Thirty | COMPLICATED

5 0 0
                                    


Untuk mewujudkan keinginannya agar segera pindah dari kontrakan, Arjuna pun menghubungi salah satu arsitek kenalannya dan rencananya mereka akan bertemu saat jam istriahat.

Nampaknya Arjuna akan terlambat datang, pria itu harus menemui atasannya yang tiba-tiba menyuruhnya untuk ditemui di ruangannya.

Tak lama setelah Arjuna keluar dari ruangannya, dari kejauhan Anton serta Sam menuju ruangan Arjuna dan tidak menemukan temannya itu di sana.

"Pak Arjuna lagi ke ruangan Pak Daffa, Pak" Jelas anak magang setelah ditanya Sam yang segera menarik temannya yang mulai melancarkan aksi menggoda Mahasiswi itu.

"Buset Sam, gue belum aja dapat kontaknya lo udah ajak gue keluar" Keluh Anton dengan raut wajah tak suka. "Bukannya lo mau ditraktir? Yaudah kalau gak ma-"

Anton secepat kilat menyusul Sam. Merangkul bahu temannya lalu menyebrangi jalan menuju kafe yang menjadi tujuan mereka.

"Vin, gue kayak biasa ya! Sam yang traktir" Seru Anton membuat Kevin yang tengah memadatkan kopi mendongak. "Oke, Bang. Tunggu ya, gue selesain ini"

Kedua pria itu pun duduk di meja bar memperhatikan Kevin yang tengah membuat latte art. Lebih tepatnya hanya Anton saking sukanya melihat bagaimana Kevin menggambar di atas kopi, pria itu ingin mencoba.

"Cukup nonton deh, Ton. Jangan ngerecoking Kevin"

Seperti tahu situasi kafe yang tengah banyak pelanggan Anton pun mengangguk walau wajahnya sudah tertekuk masam. Berbanding dengan Anton yang fokus melihat lincahnya tangan Kevin meracik satu per satu pesanan yang datang, Sam lain lagi. Wajah Kevin yang babak belur menjadi fokusnya.

"Habis tawuran di mana lo, Vin?"

"Tawuran gimana? Demo nih pasti!"

Kevin yang baru saja meletakkan segelas Americano dan Cappucino Ice kepada dua pelanggannya itu, mengangguk saja membenarkan ucapan Anton.

"Demo apaan? Masa demo babak belur begini" Heran Sam yang dibalas decakan Anton. "Ya bisa lah, banyak oknum aparat yang nyamar kalo demo cuy, dan mereka gak segan untuk main fisik. Arjuna aja dulu ketendang kok"

"Ngomong-ngomong soal Bang Arjuna, tumben kalian berdua?" Kevin yang masih saja membuat minuman untuk pelanggan lainnya ikut dalam obrolan. "Lagi jadi penjilat dia"

Jawaban Anton segera diluruskan Sam dengan yang sebenarnya. Seperti masih penasaran, Sam kembali menanyakan perihal demo yang diikuti Kevin.

"Owh, lo ikut demo soal putusan MK itu, ya?" Angguk pria itu terlihat tertarik mengabaikan Kevin yang hanya merespon singkat. Karena ia tak pernah terlibat dalam demo yang dimaksud. "Sebenarnya itu bukan wewenang MK, tapi mau gimana lagi itu putusannya udah final. Jadi, gak bisa diajukan upaya hukum lagi."

Anton yang mendengar Sam mulai mengangkat topik berat pun muak. Jadi, pria berparas tampan dengan hidung mancung itu melihat sekitar, siapa tahu ada cewek cantik yang bisa ia ajak kenalan.

Mata dipayungi bulu mata lentik itu terhenti, fokusnya sekarang pada wanita yang duduk paling dekat dengan pintu. "Sam, coba tebak gue lihat siapa?"

"Halah palingan cewek. Kalau mau samperin mah samperin aja. Suruh gue nengok segala lagi, ingat type kita beda jauh"

Bermodalkan wajah cantik bisa membuat seorang Antonius si mata jelalatan tertarik. Namun, Sam lain lagi wajah bisa dikesampingkan dan otak yang bisa mengimbangi obrolannya lah yang paling utama.

"Oke, jangan ikut ya lo"

Sam mengangguk tapi belum saja Anton sampai di meja yang sama dengan wanita yang dimaksud temannya malah sudah duluan duduk di depan wanita yang langsung menghela napas.

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Where stories live. Discover now