31 - HAPPY DAY (2)

1 0 0
                                    

Part ini menyertakan foto untuk visualisasi fiksi.

🌻🌻🌻

Masih terlalu dini untuk Aziel mengajak Geesa pulang. Kini Aziel dan Geesa sedang berada di tempat Arcade game.

"Mau bermain apa dulu?" tanya Aziel sesampainya mereka di depan banyaknya permainan.

"Basket!" seru Geesa dengan semangat.

"Eoh? Memangnya bisa? Dengan tubuh pendek ini?"

"Oppaaaaa!"

"Hahaha ... Ayo!" Aziel merangkul Geesa menuju permainan basket berada.

Aziel membiarkan Geesa menaiki bangkuan kecil, walaupun Geesa sudah memprotes dan kukuh bilang kalau dia bisa tanpa bangku itu.

"Siap?"

"Siap!!"

Selama 5 menit mereka bermain basket dengan selisih poin yang tipis. Aziel 213 dan Geesa 210.

"Aish,"

"Hahaha ... Kamu kalah Geesa,"

"Oppa curang!"

"Eoh? Kapan oppa curang?"

"Gak tau. Pokoknya oppa curang!"

Aziel dibuat gemas sendiri oleh rengekan Geesa. Kalau saja Geesa bukan adiknya, mungkin sudah ia gigit(:

"Ayo main balap mobil!" Kalian dengar? Bukankah tadi dia merajuk? Sekarang dia sudah kembali semangat mengajak Aziel bermain. Ckckck

"Kenapa dia malah seperti anak laki-laki, sih? Hahaha gemes banget,"

Aziel terus bermain bersama Geesa selama 1 jam tanpa bosan dan lelah. Semua permainan mereka lakukan.

"Oppa, jam berapa sekarang?"

"Pukul 4,"

"Eoh, sudah sore,"

"Kenapa? Mau pulang?"

"Enggak, hehehe. Hanya ... Biasanya oppa yang lain sudah menyuruh pulang kalau jam segini aku masih di luar,"

"Biarkan saja. Hari ini kamu hanya milik oppa!"

"Oppaaaaa," Aziel hanya terkekeh. Lucu sekali adiknya itu.

Cekrek~

"Oppa memotret apa?"

"Kaki,"

"Kaki? Untuk apa?"

"Untuk pamer."
.

Namja tampan milik Geesa

Aziel:
Lihatlah kaki lucu ini ㅋㅋㅋ

The Safe PlaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang