18. Hari Terakhir

95 21 0
                                    

Kereta api yang akan membawa mereka ke Kleine Scheidegg sudah tiba. Dylan segera naik mengambil tempat. "Anna, sini," laki-laki itu menepuk kursi kosong di sebelahnya begitu Anna muncul dari pintu kereta.

Gadis itu tampak gelagapan. Ia sedang tidak ingin dekat-dekat dengan Dylan hari ini. Apalagi setelah kejadian ia diomeli laki-laki itu karena pergi sendirian. Maka, tangannya langsung merangkul Alexa yang baru saja naik. "Aku ingin duduk dengan Alexa. Banyak hal yang mau kami bicarakan. Biasa, obrolan wanita."

Alexa yang tidak sempat membaca situasi, menurut saja ketika tangannya ditarik oleh Anna, menduduki kursi di seberang Dylan. Sementara, mata laki-laki itu mengikuti gerak Anna tanpa berkata apapun.

Sejak kereta melaju, hingga melintasi desa Lauterbrunnen yang mencuri perhatian para penumpang, posisi Anna tidak berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kereta melaju, hingga melintasi desa Lauterbrunnen yang mencuri perhatian para penumpang, posisi Anna tidak berubah. Meski hampir semua orang di dalam kereta sibuk mengeluarkan ponsel untuk memotret pemandangan, yang gadis itu lakukan hanya memandang kosong ke luar jendela seolah tidak ada yang menarik hatinya, serta sesekali menghela napas panjang. Belum ada topik obrolan antara dirinya dan Alexa, padahal Anna sendiri yang berkata banyak hal yang ingin dibicarakan. Ia hanya merasa perbendaharaan kata yang ia punya lenyap tanpa bekas, dan memilih menyimpan energi untuk sesi foto nanti.

Beberapa kali Alexa melirik gadis di sebelahnya. Tanpa diberitahu pun, ia mengerti ada yang salah dengan Anna, hanya saja ia tidak yakin apa penyebabnya. Aura dingin yang menguar dari gadis itu membuat Alexa ragu untuk membuka suara. Akhirnya, ia membiarkan Anna tenggelam dalam pikirannya sendiri tanpa terusik.

Bukan hanya Alexa, Dylan pun melakukan hal yang sama. Tatapannya berubah sendu tiap melihat elihat gadis itu. Anna pasti sengaja memberi jarak dibantara mereka. Sejak kejadian pagi tadi, gadis itu tidak banyak bicara. Ia terlalu diam untuk seorang Anna yang dikenalnya.

"Kita sudah sampai," ucap Nick memutus tatapan Dylan pada Anna.

Mereka segera bergegas membawa perlengkapan masing-masing ketika kereta berhenti di jalur pegunungan Alpen yang terletak di antara desa Grindelwald dan Lauterbrunnen, bernama Kleine Scheidegg, lokasi foto Mike dan Daisy, dengan gunung tertinggi, Eiger, sebagai latarnya, yang kebetulan letaknya tidak jauh dari stasiun kereta.

Mereka segera bergegas membawa perlengkapan masing-masing ketika kereta berhenti di jalur pegunungan Alpen yang terletak di antara desa Grindelwald dan Lauterbrunnen, bernama Kleine Scheidegg, lokasi foto Mike dan Daisy, dengan gunung tertinggi, E...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let a Good Thing Die [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang