Sixteen | COMPLICATED

10 0 0
                                    

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Ananda Arjuna Leksmana bin Herman Hilmawan dengan anak saya Alresya Adrobella Genino dengan maskawin seperangkat alat shalat dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Alresya Adrobella Genino binti Aidan Genino dengan maskawin tersebut, tunai"

Senyum Resya mengembang seiring dengan kooran kata sah terdengar di ponselnya. Untuk pertama kalinya Resya menonton acara akad nikahnya yang berlangsung bulan lalu. Sebenarnya rekaman itu sudah dimiliki Resya seminggu setelah ia menikah tapi baru kali ini ia tergelitik untuk menontonnya.

Ucapan Arjuna yang menyinggung akad nikah di warteg siang tadi membuat Resya penasaran rupa suaminya itu saat ijab kabul berlangsung. Dan yang didapatinya suara tegas Arjuna yang sama sekali tak terbata mengucapkan kabul atas nama dirinya.

"Anjir!" Resya langsung menjatuhkan ponselnya ke atas kasur saat melihat video di ponselnya menampilkan Arjuna mencium keningnya setelah acara tukar cincin usai dilakukan.

"Diciumnya bulan lalu, tapi kenapa saltingnya sekarang, woy!"

Tubuh Resya berguling-guling tak tentu arah, giginya sesekali menggigit guling yang dipeluknya. Beruntung sore tadi Arjuna pamit pergi main futsal dengan teman-temannya kalau tidak Resya tak yakin bisa menahan diri untuk tidak memeluk suaminya sekarang juga.

"Kalau dipikir-pikir, Mas Arjuna gak pernah cium gue selain pas akad" Wajah Resya berubah murung mengetahui kabar itu. Hatinya merasa tak terima dengan fakta yang ada.

"Ck, Res.. Res.. Bukannya lo yang gak mau disentuh? Sekarang protes gak pernah dicium. Hadeeeh mau lo apa sih"

"Tapi kan, minimal cium di pipi atau di kening gitu loh. Rayu-rayu tipis lah, masa gak bisa? Dipastikan gue juga luluh"

"Stop it!" Teriak Resya capek sendiri dengan pergolakan logika dan hatinya yang tak searah. "Kenapa malah bahas cium cium sih?" Gerutunya kemudian bangkit dari tempat tidur.

"Aww, kok perut gue sakit sih?" Dan seperti dugaan, ternyata Resya kedatangan tamu bulanan. Namun sialnya tidak ada satu pun pembalut di kontrakannya.

"Terus gimana nih? Masa gue diam di kontrakan gini? Pergi beli tapi gue takut bocor nanti pas udah di luar rumah kan malu. Gak nyaman pula"

"Ck, gue juga kenapa lupa nyetok sih?"

Sampai langit berubah gelap, Resya masih menimbang akan ide yang tiba-tiba muncul di otaknya. Dengan harap-harap cemas Resya mendial kontak suaminya.

"Halo? Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, Mas"

"Kenapa, hm? Tumben telpon"

"Kamu dimana?"

"Nih lagi beli nasi goreng buat makan malam"

"Aku... Boleh minta tolong gak?"

"Tolong apa?"

"Tapi.. Kamu mau gak?"

"Selama kamu gak suruh aku minum racun aja, aku terima."

"Benar?"

"Iya Adrobella, bilang aja"

"Tapi kamu jangan kaget ya?"

"Emang aku dapat doorprize sampai bikin kaget?"

"Iih Mas, serius!"

Seru Resya setengah merengek membuat Arjuna di sebrang sana terkekeh.

"Iya iya aku gak bakalan kaget tapi gak janji"

Mendengar kekehan Arjuna lagi, Resya menghentakkan kakinya sebal.
"Mas! Auk ah gak jadi"

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Where stories live. Discover now