tempat nya lumayan aman, namun ia dan Elang yang tidak aman lebih tepatnya Elang.

"Elang ini aku sherren, sadar lang" ucap sherren masih menyadarkan Elang, Namun sang empu malah menggelengkan kepalanya Ribut dan berteriak dengan panik, meskipun teriakan itu teredam oleh suara hujan yang deras.

"Elang, shutt gak papa lang ada aku disini " ucap sherren lembut dan mencoba meraih bahu Elang agar tak terlalu cemas.

Elang sedikit tersentak saat bahunya ditarik, sebisa mungkin Elang menjelaskan pendengaran nya.

setelah jelas Elang langsung sedikit tenang saat suara nyaring seseorang tergantikan dengan suara lembut nan halus milik perempuan yang beberapa hari ini dekat dengannya juga kawan-kawannya.

Elang mencoba mengatur nafasnya mengurangi rasa panik, menggenggam kedua tangannya sangat erat, menekan rasa takut yang bisa saja menyerang nya kembali.

Tapi saat merasakan usapan lembut di pundaknya, Rasa cemas dalam tubuhnya mulai berkurang, ia mengangkat wajahnya melihat wajah seseorang yang berada tepat dihadapannya.

"Elang tenang oke, semua bakal baik-baik aja hm?" ucap Sherren sembari memberikan senyuman lembut nya agar Elang menjadi lebih tenang.

matanya dan mata Elang yang terhalang oleh kaca itu saling menukar tatap.

dan apabila ditelisik lebih dalam, sherren melihat kekosongan dan kesedihan dalam bola mata Elang.

sherren bingung harus bagaimana, karena itu ia mencoba menelpon Arga untuk membantunya, namun malangnya ponselnya malah mati kehabisan baterai.

"Elang boleh pinjem hp kamu bentar?" tanya sherren pelan kepada Elang yang sedari tadi menatap nya.

Namun, bukan jawaban yang sherren dapatkan melainkan sebuah pelukan hangat dari Elang yang memeluknya erat.

Sherren terkejut akan tindakan Elang yang sangat tiba-tiba, sherren menunduk kearah Elang yang mulai nyaman dengan pelukan nya.

Sherren mencoba sedikit mendorong tubuh Elang bermaksud melepaskan pelukannya karena jujur saja Sherren merasa canggung dan tak terbiasa.

"Elang" ucap Sherren sehalus mungkin agar Elang melepaskan pelukannya

"G-gak sher, g-gue-" ucapan Elang langsung terpotong oleh Sherren yang kembali menenangkannya agar tak panik.

"shutt gak papa Lang gak papa" ucap sherren menenangkan dengan tangannya yang mulai mengelus punggung Elang, meskipun canggung dan kaku karena posisi mereka sekarang bersimpuh ditanah yang kotor.

Beberapa menit kemudian, Elang sudah mulai tenang, dengan kaku dan sedikit malu, Elang melepaskan pelukan hangat sherren yang sedari tadi masih mengelus punggung nya.

Sherren diam-diam menghembuskan nafas lega karena selama Elang memeluk nya, sherren merasa kurang nyaman karena ia dan Elang belum kenal lama.

"Udah tenang?" tanya Sherren kearah Elang yang sekarang menunduk dan menutupi setengah wajahnya yang malu akan sikap Childish nya tadi.

Elang mengangguk mengiyakan dan mulai mengangkat wajahnya untuk melihat wajah Sherren yang masih mengkhawatirkan nya.

"maaf gak maksud" ucap Elang pelan, tapi masih bisa didengar Sherren jelas karena hujan sudah sedikit reda.

"gak papa, aku ngerti kok" ucap sherren yang memang mengerti dengan keadaan Elang beberapa waktu sebelumnya.

Elang sedikit tertegun dengan respon Sherren, karena selama ia tak sengaja menunjukkan traumanya, ia akan mendapat cibiran atau cemoohan meskipun dari keluarganya sendiri.

I'm not perfect Woman's!! {END}Where stories live. Discover now