1. Prolog

997 40 13
                                    

"Huh." Gua menghela nafas lega setelah lelah harus bolak-balik ke dapur dan ke ruang pelanggan. Memberikan satu persatu makanan kepada pelanggan.

Setelah menyajikan semuanya, gua pun beristirahat, ditemani oleh teman satu pekerjaan gua yang bernama Off.

"Oy Bang Off." Ucap gua membuka pembicaraan dikala waktu istirahat ini.

"Hem, napa Krist?" Tanya Bang Off yang langsung menoleh ke gua.

"Jadi gini, gua kan ngekost sendiri kan, lu punya temen gak buat jadi teman kost gua. Bayaran kostnya gak sanggup gua Bang kalo sendiri." Ucap gua membeberkan apa maksud gua yang membuka pembicaraan.

"Lu butuh temen buat jadi temen satu kost lu gitu?" Tanya Bang Off memastikan.

"Iya Bang, lu ada gak?" Tanya gua lagi.

"Ada sih, tapi kayaknya gak bakalan cocok ama lu."

"Kenapa emangnya?"

"Dia soalnya agak bajingan." Jawab Bang Off.

"Lah terus? Kenapa kalo bajingan? Toh, cuma temen kost doang ini kan." Seberapa bajingan memangnya orang itu.

"Gua gak yakin kalo cuma temen kost doang sih Krist."

"Dih, kenapa emangnya?"

"Dia ganteng soalnya."

"Terus?" Gua berpikir sejenak mencerna apa yang Bang Off katakan. "Dih anjing enggak ya, gua masih suka cewek cantik yang punya memek anjir. Bukan cowok kekar berbatang. Apaan sih lu Bang." Nada gua meninggi seketika saat mengerti kemana arah pembicaraan Bang Off.

"Ahahaha." Bang Off tertawa kencang.

"Dah ah anjir, gak bener ngomong sama lu Bang." Gua hendak pergi meninggalkan Bang Off yang masih tertawa dan membuatku kesal. Apa maksud dia? Gua masih suka cewek bohay, bukan cowok kekar. Tangan gua pun dipegang sama Bang Off.

"Ahaha. Iya maaf maaf," Bang Off pun berhenti tertawa, "jadi mau kapan ketemunya?" Lanjut Bang Off bertanya.

"Besok, kalo enggak malam ini."

"Oke, nanti gua hubungi dia."

"Iya, thanks ya Bang." Ucap gua berterima kasih, Bang Off pun mengangguk.

"Hahhh." Gua menghela nafas ketika sudah waktunya pulang. Gua pun berjalan keluar dari restoran dan melihat Bang Off yang sedang mengobrol sama seorang cowok yang duduk di atas motornya sambil menghisap rokok.

"Oyy Krist." Ucap Bang Off ketika melihat gua yang keluar dari restoran tempat gua bekerja.

"Ya Bang." Aku membalas.

"Nih kenalin, nama dia Singto. Lu butuh temen satu kost kan." Gua mengangguk dan menghampiri orang yang dikenalkan sama Bang Off, lalu kami pun bersalaman.

"Singto." Ucap dia ketika bersalaman sama gua.

"Krist." Jawab gua memperkenalkan diri. Setelah itu, kami pun melepaskan tangan yang sedang bersalaman.

"Off." Ucap dia memanggil Bang Off yang masih berdiri melihat interaksi antara kita berdua.

"Apa?" Tanya Bang Off sambil menghampiri orang yang namanya Singto itu. Singto melambaikan tangannya dan mendekatkan bibirnya ke telinga Bang Off. Apa sih yang dia bisikin.

"Gua bilang juga apa." Ucap Bang Off sambil tersenyum ketika Singto sudah berbisik di telinga Bang Off. Singto pun mengacungkan jempolnya. Kok gua ngerasa gak enak ya.

"Ngapain sih bisik-bisik segala." Ujar gua yang ngerasa gak enak perasaan.

"Gak ada Krist," ujar Bang Off, dia pun pergi dari hadapan kita berdua, "yaudah, gua pulang ya." Lanjut Bang Off sambil menaiki motornya.

Jerk Roommate (S1-S3) [End]Where stories live. Discover now