan." Dokter keluar dari ruangan, El berjalan mendekat dan duduk di kursi samping berangka Nazea.

El menggenggam telapak tangan Zea yang tertancap infus. "Cepat sembuh sayang... Aku mohon."

∆∆∆∆

"Bang... Bang Al mau kemana?" Tanya Kian saat melihat Abangnya yang terburu-buru.

"Abang mau ke-"

"Abang ke rumah sakit?" Bukan Kian, melainkan Ken yang sedang duduk bermain lego bersama Kian.

"Abang mau ke lumah sakit sepelti Daddy?" Tanya Je yang ikut menimbrung dengan tatapan polosnya. "Apa Mommy cakit?"

Kian mengerutkan dahi. "Dari mana Baby tau?"

Baby Je tampak berfikir. "Tadi bang ian bilang Daddy di lumah cakit kan? Telus Mommy dak ada... Belati Mommy yang caikt! Telus Daddy ke lumah cakit!"

Pemikiran yang jenius! Batin Al dan Ken, sedangkan Kian mengangguk angguk. "Kau benar Baby."

Kian menoleh ke abang sulungnya. "Apa itu benar bang?"

Al menghembuskan nafas. "Ya... Mommy sedang di rumah sakit, kemarin malam Daddy menemukan Mommy pingsan di kamar."

Kian terkejut, ia bahkan tidak mengetahui itu! Kemarin sepulang sekolah ia tidak menemukan Mommy-nya, tapi para pelayan mengatakan jika Mommy-nya sedang istirahat. Jadi Kian tidak ingin menganggu, bodohnya dia... Seharusnya ia memeriksa Mommy-nya dulu.

"Bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Ken, yang sudah mengemasi legonya.

Al menggeleng. "Abang akan kesana dan memastikannya."

"Je ikut!" Pekik Je.

"Kian juga bang!"

Al melihat kedua adiknya ingin ikut, ia menggeleng pelan. "Tidak... Kalian lebih baik menunggu di rumah saja."

"Tidak! Pokoknya Kian mau ikut! Kian ingin tau keadaan Mommy sekarang!"

"Je juga!"

Al menghela nafas, kenapa adiknya sangat keras kepala. "Dengar kali-"

"Biarkan mereka ikut." Ujar Ken yang di angguki Je dan Kian.

"Ken... Kau seharusnya.."

"Dan aku juga akan ikut." Potong Ken. "Apa kalian ingin terus menerus menyembunyikan keadaan Mommy hingga menyebabkan kesalahan pahaman untuk yang ke sekian kalinya?" Kata Ken panjang lebar tidak seperti biasanya.

Ken benar, ia juga berfikir seperti itu juga. "Baiklah... Tapi kalian jangan membuat keributan."

Mereka mengangguk menyetujui, dan bersiap-siap pergi ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, mereka bergegas menuju kamar Mommy-nya berada.

"Loh... Oma! Opa!?" Seru Kian saat melihat Oma dan Opa-nya keluar dari kamar inap Mommy-nya.

"Al? Ken? Kian? Dan Je?" Oma terkejut melihat cucu-cucunya datang.

"Maaf Oma... Aku tidak ingin menyembunyikan dan menyebabkan kesalahan pahaman lagi."

Oma mendekat dan mengusap bahu Al yang lebih tinggi darinya. "Kau sudah melakukan hal yang benar Al."

"Terimakasih Oma."

Opa menghela nafas. "Sekarang kalian masuklah... Kami harus pergi."

Mereka mengangguk, Al memegang ganggang pintu. Saat pintunya terbuka, terlihat Mommy yang tertidur pulas dan Daddy yang siap sedia di samping Mommy-nya.

Comeback ✔️ [End]Where stories live. Discover now