17. 💋 Home Sweet Home 💋

11.9K 446 32
                                    

Dua hari setelah komunikasi terakhir dengan saudara Viona, pria itu memutuskan untuk mendatangi tempat kos tersebut dan bermaksud untuk menemui wanita yang dia cari. Dia tidak akan bertele-tele, dia hanya ingin meminta maaf sebab sudah membuat wanita itu tidak nyaman setelah dia mengungkapkan perasaan yang seharusnya tidak diketahui.

Semuanya akan baik-baik saja seandainya Rean tetap mencintai wanita itu dalam diam, dan tidak mengikuti egonya untuk melakukan pengakuan. Jika tahu wanita itu akan meninggalkannya, lebih baik seumur hidup dia memendam perasaan itu.

Terlebih alasan wanita itu tidak siap menjalin hubungan dengannya karena kesenjangan karir mereka yang tidak sepadan. Padahal Rean tidak peduli akan hal yang Viona khawatirkan. Dia mencintai Viona dengan seluruh versi terbaik milik wanita itu, Rean bangga atas segala usaha yang wanita itu lalui.

Dia tidak peduli jika Viona tidak memiliki apa-apa. Baginya, hidup bersama wanita itu sudah menjadi bagian dari kebahagiaannya.

Rean mengepalkan kedua tangan menjadi satu dan berdoa dalam hati agar kali ini saja Tuhan memberinya kesempatan untuk mempertemukan mereka kembali. Setelah itu, jika Viona memang merasa bersanding dengannya adalah beban, Rean akan berhenti meski tahu betul itu menyakiti hatinya.

Nama wanita itu yang selalu terselip dalam doanya di setiap malam, berjauhan dengannya membuat hati Rean gundah dan tidak tenang. Tapi perlu digarisbawahi, menjadi dewasa adalah tentang sanggup menerima segala konsekuensi dalam hidup ini, termasuk kehilangan wanita itu. Meski berat, Rean akan berusaha ikhlas dan tabah atas semua yang terjadi.

Namun jika masih bisa diusahakan, dia akan sangat bahagia dan tidak akan pernah menyembunyikan perasaannya lagi. Dia akan mencintai wanita itu sampai maut memisahkan mereka.

Sepulang kantor, Rean segera bergegas untuk menuju tempat kos itu. Siang tadi dia mengirim pesan kepada Yuji untuk melakukan share location agar dia bisa sampai sesuai titik.

Menyiapkan mental dalam diri, mobilnya melaju menuju daerah di belahan lain ibukota.

30 menit bersabar menghadapi macet yang setiap hari tidak bisa dia hindari, pada akhirnya Rean sampai di depan gedung kos sesuai titik di mana lokasi itu dikirimkan.

Rean menilik dari dalam mobil menatap gedung tiga lantai yang memiliki gerbang besar berwarna hitam itu, lokasi sekitar sedikit sepi sebab hujan habis melanda wilayah itu dan seluruh tempat menjadi basah.

Tak lama menunggu, seorang wanita berpotongan seperti Dora dan memakai kacamata retro keluar setelah menggeser gerbang. Dia memerhatikan layar ponselnya lalu celingukan dan mendapati mobil SUV hitam terparkir tidak jauh dari posisinya saat ini.

Setelah yakin bahwa benar Yuji yang keluar dari gedung kos, barulah Rean melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil untuk menemui wanita itu.

"Yuji?" tebak Rean saat wanita itu mengalihkan pandangannya dari ponsel, menyadari suara yang memanggilnya sama persis seperti saat di panggilan telepon dua hari lalu, Yuji segera mendongak dan bertemu tatap dengan pria itu.

Yuji termangu tidak percaya saat pertama kali menjumpai Rean, pria itu tinggi jangkung, pakaiannya rapi dan wangi maskulin menguar saat dia berjalan mendekatinya.

Fitur wajahnya sangat tidak nyata, hidungnya mancung sekali dan potongan rambutnya sangat pas untuk wajahnya yang super tampan seperti blasteran surga.

Yuji tidak habis pikir kenapa Viona harus kabur-kaburan ketika ada makhluk tampan tanpa cela yang menyukainya. Wanita itu benar-benar idiot dan tidak tahu terima kasih kepada Tuhan yang sudah menciptakan makhluk sesempurna Reandra Abimanyu.

"Astaga," desah Yuji pelan yang terus memandangi Rean. Pria itu berjarak dua langkah darinya dan menyapa dengan sangat sopan, senyumnya manis sekali seperti kembang gula.

How to kiss?Where stories live. Discover now