16 - NAMJA-NAMJA TAMPAN

11 4 0
                                    

Geesa kini sedang duduk santai di depan TV. Seperti biasa, dengan drama kesukaannya.

Ia tiba-tiba ingin me-rewatch drama oppa-nya. Ya, benar. Hwarang. Selain karena ia ingin melihat lagi akting Taavi setelah sadar siapa Taavi, tentu saja ia ingin melihat Hyungsik-nya lagi. Enggak ada bosennya emang kalau mode fangirl.

Aziel datang dan duduk begitu saja di sebelah Geesa sembari tiba-tiba menyuapi sesuatu.

"Hm ... Mashita (enak). Barusan itu apa?" tanya Geesa sembari mengunyah.

"Joha (suka)? Keik (kue) coklat, tadi oppa beli saat pulang kuliah," Aziel menjawab seadanya.

"Johaaaa (suka)!" Mata Geesa berbinar sempurna.

Aziel terkekeh, ia sudah menduganya. Untung saja ia tidak hanya membeli satu potong. "Nih, untuk uri Geesa semua. Masih ada dua potong lagi di kulkas,"

"Untukku semua?" tanya Geesa memastikan.

"Hahaha ... tentu saja, adek. Oppa membelinya untukmu. Tapi ingat, jangan dimakan sekaligus, ya?" Geesa mengangguk mengiyakan.

"Eomma eodisseo (di mana)?"

"Pergi ke butik." Geesa menjawab tanpa menoleh, ia sangat fokus pada dramanya.

Sampai pada episode di mana Taavi a.k.a Hansung yang merengek meminta ikut bersama Seojin a.k.a Moo Myung.

"Hahaha ... lihat itu! Aku masih tertawa saat melihatnya. Hahaha ... " Aziel tergelak tawa dengan sangat kencang.

"Hahaha ... Taavi oppa seperti tidak berakting," Geesa menimpali dengan tawanya juga.

"Majja (benar), dia seperti dirinya sendiri, kan? Hahaha,"

"Betul, dia sangat cocok seperti itu." Geesa ikut tertawa terbahak bersama Aziel. Memang seru jika meledek saudara sendiri.

"Lihat itu, sampai ditarik, hahaha ..." Geesa sampai memegangi rahangnya karena sedikit keram akibat tertawa.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan sosok Taavi di sana.

Geesa tidak menyadarinya. Tidak lupa bukan, kalau Geesa adalah manusia yang terlalu fokus. Hanya Aziel yang langsung sadar saat itu. Aziel langsung menghentikan tawanya saat Taavi memasuki rumah.

Tapi tunggu, Taavi tidak datang sendirian. Ia datang bersama dua namja (laki-laki) lainnya yang lebih tinggi darinya dan juga tampan.

"Wah ... Lihat itu, mereka sedang menonton drama kalian berdua," ucap seorang namja dengan wajah manis.

Geesa seketika menoleh. Tunggu, ia tidak salah lihat, kan? Ia mengenakan kacamatanya, seharusnya ia tidak salah lihat.

"Adek, lihat siapa yang datang! Bukankah kamu mengenalinya?" Aziel berbisik pada Geesa yang masih terpaku menatap kedua namja di samping Taavi.

Tanpa ia sadari, Taavi sudah berada di depan matanya sembari menjentikkan jari. "Aigoo, uri Geesa sangat terpesona, ya?"

Barulah Geesa tersadar setalahnya, "Oppa ... Apa mataku memburuk? Tapi, aku memakai kacamataku," ucap Geesa dengan pelan, jangan lupakan wajah polosnya.

Aziel, Taavi dan kedua laki-laki itu tertawa. Kenapa Geesa sangat lucu?

"Enggak, Geesa. Yang kamu lihat itu benar." Setelah berkata demikan, Taavi mempersilahkan kedua laki-laki itu untuk duduk. Geesa masih terpaku di tempatnya.

"Annyeong haseyo, kamu pasti Geesa, ya?" laki-laki dengan wajah tampan itu akhirnya membuka suara.

Geesa tidak menjawabnya. Ia malah berbisik pada Aziel, "Oppa ... Bukankah dia mirip Hyungsik oppa? Satunya juga aku sepertinya tau. Dia ... Ung ... Choi Ung. Enggak ... Choi Yooshik?"

The Safe PlaceWhere stories live. Discover now