12. 💋 Confession 💋

18K 513 27
                                    


Dating?

Pertanyaan itu terus bergaung di kepala Viona, tetapi jemari kurus Rean yang menekan tengkuknya membuat dia tidak dapat menghindar. Aroma parfum maskulin pria itu begitu semerbak di indera penciuman Viona, dia terbuai oleh sentuhan lembut yang Rean perlakukan untuknya.

Viona ikut membuka mulut secara perlahan, dengan semangat membara, Rean mengeksplorasi rasa dalam ciuman itu. Dia melumat, menggigit, mengisap, dan melakukan lebih banyak sesapan saat bibir keduanya bertemu dan itu terbilang cukup lama.

Viona limbung, tidak tahu Rean mempelajarinya dari mana. Karena dia hanya beberapa kali mengajari pria itu, tetapi kemampuannya kini meningkat tajam. Ini adalah french kiss yang sebenarnya. Nyaris satu menit berlalu, kini Viona dengan perlahan membuka kedua mata, kemudian menatap sayu mata pria itu dengan binar bingung di netra cokelat gelapnya. Rean kenapa? Kenapa dia harus melakukan ini?

"Re..."

"Jangan tanya lagi. Gue nggak mau jelasin dua kali." Pria itu memundurkan kepala, lalu kembali menatap ke depan dan menginjak pedal gas untuk menuju tower apartemen yang tersisa jarak beberapa ratus meter lagi. Dia lelah berdebat, tidak ingin dengar omong kosong mengenai siapa wanita yang dia suka. Karena jelas orang itu sudah di depan mata.

Hanya dilakukan oleh orang yang memiliki ikatan. Maka Rean mengutarakannya, jika sulit dilakukan sebagai sahabat ada baiknya menjalin hubungan asmara saja. Toh sudah dua tahun belakangan mereka simulasi rumah tangga, Viona saja yang tidak sadar.

"Masuk, gue akan balik ke kantor. Kalau butuh sesuatu, jangan sungkan telepon dan kasih tahu gue," kata Rean tanpa menatap wajah wanita itu saat berhenti di basement apartemen. Pikiran Viona berkecamuk saat ini dan dia hanya diam saja. Saat pria itu menciumnya tadi, ada perasaan emosi yang tersalurkan dan Viona dapat memahaminya.

"Lo cuma makan dikit, ayo kita masuk ke dalam dan makan lagi. Gue beli tiramissu." Viona buka suara setelah lama membisu, sepulang dari rumah Yuji dia membeli kue tiramissu kesukaan Rean dan ingin memberikan pada pria itu sebagai hadiah kecil.

Rean menarik nafas pelan, lalu membalas, "Nggak usah. Lo aja makan. Gue udah kenyang."

"Jangan ngambek, anggap ini permintaan maaf gue. Kita makan bareng," jelas Viona. "Gue beli ini di bakery karena lo benci chocomint. Gue ingin makan sesuatu yang lo sukai juga."

Rean menoleh kepada Viona. "Ini udah siang--"

Melihat sorot mata Viona yang dipancarkannya saat itu, membuat Rean tidak mampu berkutik lagi. Dia terdiam selama beberapa detik kemudian mendesah pelan karena sungguh... wajah itu begitu tidak berdosa dan dia tidak sanggup menolak. "Okay, ayo masuk dan makan tiramissu ini."

Mereka berdua berjalan keluar dari mobil dan masuk ke lift menuju lantai di mana unit Rean berada, mereka berjalan beriringan saat lift berdenting dan pintu bergeser terbuka. Menuju unitnya sendiri, Rean membuka pintu dan membiarkan Viona masuk lebih dulu.

Wanita itu membuka jumper yang dikenakannya dan hanya menyisakan kaus putih polos biasa. Dia mencuci tangan di westafel kemudian mengambil kotak berukuran sedang berisi kue itu lalu menaruhnya di meja.

"Lo harus mendinginkan kepala lo dengan makan sesuatu yang lo suka. Maafin gue, Re." Viona berujar tulus lalu memberikan sendok teh kepada Rean dan membiarkan pria itu memakan kue yang dia beli. "Gue beli ini dari gaji selama nulis. Selama ini lo banyak ngasih gue, tapi gue nggak pernah ngasih lo apa-apa."

"Gue nggak minta," balas Rean yang menikmati kue favoritnya tersebut. Dia makan dengan lahap dan tampak lebih tenang saat ini. Sesekali menyugar rambutnya yang agak sedikit panjang dan hal itu diam-diam diperhatikan oleh Viona di sela  mereka memakan kudapan. Dia memerhatikan setiap detail yang ada pada wajah pria itu. Dia sangat rupawan sebagai laki-laki, hidungnya sangat mancung dan kulitnya sangat putih. Belum lagi alis tebal yang membingkai wajah menakjubkan tersebut. Semuanya memesona dan Viona tak pernah bosan melihatnya.

How to kiss?Where stories live. Discover now