26. 💋 Red Dress Effect 💋

10K 328 28
                                    

Ssttt little bit 🔞🔞🔞🔞 ini 4 bar warningnya berarti bukan agak hot lagi tapi huhahhuhaahh harap bijak sobat 🙏🏻🛐


Selesai meeting bersama atasan dan beberapa staff lain dari berbagai divisi, Rean mendorong pintu kaca ruangan itu lalu melangkah keluar dari sana, tangan kanannya menenteng beberapa laporan yang dia presentasikan tadi.

Kembali menuju ruangannya dan duduk di kursi, salah satu temannya dari bilik lain mendatanginya, kemudian menyunggingkan senyum meledek saat tiba di depan pria itu.

"Cieee, lo udah punya pacar ya?" tanya pria bernama Brian itu.

Rean yang baru saja duduk dan meletakkan laporan itu kemudian melirik malas. Dia bahkan tidak memberi tahu siapa pun mengenai kehidupan personalnya. "Tau dari mana?" tanya Rean datar.

Pria yang masih berdiri di dekat meja Rean itu tampak sok akrab dan mulai menggoda teman sekantornya. "Kemarin pas makan siang kan lo makan di luar ya? Itu gue makan semeja sama Twinsi, terus gue nggak sengaja lihat pas dia lagi scroll hp-nya. Dia merhatiin postingan lo, Bro."

Rean mengunggahnya hanya di akun pribadi yang mana dia sengaja menguncinya dan menjadikannya privat, tetapi ada saja hal yang membuat dia tidak nyaman terkuak di tempat kerja. Terutama Twinsi, wanita itu memaksa ingin mengikuti akun pribadi milik Rean, dan hasilnya seperti sekarang. Dia kerap stalking dan kini menjadikan Rean pusat perhatian sebab unggahan yang tidak seberapa itu.

"Lo tau nggak sih, Twinsi suka banget sama lo?"

"Tau," balas Rean tak acuh. "Tapi gue nggak suka dia."

"Gue penasaran, cewek mana yang bikin lo berpaling dari bidadari kantor kita." Teman sekantor Rean itu menopang dagu lalu mengawang entah memikirkan apa. Satu hal yang Rean benci dari kehidupan kantor adalah gosip yang mudah menyebar lalu semua orang akan membicarakannya di belakang. Seperti dia dan Twinsi yang kerap dijodoh-jodohi hanya karena Twinsi seorang idola kantor.

Rean tidak nyaman, dia hanya menyukai Viona dan selamanya akan begitu.

"Twinsi cantik banget kayak idol kpop, gue heran aja cewek lo lebih cantik dari Twinsi kah sampe lo nggak tertarik?" Brian ini banyak sekali bicara, Rean enggan menanggapi setelah lelah menguras isi otak untuk presentasi di depan atasan tadi. Tenaganya nyaris habis dan kini harus menghadapi pertanyaan tidak relevan dengan dirinya.

"Yang jelas, cewek gue lebih dari Twinsi. Bukan soal fisik, tapi dalam hal lain. Segala aspek. Mending lo balik ke meja lo, gue nggak mau denger soal Twinsi lagi. Pusing gue." Rean mengalihkan pandangan ke depan layar tabletnya kemudian secara terang-terangan menyuruh rekan kantornya untuk pergi. Pria bernama Brian itu untungnya tahu diri, dia langsung melipir tak mau membuat Rean semakin tidak nyaman.

Menyadari moodnya anjlok karena persoalan Twinsi yang membuat teman-temannya tahu mengenai kekasih Rean, membuat pria itu pening seketika. Bukan Rean tidak suka memamerkan pacarnya atau mempublikasikan kehidupan asmaranya kepada teman kantor. Dia hanya tidak nyaman ketika harus memamerkan hal yang seharusnya dinikmati olehnya sendiri. Termasuk soal memiliki pacar, dia tidak suka orang lain ikut campur dalam hal itu dan hanya ingin menikmatinya berdua dengan Viona tanpa distraksi dari orang-orang. Urusan hidupnya adalah privasi dan Rean merasa tidak semua orang berhak tahu akan hal itu.

Memijit pangkal hidungnya pelan, kemudian melepas kecamata yang dia gunakan, Rean menilik jam di pergelangan tangan kirinya. Sebentar lagi waktu makan siang, dan semua orang sudah mulai hendak bersiap-siap ke kantin kantor setelah meeting usai beberapa menit lalu.

Memutuskan tak mau ambil pusing, Rean mematikan tablet miliknya lalu menaruhnya di laci meja. Dia bangkit dari kursi kemudian berjalan menuju kantin untuk mengisi perut, sebelum benar-benar beranjak, dia mengirim pesan kepada Viona untuk tidak terlalu terpaku menulis, wanita itu harus makan dan Rean selalu mengingatkannya tiap hari berikut foto pap yang dia kirim.

How to kiss?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang