melihat perlakuan Adel, membuat keenam laki-laki dibelakang Sherren maju dan melindungi Sherren apabila nanti Adel berbuat jauh.

"biasa aja kali orang ngajak kenalan baik-baik, situnya yang gak baik" ucap Cakra yang ingin mencakar wajah sok suci Adel

"serah gue lah, btw kalian lagi ngapain ditaman sepi kayak gini, mana cuman dia sendiri yang cewek sedangkan kalian cowok" ucap Adel melihat Sherren sinis dan memicing tajam

"bukan urusan lo" balas Raja dingin dengan tatapan yang memperlihatkan seberapa benci dia dengan perempuan dihadapan nya itu

"oh jelas urusan gue lah, gue kan mau mastiin pengganti gue diantara kalian tuh harus yang lebih dari gue, ternyata kalian cuman dapet cewek miskin kayak dia" ucap Adel menatap remeh kearah Sherren yang tetap menatap Adel tanpa rasa terhina sedikit pun, karena memang yang diucapkan Adel benar adanya.

"jaga omongan lo Adel" ucap Arga geram dan merasa sakit hati saat tingkah Adel saat ini benar-benar jauh dari tingkah nya dulu.

"kenapa Ga? aku bener kan? aku tuh pingin yang terbaik buat kalian, aku juga masih peduli sama kalian" ucap Adel sombong dan tersenyum kecil kearah Arga

"lo siapanya kita hah? lo tuh bukan bagian dari kita jadi jangan sok-sokan peduli sama kita, karena rasa peduli lo gak dibutuhkan sama sekali" ucap Cakra tajam kearah Adel yang sekarang menatap mereka kesal terutama Sherren

"lo!!" ucap Adel dengan nada bicara sedikit naik dan menunjuk kearah Sherren yang sedari tadi menatap bingung Adel.

"lo tuh harus tau diri jadi cewek, lo gagal gantiin posisi gue diantara mereka karena lo cuman cewek nolep, miskin dan gak punya apa-apa, jadi lo jangan belagu dan bangga ada diantara mereka" ucap Adel menghina Sherren.

Sherren sendiri merasa tertampar dan sakit hati akan ucapan Adel, karena ada benarnya juga bahwa ia tak pantas apabila berada dekat dengan para tokoh cerita apalagi menjadi bagian dari mereka, tapi sejak kapan ia menjadi bagian dari mereka? sehingga Sherren merasa belum terlalu dekat dengan mereka.

"ADEL" bentak Jaxson yang tak tahan dengan hinaan Adel terhadap Sherren, karena ia berpikir bagaimana bisa orang sebaik Sherren dihina oleh orang seperti Adel yang dulu ia sukai bahkan cintai.

"jangan dengerin omongan sampah kayak dia" bisik Elang sebelah telinga kiri Sherren yang berdiri tepat dibelakang  sembari mengelus rambut lembut nan indah Sherren.

Sherren tersentak kecil saat merasakan sapuan hangat disekitar telinganya, dan saat bisikan lembut Elang membuat jantung nya sedikit berdetak tak karuan.

dan Sherren melihat kearah kiri dimana wajah Elang terpampang apik disebelahnya serta tersenyum lembut membuat ia balik tersenyum dan mengangguk kecil setelah itu menatap kedepan lagi menyaksikan cekcok Adel dan keempat laki-laki didepan nya.

kecuali Raja yang berada disebelah kanannya dan sedari tadi melihat interaksi Elang serta Sherren dengan hati yang entah kenapa panas dan sedikit kesal, namun ditutupi oleh wajahnya yang datar.

"apa Jax? kamu bentak aku demi perempuan itu?" tanya Adel sedikit tak percaya akan bentakan Jaxson

"kalau iya kenapa hm?" tanya Jaxson menantang tapi ada sedikit rasa bersalah saat ia membentak Adel tapi ia mengenyahkan rasa itu jauh-jauh.

"sekarang kebukti kan kalau lo bukan siapa-siapa bagi kita" ucap Bagas tak kalah sombong

"lo yang harus sadar diri mulai sekarang Adel, dan jangan pernah sekalipun lo gangguin Sherren" ucap Arga menekan dan tajam

Adel melihat mereka tak percaya, orang-orang yang dulu memperlakukan ia bak seorang ratu sekarang berbanding terbalik seakan-akan ia tak pernah hadir di hidup mereka.

