Alzena mengelap keringat Azizan yang bercucuran dengan handuk kecil. Mereka saling bersitatap. Tidak hanya Alzena yang dijadikan ratu tapi Alzena juga berusaha memperlakukan Azizan layaknya raja.

"Makan dulu jangan basket terus," tegur Alzena karena Azizan sibuk bermain basket sedari tadi di lapangan rumahnya.

"Aku udah lama enggak main basket pake durasi lama kayak gini," balas Azizan.

"Kenapa gitu? Emang dulu kamu sering banget ya? Sampai lupa waktu mungkin?" Alzena penasaran bukan main.

Azizan mengangguk. Kemudian berucap, "Karena hawa nafsu selain hobi."

"Karena hawa nafsu?" ulang Alzena merasa tidak percaya.

"Ya. Aku juga lelaki normal yang punya hawa nafsu bahkan waktu aku main basket pernah sampai pingsan. Tapi, aku usahain kalau sholat sama ngaji enggak lupa," tutur Azizan selembut kapas.

Azizan duduk di dekat Alzena, dengan wajah serius. Dia ingin berbagi pengalaman masa lalunya dengan Alzena.

"Sebelum kita nikah. Dulu, aku sering kali hadapi godaan setan yang berusaha pengaruhi pikiran aku dan dorong aku untuk lakuin maksiat. Salah satu cara yang aku temuin untuk mengatasi godaan itu adalah dengan bermain basket." Azizan mulai menceritakan tentang masalalunya.

Alzena menatap Azizan dengan rasa penasaran. "Gimana main basket bisa bantu atasi godaan setan?"

"Ketika setan coba pengaruhi pikiran aku dan goda untuk lakuin maksiat, aku alihkan perhatian aku dengan bermain basket. Olahraga ini bantu mengalirkan energi negatif dan jadiin pusat pikiran aku pada hal-hal yang positif dari pada aku maksiat mending aku olahraga bikin sehat juga. Aku dulu mikirnya gitu bonusnya bentuk badan jadi ideal," tutur Azizan.

Azizan mengenang momen-momen sulit yang pernah dia alami. "Ada saat-saat di mana godaan itu begitu kuat, tapi aku berusaha keras untuk enggak tergoda. Aku pergi ke lapangan basket, lari, lompat, dan keluarin semua emosi negatif aku lewat permainan ini. Itu adalah cara bagi aku untuk lawan setan dan jaga diri aku tetap dalam ketaatan pada agama."

Alzena tersenyum penuh pengertian, menghargai upaya Azizan dalam menjaga dirinya dari godaan. "Aku hormati dan apresiasi usaha kamu untuk lawan godaan setan dengan cara yang positif. Ini nunjukkin kekuatan kamu dalam menjaga ketaatan pada agama. Aku bangga punya pasangan yang begitu teguh dalam keyakinannya."

Azizan tersenyum bahagia, merasa didukung dan dipahami oleh Alzena.
"Makasih. Kita akan saling dukung satu sama lain dalam menjaga ketaatan kita pada agama, dan berjuang lawan godaan setan bersama-sama."

***

Kali ini Hikam bersama Jaya, Ekram, Alzam sedang berada di masjid setelah menyaksikan ceramah Azizan. Ekram juga mengenalkan Rayno pada mereka kecuali Azizan yang sudah saling mengenal.

"Jangan dulu pulang nanggung bentar lagi maghrib," cegah Ekram.

"Ya, gabung dulu aja sama kita," balas Hikam setelah mengecek ponselnya jaga-jaga Fira menghubunginya.

"Beneran enggak apa-apa emang?" Pasalnya Rayno merasa tidak enak karena mereka baru kenalan.

"Santai aja." Azizan menimpali yang baru duduk bersama mereka.

"Ya santai aja kayak di pantai," timpal Alzam sambil nyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Mereka sepakat berangkat dan pulang menggunakan motor, sayang kalau punya motor enggak dipakai. Padahal bakal dihisab. Jadi, mereka gunakan motor untuk ibadah seperti sholat dan ke majelis ilmu barusan.

Setiap yang kita miliki akan dihisab atau dipertanggung jawabkan seperti ponsel, pakaian dan yang lain. Jadi, apapun itu gunakan dengan baik. Pakai dulu untuk ibadah. Punya ponsel, sebar kebaikan entah itu  kata-kata motivasi atau ceramah ustadz, ustadzah, syekh, habib, hubabah, kyai, gus yang terpercaya agar bermanfaat. Niatkan semuanya karena Allah dan Rasulullah.

Saat mereka berpulang menggunakan motor, sekelompok anak kecil tiba-tiba tidak sengaja melemparkan mainan berbentuk bola plastik ke arah Azizan. Alzam dengan cepat melindungi Azizan, namun sayangnya, bola plastik mengenai hidung Alzam hingga berdarah.

***

Setelah menceritakan pada suaminya, Alzena menceritakan pada Fira.

"Jadi gitu kak sebenarnya," ujar Alzena setelah bercerita panjang lebar.

"Ya Allah serasa kayak mimpi." Ucapan Fira seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

Alzena merasa gelisah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tapi, tanpa disengaja Rezki ada di hadapan mereka di taman bunga itu.

"Maaf ya, Rezki. Gue harus ngomong sama lo ini hal yang penting," ucap Alzena dengan terbata-bata.

Lalu, Alzena memperkenalkan Fira sebagai sahabat terbaiknya dan memberitahu bahwa mereka bertiga perlu duduk dan berbicara dengan serius. Rezki tampak masih bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi.

"Mungkin gue akan langsung sesumbar aja. Tapi apa lo pernah denger tentang kalian yang ternyata saudara tiri?" ujar Fira melihat ekspresi dari wajah Rezki yang masih bingung.

Rezki tampak terkejut dan kaget mendengar ucapan Fira. Alzena tidak bisa memejamkan matanya, dia terus memandangi wajah Rezki, berekspektasi dengan sikapnya.

"Beneran?" tanya Rezki dengan suara terpatahkan.

Alzena menjelaskan kronologi kejadian yang membuat mereka menemukan hubungan kekerabatan mereka sebagai saudara tiri. "Jadi, kita satu bokap. Lo kemarin waktu di rumah gue jatuhin dompet yang isi fotonya itu kita berdua. Kita punya bekas luka yang sama karena pernah diculik dulu."

Setelah itu, terjadilah keheningan dan suasana menjadi canggung. Rezki sekarang mengingatnya dengan rinci.

"Terus gimana?" tanya Rezki mengakhiri keheningan tersebut.

Alzena menghela napas dan menjelaskan dengan jujur tentang perasaannya yang muncul setelah mengetahui hubungan mereka. Dia menyampaikan bahwa dia merasa bingung dan tidak tahu bagaimana harus bertindak dalam hubungan mereka.

"Maksud gue, gue merasa lega setelah tahu lo adalah saudara tiri. Tapi, perasaan gue buat lo jadi lebih rumit sekarang. Gue enggak ngira bahwa saudara tiri punya resiko seperti ini," jelas Alzena.

Rezki pun merasakan hal yang sama, dia merasa kebingungan tentang perasaannya. Dia tahu bahwa Alzena adalah istri Azizan saat ini, tetapi dia merasa masih sulit untuk melepaskan perasaannya terhadapnya.

Lalu Fira memberikan nasehat yang bijak kepada temannya. Dia memberikan saran kepada Alzena dan Rezki untuk membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung satu sama lain sebagai saudara tiri.

***

Jangan lupa doakan Palestina guys✨

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now