Sherren yang diperlakukan begitu tersenyum canggung dan gugup karena kini mereka diperhatikan oleh teman-teman Arga termasuk sang tokoh antagonis yang merupakan ketua geng tersebut.

sebelum menjawab, Sherren dikagetkan dengan si emang bubur yang memberikan pesanannya dan menanyainya.

"ini neng bubur nya" ucap si emang

"makasih mang" ucap Sherren sembari mengambil mangkuk bubur Tersebut disertai senyum ramahnya yang menambah kadar kecantikan nya.

"iya, tapi kok belum duduk neng?" tanya si emang heran

"kursi nya penuh mang, tadi lagi nyari kursi kosong nya" ucap Sherren dengan suara yang memang lembut membuat siapa saja terhipnotis

Arga yang mendengar itu langsung menyela dan mengajak Sherren duduk bersama nya.

"lo duduk bareng gue aja, kebetulan itu ada yang kosong" ucap Arga sembari mengambil alih mangkuk bubur Sherren

Sherren tak sempat menjawab, karena langsung dipotong dengan ucapan si emang bubur yang sekarang kembali sibuk menyiapkan pesanan.

" iya den buru ajak duduk si eneng nya, kasian dari tadi berdiri wae pasti pegel kakinya, gih buruan" ucap si emang bubur yang sepertinya sudah mengenal dekat Arga

Sherren tak bisa menolak karena tangan nya ditarik oleh Arga menuju bangku tempat nya yang sebelumnya ia tempati, Sherren dan Arga diperhatikan oleh kelima laki-laki yang duduk bersama Arga.

Arga menggeser kursi Sherren dekat dengan kursi miliknya setelah itu mempersilahkan Sherren untuk duduk, Sherren pun duduk dengan canggung dan gugup karena sekarang ia ikut duduk melingkar bersama ke enam laki-laki tersebut.

"wih bawa bidadari darimana lo ga? cantik banget" ucap teman Arga 'Cakra Arnando West' pemuda baik sedikit nakal, ramah dan pintar.

Sherren tersenyum manis sebagai balasan perkataan Cakra. laki-laki yang mengelilingi Sherren tertegun akan kecantikan yang dimiliki sherren.

"makan sekarang keburu dingin, gak enak" ucap Arga penuh perhatian

Sherren mengangguk dan mengambil alih mangkuk bubur tersebut, mulai memakan dengan anggun tanpa peduli lagi bahwa sekarang ia masih diperhatikan.

Sherren lapar, perjalanan dari rumahnya menuju pasar lumayan jauh, dan kini ia harus menahan rasa pusing dikepalanya karena mungkin saja ia telat untuk makan dan kelelahan.

"udah kali ngeliatin nya" ucap Arga menyindir teman-temannya yang sedari tadi memandang kearah Sherren, sungguh sekarang hatinya panas karena cemburu.

teman-teman Arga langsung mengalihkan pandangan dan melanjutkan aktivitas sebelum nya.

"kata gue juga apa si Babas tuh gak bener orangnya, dia yang ngajak dia juga yang gak datang " ucap Cakra yang memulai terlebih dahulu percakapan diantara mereka

"bener banget, gue udah rela-relain gak begadang buat bisa bangun subuh, eh malah gak jadi kan asu" ucap teman Arga yang lain 'Bagas Andra winata' pemuda tampan yang tak kalah ramahnya dari Cakra, ia nakal dan kasar tapi hanya kepada orang-orang tertentu saja.

Sherren yang sudah selesai hanya diam menyimak, bingung dengan apa yang harus ia lakukan, apakah langsung pamit atau diam?

sampai akhirnya Arga menyadari dan mulai mengajak Sherren untuk mengobrol.

"kita ngobrol-ngobrol disini bentar boleh ya? gak papa kan?" tanya Arga lembut sembari menatap Sherren yang juga menatap kearah nya, sedangkan yang lain mengalihkan perhatian mereka kembali kearah Sherren.

Sherren yang tak enak hati dan memang tak memiliki kegiatan lain pun mengiyakan pertanyaan Arga.

"iya boleh, gak papa kok" suara lembut nan merdu itu mereka dengar dari gadis cantik yang sekarang tersenyum manis menambah kadar kecantikan nya

Arga tersenyum dan dengan lembut mengucapkan makasih sembari mengelus lembut kepala sherren.

"btw ini Sherren, dia temen gue dan yang pernah gue ceritain juga" ucap Arga kepada teman-temannya Sembari memberi tahukan siapa sosok sherren bagi Arga.

teman-teman Arga mengangguk mengerti dan mulai memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"oh hai kenalin nama gue Cakra Arnando West, salam kenal Sherren" ucap cakra ramah dengan tangan terulur ingin menjabat tangan Sherren.

Sherren yang melihat uluran tangan cakra pun menerimanya dengan baik dan mulai memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah sebisa mungkin.

"aku Sherren Nixon, salam kenal juga Cakra" ucap Sherren lembut jangan lupakan senyuman yang tak pernah luntur menghiasi wajah rupawan nya.

jabatan tangan itu terlepas paksa oleh tangan lainnya yang sekarang menjabat tangan lembut Sherren.

"gue Bagas Andra Winata, salam kenal cantik" ucap Bagas dengan mengedipkan sebelah matanya, Sherren hanya tersenyum dan mencoba melepaskan jabatan tangan mereka.

sembari tersenyum, Sherren menatap Arga mengode minta bantuan karena sedari tadi Bagas menatapnya dan mengeratkan jabatannya dengan jempol yang mengelus punggung tangannya.

Arga langsung peka dan memperingati tindakan Bagas.

"Bagas!!" ucap Arga tegas dengan tangan melepas paksa jabatan Bagas yang akhirnya terlepas.

Bagas tersentak dan cengengesan tak jelas, yang membuat orang-orang disekitarnya menggeleng kan kepalanya maklum.

"maaf ya Bagas emang gitu orang nya, dia nyebelin" ucap Arga menatap Bagas jahil

"apaansih Ga, itu bohong Sher jangan percaya sama Arga" ucap Bagas tak terima

sedangkan Sherren yang melihatnya tersenyum sopan dan tak merasakan kecanggungan lagi hanya sedikit.

Nextttt :)

janlup Vote+Komen

I'm not perfect Woman's!! {END}Where stories live. Discover now