Adel mengalihkan tatapannya kearah Sherren yang sekarang sedang bertatapan dengan Elang bahkan saling melempar senyum, sangat beda jauh dengan dirinya dulu yang bahkan sangat sulit untuk berinteraksi dengan Manusia cuek seperti Elang.

kemarahan semakin menumpuk didalam diri Adel, ia iri karena ia sedikit kalah dengan fisik yang Sherren miliki, rasa benci dan tatapan yang tak dapat diartikan menghunus tajam kearah Sherren yang sekarang menatap nya bingung.

Adel menatap kearah Jaxson dan Arga yang bahkan dulu siap serta mau melakukan apapun untuk nya.

"Jax, dia cuman cewek yang gak ada apa-apanya dibanding aku yang udah lumayan lama sama kalian, segampang dan secepat itu kalian lupain aku?" tanya Adel se memelas mungkin kearah Jaxson yang sekarang menatap Adel datar namun sedikit bersalah.

"heh asal lo tau ya, lo tuh deketnya cuman sama Arga dan Jaxson, lo tuh gak deket sama kita-kita. bukan gue iri atau apalah itu, tapi asal lo tau lo gak seistimewa dan seberharga itu buat kita apalagi geng Tafhana" ucapan Cakra terdengar sarkas dan menyakitkan bagi Adel yang membuat Adel semakin benci akan sosok Sherren

"cih cewek pelayan aja di banggain, gue pastiin kalian bakal nyesel karena milih dia sebagai pengganti gue, dan gue pastiin juga kalau kalian bakal kembali ke gue" ucap Adel penuh percaya diri yang mengundang tatapan menjijikan dari keenam laki-laki didepannya.

sedangkan Sherren sangat tak percaya akan sikap asli Adel yang berbeda jauh dari deskripsi novel yang ia baca.

"Dan lo! gue pastiin kehidupan sekolah lo gak bakal tenang, gue tandain muka lo" setelah memberi ancaman untuk Sherren, Adel pergi dengan wajah yang merah menahan marah.

melihat Adel sudah pergi, akhirnya keempat laki-laki itu menatap kearah Sherren yang sedari tadi diam bersama Elang dan Raja.

"lo tenang aja Sher, kita pastiin Adel gak bakal berani macem-macem sama lo" ucap Arga menenangkan

"iya Sher, sekarang lo jangan nganggep diri lo sendiri lagi disini karena kita bakal ngejaga dan selalu ada buat lo" ucap Cakra tersenyum yang membuat matanya ikut tersenyum.

Sherren tak tau harus bersyukur atau tidak, karena di satu sisi ia tak merasa lagi sendirian tapi disisi lain ia juga tak tenang setelah mendengar ancaman Adel, sang tokoh protagonis yang sekarang merangkap jadi antagonis.

"makasih, tapi aku ngerasa gak pantes kalau sama kalian, ucapan Adel bener kalau aku gak ada apa-apanya dibanding dia" ucap Sherren sembari tersenyum kecil tapi matanya sedikit sendu.

"nope lo salah, justru lo sangat pantas mendapatkan nya, lo istimewa asal lo tau" ucap Jaxson yang memang ia tulus mengatakan nya dari hati yang entah kenapa merasa nyaman berada didekat Sherren.

"udah siang bentar lagi istirahat kedua, kita ngantin ya, pulihin dulu tenaga lo karena istirahat kedua juga bakal sebentar" ucap Arga perhatian dan lupa juga membelai rambut kesukaan nya.

yang lain hanya mengangguk, mereka juga tak sadar bahwa waktu sudah sangat siang.

Sherren tersenyum cerah, semangat nya kembali dengan cepat karena ia ingin memakan salah satu makanan kesukaan nya yaitu bakso.







Nexttt?
Haii udah aku ubah tuh beberapa dialognya biar enak aja bacanya, entah kenapa aku udah gak kaku lagi kalau gini hhe.

ada juga beberapa yang aku revisi, jangan cepat menyimpulkan, baca sampai akhir ya,

dan konflik dalam cerita ini sangat ringan, kemungkinan alur bakal cepet dan gak bakal bertele-tele.

btw kalau ada typo dan kesalahan kata mohon tandain ya :)

tapi janlup vote+komen ya(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

I'm not perfect Woman's!! {END}Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα