62 -MOMENTO-

1.5K 129 5
                                    

Hi!!

For the one who's still waiting, hope you guys like this chap. And don't forget to give me some feedbacks if you do 🖤

Happy reading 🌹

🌼🌼🌼

"Kak Bara tunggu sebentar~"

Langkah Bara sontak berhenti, pria tampan itu menoleh saat kalimat bernada lirih tersebut sampai di telinganya.

"Sepatunya sedikit tidak nyaman.." Kyra kembali duduk sembari mengurut pergelangan kakinya dengan senyuman dipaksakan.

"Lepas saja!" Tegas Bara, pria itu jelas khawatir saat menangkap ketidaknyamanan dalam raut cantik sang kekasih.

"Lepas?" Kyra mengalihkan perhatian dari kakinya kepada Bara dengan manik bingung.

Tak sabar dengan tingkah sang kekasih, Bara memilih bertindak sendiri.

"Kak Bara mau apa??" Cicit Kyra bersama kening yang menyatu. Bara yang kini bersimpuh di depannya membuat gadis itu gugup.

"Melamar?" Timpal Bara.

"Huh??"

"My bad. There's no ring." Tambah Bara bernada gurau.

Tidak memerhatikan raut sang kekasih yang sedikit berubah, Bara memusatkan perhatiannya pada kaki jenjang nan mulus yang kini berada di hadapannya.

"Ck! Mengapa harus memakai sepatu murahan? Pergelangan kakimu sudah lecet, Skyra." Bara menggerutu saat menemukan luka kecil di pergelangan kaki Kyra. Tidak sadar atau bahkan justru tidak mengerti bahwa sepatu cantik itu terlukis nama brand ternama.

Dengan cepat Bara membuka tali heels tersebut, tanpa kompromi kepada sang pemilik, Bara melepaskan sepatu tersebut secara sepihak.

"Ky tidak mau bertelanjang kaki~" Ujar sang gadis setelahnya dengan wajah cemberut.

"Sepanjang kakimu tidak menyentuh tanah itu bukan masalah."

Kyra mendengus, tau opsi apa yang akan Bara tawarkan, gadis cantik itu terlebih dulu membuat penolakan tegas.
"Ky juga tidak mau digendong!"

"Mengapa?"

"Ky malu~" Cicit Kyra.

Bara tak menggubris ucapan kekasih cantiknya itu, dengan santainya Ia malah beranjak ke arah tong sampah yang tak jauh dari sana, dan tanpa keraguan, Bara membuang heels tersebut.

Manik hazel Kyra membulat, tentu saja dengan wajah yang berubah masam.

"Tetap tidak mau?" Begitu santai Bara berujar saat telah kembali berdiri di hadapan Kyra yang terduduk kaku.

Dengan dua tangan berada di dalam saku celana bahannya, Bara lekat memperhatikan Kyra.

"Prince Charming bahkan menyimpan sepatu Cinderella walau hanya sebelah, Kak Bara malah membuang sepasang sepatu Ky!?"

Sudut bibir Bara berkedut, sungguh dongeng yang aneh.

"Itu karena sepatu Cinderella tidak membuat kakinya lecet." Balas Bara kelewat santai.

Kyra membuang nafas kesal bersama pandangannya, jawaban apa itu?

Tanpa menoleh kepada Bara, Ia memilih beranjak bangun. Kaki telanjang nan mulus itu hampir saja melangkah jauh di atas permukaan tanah yang kasar jika saja Bara tidak melakukan manuver yang membuat Kyra memekik kaget.

LATIBULEWhere stories live. Discover now